Pegawai BUMN Ditemukan Tewas di Tol Pekanbaru Dumai, Diduga Bunuh Diri

Pegawai BUMN Ditemukan Tewas di Tol Pekanbaru Dumai, Diduga Bunuh Diri

Tragedi mengejutkan terjadi di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, tepatnya di Desa Kesumbo Ampai, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Riau. Seorang pegawai Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Dumai, berinisial BA (30), ditemukan tewas. Korban diduga meninggal akibat bunuh diri, menambah daftar panjang tragedi yang melibatkan pegawai bank BUMN.

Menurut Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto, korban ditemukan oleh petugas patroli dalam kondisi mengenaskan. "Saat petugas patroli tiba di lokasi, korban ditemukan dalam kondisi telungkup dengan luka serius dan mengeluarkan darah di bagian kepala," ungkap Anom pada Selasa, 17 Desember 2024.

Penemuan tubuh korban berawal dari laporan seorang pengendara yang melintas. Dilaporkan, saksi mata melihat seseorang berdiri di atas jembatan interchange pintu keluar Bathin Solapan. Kendaraan korban, sebuah Honda HRV warna silver dengan nomor polisi BA 1597 IP, ditemukan di atas jembatan interchange, tepat di atas lokasi penemuan jenazah korban.

"Petugas juga menemukan sandal korban, serta sejumlah barang pribadi seperti tas, dompet, dan dokumen diagnosa penyakit dari RS Awal Bros Dumai," lanjut Kombes Anom. Dari hasil penyelidikan sementara, beberapa dokumen medis menunjukkan bahwa BA mengalami sejumlah masalah kesehatan.

Menurut keterangan saksi di kantor tempat korban bekerja, BA terakhir terlihat pada Jumat, 13 Desember 2024 sekitar pukul 18.00 WIB. Pada hari tersebut, BA diketahui mengajukan izin untuk berobat setelah sempat mengeluhkan kondisi kesehatannya. Berdasarkan dokumen medis dari RS Awal Bros Dumai, BA diketahui menderita HIV, tumor anal, serta beberapa komplikasi lain yang memerlukan pemeriksaan lanjutan.

Sementara itu, hasil visum luar yang dilakukan oleh dr. Gunung Nasution di RSUD Kecamatan Mandau mengungkapkan kondisi korban dengan luka-luka serius. "Terdapat beberapa luka robek, patah tulang paha kanan, serta darah yang keluar dari hidung dan telinga korban," jelas dr. Nasution. Walaupun demikian, penyebab pasti kematian BA belum bisa dipastikan karena pihak keluarga menolak dilakukannya autopsi.

Kombes Anom juga menegaskan bahwa pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa kendaraan, dokumen, dan barang-barang pribadi korban untuk mendukung penyelidikan. "Polisi sudah mengamankan sejumlah barang bukti berupa kendaraan, dokumen, dan barang bawaan korban," tuturnya.

Sementara itu, pihak keluarga korban telah diberitahu mengenai kejadian tragis ini dan bersedia menjemput jenazah untuk dimakamkan di kampung halamannya, Kota Padang. Kombes Anom menambahkan, "Keluarga telah diberitahu dan bersedia menjemput jenazah untuk dimakamkan di Kota Padang."

Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan fisik dan mental, terutama dalam lingkungan kerja yang penuh tekanan. Bagi banyak orang, pekerjaan di sektor perbankan bisa menjadi sumber stres yang besar, yang dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental.

Tragedi ini juga membuka kembali perbincangan seputar dukungan kesehatan mental bagi karyawan, terutama di perusahaan besar seperti BUMN. Diharapkan, perusahaan dapat mengambil langkah lebih proaktif dalam menyediakan layanan konseling dan dukungan kesehatan mental untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut mengenai detail kasus ini, termasuk memeriksa saksi dan mengumpulkan fakta-fakta di lapangan. Semua pihak berharap agar ada titik terang dalam penyebab pasti kematian BA, meskipun keputusan untuk menghindari autopsi mempersulit proses penyelidikan secara medis.

Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat mendapatkan ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi kenyataan pahit ini. Dan semoga kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak agar lebih memperhatikan kesehatan mental dan fisik para pekerja.