UMSK Morowali Tahun 2025: Kenaikan Upah Sektor Pertambangan Mencapai Rp 3,96 Juta
PALU - Sebuah langkah signifikan dalam dunia perburuhan di Kabupaten Morowali telah diambil setelah Dewan Pengupahan menyetujui kenaikan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) untuk tahun 2025. Dalam rapat yang diadakan pada Kamis, 12 Desember 2024, telah tercapai kesepakatan yang melibatkan perwakilan serikat buruh dan pengusaha, serta berbagai pihak terkait lainnya. Hasil dari rapat ini memberikan kabar baik bagi pekerja di sektor pertambangan yang dinyatakan mengalami kenaikan upah hingga Rp 3.957.673.
Proses panjang dan intensif terjadi selama perundingan ini. Ketegangan sempat naik pada rapat sebelumnya 12 Desember 2024, karena tidak tercapainya kata sepakat mengenai jumlah kenaikan upah. Namun, kerja keras dari semua pihak menghasilkan keputusan akhirnya yakni kenaikan upah sebesar 6,5 persen. Kenaikan ini bukan hanya berlaku untuk sektor pertambangan, tetapi juga untuk sektor perkebunan di Kabupaten Morowali, dengan upah minimum mencapai Rp 3.750.000.
Keberhasilan rapat Dewan Pengupahan ini tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak penting. Hadir dalam rapat tersebut antara lain Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, akademisi, pejabat dari Bappelitbangda, Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Pusat Statistik, serta perwakilan dari serikat pekerja seperti SP Tamaco Graha Krida, FPE, FNPBI, dan SPN. Peran aktif dari APINDO yang mewakili pengusaha juga menjadi salah satu kunci terwujudnya kesepakatan ini.
Sulrahman, anggota Dewan Pengupahan yang turut hadir, mengungkapkan apresiasinya terhadap hasil yang dicapai. "Kami sangat mendukung kenaikan 6,5% ini dan berharap usulan kenaikan upah ini segera diajukan. Dengan begitu, pekerja di Kabupaten Morowali bisa segera menikmati manfaat dari kenaikan tersebut di tahun 2025," ungkapnya.
Pentingnya peningkatan ini juga ditekankan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Morowali yang akan segera menyusun draf rekomendasi pengusulan UMSK 2025. Langkah ini diambil sebagai bagian dari persiapan untuk membawa usulan tersebut ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bupati Morowali. Proses ini diharapkan dapat berjalan lancar sehingga keputusan untuk menaikkan upah ini dapat segera direalisasikan.
Bagi pemerintah daerah dan dunia usaha di Kabupaten Morowali, keputusan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan pekerja. Kehadiran berbagai instansi dalam rapat ini menggambarkan komitmen bersama untuk meningkatkan taraf hidup pekerja dan memperkuat ekonomi daerah. Tidak hanya itu, sektor pertambangan dan perkebunan yang menjadi andalan Morowali diharapkan dapat lebih berdaya saing seiring dengan meningkatnya kenyamanan kerja bagi tenaga kerja.
Kenaikan UMSK ini juga tidak lepas dari upaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan pekerja dan kelangsungan usaha. Penyesuaian upah ini diharapkan dapat mendukung daya beli masyarakat terutama menghadapi tantangan ekonomi di masa mendatang. Penetapan sebesar Rp 3.957.673 untuk sektor pertambangan dinilai cukup kompetitif dan dapat memberi motivasi lebih bagi para pekerja.
Namun demikian, pelaksanaan dari kebijakan ini tentu akan memerlukan pengawasan dan evaluasi berkelanjutan. Semua pihak terutama serikat buruh dan pengusaha diharapkan dapat terus menjalin komunikasi untuk memastikan kebijakan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan kesejahteraan pekerja serta kepuasan dunia usaha.
Pada akhirnya, pengesahan kenaikan UMSK Morowali untuk tahun 2025 ini menjadi cerminan dari kebersamaan dan komitmen masing-masing pihak dalam menjembatani kepentingan pekerja dan pengusaha. Langkah ke depan, semua pihak berharap agar kenaikan ini dapat mengangkat kualitas hidup pekerja dan membawa dampak positif bagi perekonomian Kabupaten Morowali.
Rekomendasi
