Minggu, 07 September 2025

Gaji Petani Milenial di Indonesia Tembus Rp 20 Juta, Inisiatif Prabowo Genjot Minat Anak Muda Terjun ke Pertanian

Gaji Petani Milenial di Indonesia Tembus Rp 20 Juta, Inisiatif Prabowo Genjot Minat Anak Muda Terjun ke Pertanian
Gaji Petani Milenial di Indonesia Tembus Rp 20 Juta, Inisiatif Prabowo Genjot Minat Anak Muda Terjun ke Pertanian

JAKARTA - Di tengah semakin menurunnya jumlah petani di Indonesia, pemerintah di bawah era kepemimpinan Prabowo Subianto terus menggenjot minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. Langkah ini dilakukan sejalan dengan kebutuhan mendesak untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Dalam strategi menggandeng anak muda, salah satunya adalah melalui pendekatan insentif menarik, yakni peluang penghasilan hingga Rp 20 juta per bulan.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengungkapkan bahwa sektor pertanian kini bisa menawarkan hasil yang menjanjikan dari sisi finansial. Ia mengklaim, dengan metode yang tepat dan dukungan pemerintah, pendapatan petani milenial bahkan bisa menembus puluhan juta rupiah setiap bulannya.

“Pendapatannya setelah dihitung, hasil panen dan seterusnya, dikurangi beban biaya dan seterusnya, itu 15 orang itu masing-masing sebulannya rata-rata dapat Rp 15 sampai Rp 20 juta,” ujar Sudaryono di Graha Mandiri, Jakarta, Sabtu (1/2/2025), seperti dikutip dari CNBC Indonesia.

Optimalisasi Lahan Rawa Jadi Kunci Keberhasilan

Untuk mencapai pendapatan fantastis tersebut, pemerintah memberikan bantuan berupa sarana produksi pertanian dan dukungan infrastruktur lainnya. Program ini melibatkan pengolahan lahan yang luas, di mana 15 orang bisa mengelola hingga 200 hektare dengan optimalisasi hasil panen besar-besaran. Melalui pendekatan ini, pendapatan petani milenial mencapai angka menggairahkan bukanlah hal yang mustahil.

“Petani milenial itu namanya Brigade Pangan, kami cetak sawah di luar Jawa, di Kalimantan, di Sumatera, di Merauke, di Papua, di Sulawesi. Kami ada optimalisasi lahan rawa dan juga cetak sawah, karena banyak wilayah belum dimanfaatkan potensinya. Maka kita membentuk satu brigade dari pemuda lokal situ,” tambah Sudaryono.

Tantangan Pengurangan Jumlah Petani

Kondisi pertanian di Indonesia kini menghadapi tantangan serius dengan terus menyusutnya jumlah petani. Salah satu faktor penyebabnya adalah semakin beragamnya opsi pekerjaan yang tersedia untuk masyarakat. Seiring dengan berjalannya waktu, profesi yang dahulu menjadi primadona kini mengalami penurunan minat, memperlihatkan sebuah ancaman bagi keberlanjutan sektor pangan.

“Kalau kita bandingkan tahun 60-70-an, ya dulu lapangan pekerjaan tidak sebanyak sekarang. Orang zaman dulu ya tahunya pertanian, dan tanah pertaniannya juga tidak pernah bertambah. Ini memang menjadi tantangan bagi kita," ungkap Sudaryono.

 Program Strategis Era Prabowo

Inisiatif ini menjadi bagian dari program strategis pemerintahan Prabowo untuk memacu ketertarikan anak muda terhadap bidang pertanian. Selain menawarkan potensi pendapatan yang tinggi, pemerintah juga berupaya mencetak sawah baru di berbagai wilayah potensial yang selama ini kurang dimanfaatkan.

Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah petani muda yang terjun ke lapangan dan turut serta dalam menjaga stabilitas pangan di Indonesia. Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah, target menjadikan sektor pertanian sebagai profesi yang tidak hanya mandiri tetapi juga sejahtera tampaknya semakin dekat untuk diwujudkan.

Kesimpulan

Upaya menggandeng anak muda untuk terjun ke bidang pertanian terasa kian penting di tengah pandangan bahwa sektor ini semakin tertinggal. Melalui berbagai program dan dukungan yang digagas pemerintah, harapannya adalah mengubah paradigma lama tentang pertanian menjadi profesi yang modern, menguntungkan, dan berkelanjutan.

Dengan strategi usungan era Prabowo, generasi milenial diharapkan bisa melihat peluang besar yang ada di sektor ini, bukan hanya sebagai pekerjaan sampingan tetapi sebagai bidang yang prospektif untuk masa depan. Kesuksesan program ini juga bergantung pada kelancaran implementasi serta adaptasi teknologi dalam teknis pertanian guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

Rapli

Rapli

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi

15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

BMKG Perkirakan Hujan Ringan Seluruh Wilayah RI

BMKG Perkirakan Hujan Ringan Seluruh Wilayah RI