Daftar Negara Paling Berpendidikan di Dunia, Indonesia Tertinggal Jauh
- Rabu, 22 Oktober 2025

JAKARTA - Pendidikan kerap dianggap sebagai fondasi utama kemajuan suatu negara. Bukan hanya karena mencerminkan tingkat literasi masyarakat, tetapi juga karena berperan besar dalam membentuk daya saing ekonomi, kesejahteraan sosial, hingga inovasi teknologi. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk suatu negara, semakin besar pula potensi mereka untuk menghasilkan tenaga kerja berkualitas yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, kesempatan menempuh pendidikan tinggi tidak selalu terbuka lebar bagi semua lapisan masyarakat. Faktor ekonomi masih menjadi hambatan utama bagi sebagian besar penduduk di banyak negara, termasuk di negara berkembang. Laporan Education at a Glance 2025 yang dirilis oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) mengungkapkan bahwa anak-anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas memiliki peluang jauh lebih kecil untuk melanjutkan pendidikan tinggi dibandingkan mereka yang berasal dari keluarga berpenghasilan lebih baik.
Secara rata-rata di negara-negara anggota OECD, hanya 26% anak muda dengan orang tua yang tidak menyelesaikan pendidikan menengah atas berhasil memperoleh gelar pendidikan tinggi. Sebaliknya, 70% anak muda dengan setidaknya satu orang tua berpendidikan tinggi mampu menempuh pendidikan hingga universitas.
Baca Juga
Tantangan Global: Penyelesaian Studi Masih Rendah
Selain kesenjangan akses, tantangan lain yang dihadapi banyak negara adalah tingkat penyelesaian studi yang belum optimal. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari lebih dari 30 negara OECD dan mitra, hanya 43% mahasiswa yang berhasil lulus dalam waktu sesuai durasi program sarjana. Persentase tersebut meningkat menjadi 59% setelah tambahan satu tahun, dan mencapai 70% setelah tiga tahun tambahan.
Menariknya, tingkat kelulusan pria cenderung lebih rendah dibandingkan wanita. Hanya 63% pria yang berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana dalam tiga tahun setelah batas waktu ideal, sedangkan 75% wanita berhasil mencapai hal yang sama. Fenomena ini menunjukkan adanya dinamika sosial yang turut memengaruhi capaian akademik di berbagai negara.
Negara dengan Populasi Paling Berpendidikan
Dalam laporan yang sama, OECD menampilkan daftar negara dengan proporsi penduduk berpendidikan tinggi terbesar. Kanada menempati posisi puncak dengan 64,7% penduduk dewasa memiliki gelar sarjana atau universitas. Disusul oleh Irlandia (57,5%) dan Korea Selatan (56,2%).
Ketiga negara tersebut berhasil mencapai angka tersebut karena konsisten berinvestasi besar-besaran dalam sistem pendidikan tinggi. Perekonomian mereka yang berbasis pengetahuan turut mendorong pentingnya kualifikasi lanjutan. Negara-negara seperti Austria dan Jerman juga menunjukkan pendekatan menarik, di mana sistem pendidikan vokasi memiliki posisi seimbang dengan pendidikan akademik.
Sebagai contoh, Jerman hanya memiliki 34% penduduk dewasa bergelar universitas, tetapi tetap berada di peringkat ke-19 dunia dalam PDB per kapita. Hal ini disebabkan sistem magang yang kuat—menggabungkan teori dan praktik—yang memungkinkan mahasiswa langsung terserap di dunia kerja setelah lulus.
Secara umum, data OECD menunjukkan bahwa pendidikan tinggi berdampak signifikan terhadap pendapatan. Rata-rata, lulusan perguruan tinggi di negara anggota OECD memperoleh penghasilan dua kali lipat dibandingkan individu yang tidak menamatkan pendidikan menengah.
Berikut daftar 20 besar negara dengan populasi berpendidikan tinggi terbanyak dari total 45 negara yang disurvei OECD:
Kanada – Di bawah SMA: 6,4% | SMA: 28,9% | Kuliah/Sarjana: 64,7%
Irlandia – 10,7% | 31,7% | 57,5%
Korea Selatan – 6,5% | 37,3% | 56,2%
Luksemburg – 17,6% | 28% | 54,4%
Inggris – 17,1% | 29% | 53,8%
Australia – 13% | 33,9% | 53,1%
Swedia – 11,7% | 36,5% | 51,8%
AS – 8% | 41,3% | 50,7%
Israel – 12,3% | 37,2% | 50,5%
Norwegia – 17,1% | 32,5% | 50,4%
11–20. Lituania, Swiss, Denmark, Belanda, Belgia, Islandia, Selandia Baru, Prancis, Finlandia, dan Estonia melengkapi daftar dua puluh besar.
Posisi Indonesia di Peringkat Bawah
Dari total 45 negara yang termasuk dalam daftar, Indonesia berada di posisi kedua terbawah, hanya unggul dari Afrika Selatan. Berdasarkan laporan OECD tersebut, 57,3% penduduk Indonesia masih berpendidikan di bawah SMA, 29,7% telah menyelesaikan pendidikan menengah atas, dan hanya 13,1% yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
Di atas Indonesia ada India, dengan 75,2% penduduk berpendidikan di bawah SMA, 10,5% hingga SMA, dan 14,2% hingga sarjana. Sementara Afrika Selatan, yang berada di bawah Indonesia, mencatatkan 49,3% penduduk berpendidikan di bawah SMA, 41,7% menamatkan SMA, dan hanya 9% menempuh pendidikan tinggi.
Angka ini menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan besar untuk meningkatkan akses serta kualitas pendidikan tinggi. Meskipun terdapat berbagai upaya pemerintah dalam memperluas kesempatan belajar—seperti program beasiswa, pendidikan vokasi, dan peningkatan infrastruktur sekolah—tantangan kesenjangan ekonomi dan distribusi pendidikan tetap menjadi faktor penghambat utama.
Menuju Generasi Emas Melalui Akses Pendidikan yang Merata
Pendidikan bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan juga investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Jika ingin bersaing di kancah global, Indonesia perlu memperkuat kebijakan pendidikan yang inklusif dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Dengan memperluas kesempatan bagi generasi muda untuk mengenyam pendidikan tinggi, Indonesia dapat memperbaiki posisi dalam peta global pendidikan dan memanfaatkan potensi besar sumber daya manusianya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Spesifikasi Lengkap OPPO Find X9 Series Global Baterai 7.500mAh
- 22 Oktober 2025
2.
Intip Spesifikasi Vivo X300 Series, Performa dan Layar Premium
- 22 Oktober 2025
3.
Realme GT 8 Pro Spesifikasi Lengkap dengan Modul Kamera Kustom
- 22 Oktober 2025
4.
Spesifikasi Xiaomi Redmi Pad 2 Pro Layar Baterai Jumbo
- 22 Oktober 2025
5.
Xiaomi Redmi Projector 4: HyperOS, Layar Besar Harga Terjangkau
- 22 Oktober 2025