Darmawan Prasodjo Raih Predikat CEO Terbaik untuk Ketiga Kalinya, PLN Pimpin Transisi Energi Bersih

Darmawan Prasodjo Raih Predikat CEO Terbaik untuk Ketiga Kalinya, PLN Pimpin Transisi Energi Bersih

JAKARTA — Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, kembali mencetak prestasi gemilang di ajang penghargaan bergengsi. Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut sejak 2022, Darmawan dinobatkan sebagai "CEO of The Year" dalam CNBC Indonesia Awards 2024, mengalahkan berbagai CEO terkemuka dari sektor swasta maupun perusahaan milik negara (BUMN).

Penghargaan ini menandai pengakuan atas kepiawaian Darmawan dalam memimpin transformasi besar di tubuh PLN serta kontribusinya dalam mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Kepemimpinan Darmawan dinilai inspiratif dan menjadi contoh bagi masa depan energi Indonesia. Melalui strategi inovatifnya, ia telah membawa PLN ke puncak sebagai "Best Company in National Energy Security," sebuah penghargaan yang mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional.

Erick Thohir, Menteri BUMN, yang juga menerima penghargaan pada acara tersebut, menekankan bahwa transformasi di lingkungan BUMN akan terus berlanjut secara profesional. "Kami di BUMN memastikan pemerataan ekonomi harus disukseskan sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju. Hal ini tentunya sejalan dengan visi Bapak Presiden, Pak Prabowo, yang terus menekankan pentingnya mendorong pertumbuhan ekonomi," ungkap Erick.

Dalam sambutannya, Darmawan Prasodjo menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan tersebut dan menegaskan komitmen PLN untuk terus berinovasi dan menjalankan bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan. “Penghargaan ini berhasil diraih berkat dukungan pemerintah dalam membangun suatu iklim yang kondusif sehingga kami berhasil untuk tumbuh dan berkembang. Capaian ini juga buah dari kerja keras seluruh insan PLN dalam meningkatkan layanan untuk pelanggan,” jelas Darmawan.

Darmawan juga bertekad untuk mendorong target pemerintah agar mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, dengan fokus utama pada pengembangan EBT sebagai fondasi energi di masa depan. “Transisi energi tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi, tetapi juga menyeimbangkan antara pertumbuhan dan kelestarian lingkungan. Kita akan mencapai energi bersih yang terjangkau sekaligus menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen melalui swasembada energi,” katanya.

Untuk mencapai target ambisius ini, PLN berkomitmen untuk menambah kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan hingga 75 persen dari total sekitar 100 gigawatt (GW) pada tahun 2040. “Kami telah menyiapkan peta jalan yang konkret dan terus memperluas kolaborasi. Hingga tahun 2040, dari 100 GW kapasitas pembangkit listrik yang akan dibangun, sekitar 75 GW berasal dari energi terbarukan, 5 GW nuklir, dan sisanya gas,” ungkp Darmawan lebih lanjut.

Transformasi yang diterapkan di PLN selama empat tahun terakhir mencakup pembangunan fondasi inovasi dan efisiensi, digitalisasi proses bisnis secara end-to-end, serta penciptaan sistem operasi kelistrikan yang aman dan andal. “PLN berhasil mengubah cara pandang dari backward looking menjadi forward looking. Memastikan financial sustainabilty yang jauh lebih sehat. Mengubah layanan PLN menjadi sangat responsif, memuaskan, dan berkeadilan. Kami mengubah yang tadinya bureaucratic-like process menjadi business-like process,” tambahnya.

Keberhasilan ini juga berarti bahwa PLN tetap tangguh, bahkan selama pandemi COVID-19. Di saat banyak sektor lain mengalami penurunan, PLN justru berhasil meningkatkan pendapatan listrik dan membukukan kinerja keuangan terbaik selama tiga tahun berturut-turut, sebagaimana dijelaskan oleh Darmawan.

Lewat penghargaan ini, Darmawan turut mengukuhkan komitmen PLN untuk terus mendukung agenda Pemerintah dengan menjadi lokomotif transisi energi di Indonesia. Dia menegaskan bahwa PLN kini memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada hanya menyediakan listrik. "Dulu PLN hanya bertugas menyediakan listrik, tetapi kini tugas PLN adalah menyediakan energi yang bersih dan affordable untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, sekaligus pada saat yang sama juga menjaga kelestarian lingkungan,” pungkas Darmawan.

Acara penghargaan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan beberapa menteri serta pemimpin industri lainnya, menjadikannya momentum berharga bagi masa depan energi Indonesia.