Rapat Perencanaan Objek Wisata Putung Desa Duda Timur: Menyambut Bulan Bahasa Bali dengan Antusiasme

Rapat Perencanaan Objek Wisata Putung Desa Duda Timur: Menyambut Bulan Bahasa Bali dengan Antusiasme

JAKARTA - Pada hari Rabu, 5 Februari 2025, Aula Kantor Desa Duda Timur menjadi saksi dari pertemuan penting yang menghimpun berbagai elemen masyarakat dalam Rapat Perencanaan Objek Wisata Putung yang juga berkolaborasi dengan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali. Acara dimulai tepat pukul 10.00 WITA dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan dari wilayah Desa Duda Timur.

Acara tersebut dihadiri oleh Bhabinkamtibmas Desa Duda Timur, Bripka I Wayan Suardana, S.H., yang menegaskan pentingnya partisipasi semua pihak dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata lokal. Hadir pula dalam rapat tersebut adalah Bendesa Adat Duda berserta Pateh dan Putung, Perbekel Desa Duda Timur beserta staf, Ketua dan anggota BPD Duda Timur, kepala sekolah dasar, Kawil, dan penyuluh Bahasa Bali setempat.

Sementara, Jro Bendesa Adat Duda dalam sambutannya menyampaikan arahan mengenai potensi besar yang dimiliki oleh Desa Duda Timur. "Desa kita memiliki kekayaan budaya dan alam yang tidak ternilai. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan dengan matang agar wisata Putung dapat menjadi daya tarik dan memperkuat identitas budaya kita," ujarnya penuh antusias.

Jajaran Perbekel Desa Duda Timur, yang juga memberikan sambutan, menekankan pada aspek keberlanjutan dan inklusi masyarakat dalam setiap langkah pengembangan. Beliau berharap bahwa dengan adanya dukungan semua pihak, baik dari kalangan pemerintah, pihak adat, maupun masyarakat, perencanaan ini dapat berjalan optimal.

Rapat ini juga membahas acara tahunan yang penting, yaitu Bulan Bahasa Bali. Acara yang akan dilaksanakan pada 20 Februari 2025 tersebut akan menghadirkan berbagai lomba yang menampilkan kemahiran masyarakat Duda Timur dalam menjaga dan melestarikan Bahasa Bali. Adapun lomba yang akan digelar meliputi Nyurat Bahasa Bali tingkat SD, pidato Bahasa Bali, serta Mesatwa Bali.

Bendesa Adat Pateh dalam diskusi menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang dilakukan. "Peningkatan partisipasi masyarakat, terutama generasi muda dalam Bulan Bahasa Bali, akan menjadi tolak ukur keberhasilan kita dalam menjaga keberlanjutan budaya Bali," katanya sembari berharap bahwa acara ini juga dapat menjadi ajang pembelajaran bagi anak-anak.

Sesi diskusi yang berlangsung interaktif menjadikan rapat ini bukan sekadar acara seremonial, namun juga forum berbagi ide dan aspirasi. Setiap peserta berkesempatan untuk memberikan masukan yang berharga agar dapat dimasukkan dalam pengembangan objek wisata serta acara Bulan Bahasa Bali.

Salah satu keputusan penting yang diambil dalam rapat tersebut adalah perlunya promosi digital untuk mengenalkan potensi wisata dan acara kebudayaan kepada khalayak yang lebih luas. Komitmen bersama untuk menggunakan teknologi dan media sosial sebagai sarana promosi diharapkan dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.

Sekitar pukul 11.45 WITA, rapat berakhir dengan sukses, setelah sesi penutupan dan doa dipanjatkan. Semua pihak yang hadir meninggalkan aula dengan semangat dan harapan baru untuk Desa Duda Timur yang lebih maju dan dikenal luas sebagai destinasi wisata budaya yang otentik.

Dengan semangat kolaborasi, perencanaan ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Desa Duda Timur di peta pariwisata Bali, tetapi juga menegaskan kembali komitmen masyarakatnya dalam melestarikan kekayaan budaya tanah leluhur. Adapun dengan optimisme ini, berbagai pihak berharap agar inisiatif ini kelak dapat memberi manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan bagi Desa Duda Timur dan sekitarnya.