Senin, 06 Oktober 2025

AMM Perluas Bisnis Tambang Batu Bara Produksi 7 Juta Ton

AMM Perluas Bisnis Tambang Batu Bara Produksi 7 Juta Ton
AMM Perluas Bisnis Tambang Batu Bara Produksi 7 Juta Ton

JAKARTA - PT Antareja Mahada Makmur (AMM), bagian dari PT Putra Perkasa Abadi (PPA), kembali memperluas sayap bisnisnya di sektor pertambangan. 

Setelah sebelumnya fokus pada proyek nikel, AMM kini melebarkan langkah ke tambang batu bara dengan mengelola tambang milik PT Dizamatra Powerindo di Lahat, Sumatera Selatan. 

Proyek ini merupakan tonggak penting bagi AMM dalam mengembangkan portofolio bisnisnya di industri pertambangan.

Baca Juga

Informasi Harga BBM Hari Ini, Minggu 5 Oktober 2025

Memasuki ranah batu bara menandai langkah strategis AMM untuk memperkuat posisi sebagai salah satu perusahaan pertambangan yang memiliki cakupan luas di berbagai komoditas mineral. 

Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar dan pasar energi nasional.

Sejarah dan Kontrak Proyek Sebelumnya

Sebelum mengelola tambang batu bara ini, AMM telah mengembangkan bisnisnya dengan fokus pada pertambangan nikel. Pada Juni 2025, AMM mengantongi kontrak jangka panjang selama delapan tahun untuk proyek nikel milik PT Vale Indonesia Tbk yang berlokasi di Blok 1 Bahodopi, Sulawesi Tengah. 

Proyek ini merupakan bukti kepercayaan yang diberikan kepada AMM untuk mengelola operasi pertambangan nikel dalam jangka waktu yang relatif panjang.

Tak hanya itu, pada Juli 2025, AMM kembali mendapatkan kontrak tambahan di sektor nikel, kali ini dengan PT Kembar Emas Sultra selama lima tahun. 

Keberhasilan ini menegaskan posisi AMM sebagai pemain utama dalam industri pertambangan nikel di Indonesia.

Kontrak dan Target Produksi di Tambang Batu Bara

Untuk proyek di tambang batu bara milik PT Dizamatra Powerindo, AMM mengemban kontrak dengan volume besar, yakni sebesar 100 juta bank cubic meter.

Operasional pertambangan direncanakan akan dimulai pada awal 2026 dengan target produksi batu bara secara bertahap hingga mencapai 7 juta ton per tahun.

Produksi batu bara dari tambang ini akan digunakan untuk dua tujuan utama. Pertama, sebagai produk ekspor yang akan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu eksportir batu bara utama di dunia. 

Kedua, batu bara ini akan memasok kebutuhan PT Priamanaya Energy pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Keban Agung yang memiliki kapasitas 2 x 135 MW.

Lokasi PLTU yang berada dekat dengan tambang (mine-mouth coal-fired power plant) menjadikan suplai batu bara ini lebih efisien dan strategis.

Kegiatan Operasional Utama di Site Dizamatra

Dalam mengelola tambang batu bara tersebut, AMM akan bertanggung jawab atas berbagai kegiatan operasional utama. Kegiatan ini meliputi pengupasan lapisan penutup tanah atau overburden removal, pengambilan batu bara (coal getting), pengangkutan batu bara (coal hauling), hingga pengelolaan bahan baku tambang di area penyimpanan (ROM management).

Setiap tahap operasi ini membutuhkan keahlian teknis dan manajemen yang ketat untuk menjaga kualitas hasil tambang serta efektivitas proses produksi. AMM berkomitmen untuk menjalankan seluruh kegiatan ini secara profesional sesuai dengan standar industri yang berlaku.

Komitmen AMM terhadap Praktik Pertambangan Baik

Menjalankan bisnis pertambangan tidak hanya soal mengejar produksi dan keuntungan. AMM memahami betul pentingnya penerapan prinsip Good Mining Practice (GMP) dalam seluruh aktivitasnya. 

Penerapan GMP diharapkan mampu menciptakan ekosistem kerja yang aman bagi karyawan dan juga bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

Keamanan kerja menjadi prioritas utama agar seluruh pekerja dapat bekerja dengan nyaman dan minim risiko kecelakaan. 

Di sisi lain, tanggung jawab lingkungan diwujudkan dalam upaya mitigasi dampak tambang terhadap kawasan sekitar, seperti pengelolaan limbah, rehabilitasi area bekas tambang, serta pengendalian polusi.

Dampak Positif bagi Masyarakat dan Ekonomi Lokal

Masuknya AMM ke dalam pengelolaan tambang batu bara di Lahat tidak hanya memberikan dampak ekonomi bagi perusahaan, tetapi juga manfaat yang luas bagi masyarakat sekitar. 

Proyek ini akan membuka lapangan kerja baru, baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan warga lokal.

Lebih dari itu, proyek ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan aktivitas bisnis pendukung seperti logistik, jasa alat berat, dan kebutuhan konsumsi lainnya. Sinergi antara perusahaan tambang dan masyarakat dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan berkelanjutan.

Persiapan Menuju Operasional 2026

Menurut Direktur Business Development PPA Group, Muhammad Affan, transisi dan persiapan proyek tambang batu bara di Dizamatra akan segera dimulai. Seluruh tahapan diharapkan berjalan dengan lancar dan sesuai rencana hingga memasuki fase operasional pada awal 2026.

Affan menyatakan optimisme bahwa proyek ini tidak hanya akan berjalan sesuai jadwal tetapi juga mampu memberikan hasil maksimal. Hal ini menjadi langkah penting bagi AMM untuk terus mengembangkan usahanya dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi berbagai pihak.

Menjawab Tantangan Energi dan Transisi

Kehadiran AMM dalam proyek tambang batu bara ini juga menjadi jawaban atas kebutuhan energi nasional yang masih bergantung pada sumber energi fosil dalam jangka pendek dan menengah. 

Batu bara masih memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, termasuk melalui pembangkit listrik seperti PLTU Keban Agung.

Namun, AMM juga menyadari tantangan besar terkait transisi energi global menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, pengelolaan tambang batu bara ini dilakukan dengan prinsip keberlanjutan dan praktik pertambangan yang bertanggung jawab.

AMM melalui PT Putra Perkasa Abadi memperlihatkan komitmennya dalam memperluas bisnis pertambangan, tidak hanya di nikel tetapi juga di sektor batu bara.

Dengan kontrak besar di tambang PT Dizamatra Powerindo, AMM menargetkan produksi hingga 7 juta ton batu bara per tahun mulai 2026.

Melalui penerapan Good Mining Practice, AMM berusaha mengelola tambang secara profesional dan bertanggung jawab terhadap lingkungan serta masyarakat sekitar. 

Proyek ini tidak hanya akan meningkatkan nilai ekonomi perusahaan tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah dan kebutuhan energi nasional.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Petani Muda Didorong Gunakan Teknologi Pertanian Presisi

Petani Muda Didorong Gunakan Teknologi Pertanian Presisi

Informasi Jatuh Tempo dan Cara Bayar Listrik PLN Pascabayar

Informasi Jatuh Tempo dan Cara Bayar Listrik PLN Pascabayar

Produk Perikanan Indonesia Terjamin Mutunya untuk Pasar Arab Saudi

Produk Perikanan Indonesia Terjamin Mutunya untuk Pasar Arab Saudi

Harga TBS Sawit Jambi Periode Oktober 2025 Tetap Stabil

Harga TBS Sawit Jambi Periode Oktober 2025 Tetap Stabil

Update Harga BBM Pertamina Hari Ini 4 Oktober 2025

Update Harga BBM Pertamina Hari Ini 4 Oktober 2025