MIND ID Mediapreneur Talks Hadirkan Solusi Inovatif untuk Menyelamatkan Industri Media dari Kepunahan

MIND ID Mediapreneur Talks Hadirkan Solusi Inovatif untuk Menyelamatkan Industri Media dari Kepunahan

Kota Palembang, Sumatera Selatan, menjadi tuan rumah dari acara bergengsi BRI Journalism 360 yang berlangsung pada tanggal 17-18 Desember 2024. Acara ini, hasil kolaborasi antara BRI dan Promedia Teknologi Indonesia, dirancang untuk menggali berbagai tantangan serta peluang yang dihadapi oleh industri media di tengah era digital yang kian kompleks. Setelah sukses diadakan di Semarang, Palembang kini menjadi pusat diskusi bagi para pelaku media, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya.

Fokus utama dari acara ini adalah pada jurnalisme berkualitas dan pengembangan bisnis media yang berkelanjutan. Tidak hanya menjadi forum bertukar pikiran, BRI Journalism 360 ini juga menjadi ajang berbagi solusi inovatif dalam menghadapi tantangan di industri media. Salah satu pembahasan penting dalam acara ini adalah gerakan untuk menyesuaikan diri dengan teknologi digital yang terus berkembang pesat.

Dalam paparannya, Agus Sulistriyono, CEO Promedia, mengungkapkan kondisi pelik yang sedang dihadapi industri media saat ini. Ia mencatat bahwa sektor ini tengah mengalami masa-masa sulit dengan berkurangnya kontribusi pendapatan dari ajang politik seperti Pilkada, yang sebelumnya menjadi salah satu sumber pemasukan utama. “Industri media saat ini sedang tidak baik-baik saja,” tegas Agus. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perubahan ini diperburuk oleh maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di perusahaan-perusahaan media pada tahun 2024. Menyikapi kondisi ini, Agus menekankan pentingnya inovasi dalam mencari model bisnis baru yang lebih responsif terhadap perubahan zaman dan dinamisnya permintaan konsumen.

Pada kesempatan yang sama, Ilona Juwita, CEO Props, memberikan pandangannya mengenai tren iklan digital yang semakin marak. Menurutnya, dalam era digital saat ini, iklan tidak lagi hanya berupa visual tetapi harus memiliki pesan yang sesuai dengan konten yang disajikan. "Iklan itu sekarang tak hanya visual, tapi isinya pesan," ujar Ilona. Ia mencontohkan bahwa situasi di mana pengguna membuka artikel olahraga sepak bola namun dihadapkan dengan iklan bulu tangkis, dianggap tidak relevan dengan minat pembaca meskipun terlihat menarik. "Jadi sekarang kita optimalkan iklan sesuai dengan karakter konten," tambahnya.

Penjelasan Ilona menegaskan pentingnya relevansi dan personalisasi dalam iklan digital saat ini. Ia mengungkapkan data yang menunjukkan bahwa pertumbuhan belanja iklan digital di Indonesia meningkat sebesar 5,77% per tahun. Tren ini dipicu oleh semakin tingginya penetrasi internet dan penggunaan perangkat yang terhubung dengan internet di kalangan masyarakat.

Diselenggarakan berbarengan dengan agenda MIND ID Mediapreneur Talks, BRI Journalism 360 juga membahas solusi-solusi adaptif yang dapat diterapkan oleh industri media di masa depan. Pertemuan ini menjadi ruang bagi para pemangku kepentingan untuk mendiskusikan strategi-strategi baru dalam menghadapi era transformasi digital yang tidak dapat dihindari. Narasumber lain pun turut membahas berbagai isu mulai dari keberlanjutan bisnis media hingga aspek penting dari jurnalisme yang berkualitas.

Acara ini diharapkan dapat memicu kebangkitan dan adaptasi yang lebih baik bagi industri media di Indonesia. Inisiatif seperti ini diharapkan bisa menjadi katalis dalam membantu perusahaan media menemukan pijakan baru di pasar yang terus mengalami perubahan signifikan.

Dengan berbekal wawasan dan strategi yang didapat dari acara seperti BRI Journalism 360 dan MIND ID Mediapreneur Talks, media sebagai salah satu pilar demokrasi diharapkan mampu bertahan dan terus memainkan peran pentingnya. Dengan pendekatan yang tepat dan inovatif, industri ini memiliki peluang untuk kembali berjaya meskipun di tengah arus perubahan yang deras.