Selasa, 23 September 2025

Surya Biru Siap Diversifikasi Bisnis Ramah Lingkungan Lewat RUPSLB

Surya Biru Siap Diversifikasi Bisnis Ramah Lingkungan Lewat RUPSLB
Surya Biru Siap Diversifikasi Bisnis Ramah Lingkungan Lewat RUPSLB

JAKARTA - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA), emiten produsen gas industri, tengah menyiapkan langkah strategis yang berpotensi mengubah arah bisnisnya. Perusahaan tidak hanya mengumumkan perubahan struktur manajemen, tetapi juga mengajukan agenda penting dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yakni rencana masuk ke lini usaha baru yang berfokus pada pengolahan residu menjadi produk bernilai tambah.

Langkah ini sekaligus menandai upaya SBMA untuk memperkuat diversifikasi bisnis, meningkatkan efisiensi rantai pasok, dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Penyegaran Struktur Organisasi

Baca Juga

Mengubah Keterbatasan Jadi Kekuatan, PNM Dukung Usaha Daur Ulang Nasabah Palu

Perubahan manajemen menjadi salah satu poin utama yang diumumkan perusahaan. Pada 28 Agustus 2025, Julianto Setyoadji resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur. Untuk menjaga kesinambungan organisasi, Dewan Komisaris mengusulkan nama Reza Fahlepy sebagai calon Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Legal.

Usulan tersebut akan dibahas dan diputuskan dalam forum RUPSLB. Meski ada perubahan di level direksi, Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti, memastikan bahwa hal ini tidak berdampak pada kelangsungan bisnis perusahaan.

“Perubahan ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” jelas Rini Dwiyanti dalam siaran pers, Senin (22 September 2025).

Agenda RUPSLB: Tambah Lini Bisnis Baru

Selain membahas pergantian direksi, RUPSLB juga akan mengagendakan pembahasan terkait penambahan lini bisnis baru. Arah baru ini sejalan dengan rencana jangka panjang SBMA untuk melakukan diversifikasi usaha, mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan, sekaligus membuka peluang pertumbuhan baru.

Menurut Rini, bisnis baru yang akan digarap berkaitan dengan pengolahan residu produksi (recycle). Residu tersebut akan diproses menjadi produk bernilai tambah, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok (supply chain) dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

Komitmen pada Net Zero Emission

Inisiatif ini tidak hanya dilihat dari sisi bisnis, tetapi juga dari aspek keberlanjutan. SBMA menegaskan bahwa penambahan lini usaha baru merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap agenda global, khususnya net zero emission.

“Kami menegaskan komitmen dalam menjaga kelestarian alam dengan tujuan mendukung tercapainya net zero emission, serta tetap memperhatikan keberlanjutan sosial bagi masyarakat sekitar wilayah operasional,” tegas Rini.

Dengan pendekatan circular economy, SBMA berharap mampu menciptakan nilai ekonomi baru sekaligus menjaga keseimbangan ekologi. Perusahaan menilai bahwa inovasi ini akan memberi manfaat ganda: meningkatkan efisiensi produksi dan menciptakan dampak sosial positif di komunitas sekitar.

Bisnis Eksisting Tetap Jadi Andalan

Meski bersiap menambah lini bisnis, kontribusi utama pendapatan perusahaan masih bersumber dari penjualan gas industri, terutama produk Acetylene. Produk ini tetap menjadi tulang punggung operasional perusahaan.

Rini menambahkan, inovasi dan diversifikasi menjadi kunci pertumbuhan SBMA di masa depan. Seluruh produk yang dipasarkan perusahaan saat ini juga telah memenuhi standar TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan industri nasional.

Performa Saham dan Struktur Pemegang Saham

Dari sisi pasar modal, SBMA mencatat peningkatan jumlah pemegang saham pada Agustus 2025, yakni sebanyak 3.469 investor, naik 48 orang dibanding bulan sebelumnya. Saham yang beredar (free float) mencapai 27,02%, dengan total saham tercatat di Bursa sebanyak 929.926.282 lembar.

Kenaikan jumlah pemegang saham menunjukkan meningkatnya minat investor terhadap prospek bisnis SBMA, terlebih dengan adanya rencana diversifikasi usaha yang dianggap potensial memperkuat fundamental perusahaan.

Sinergi Pertumbuhan Bisnis dan Lingkungan

Langkah SBMA menambah lini usaha baru memperlihatkan strategi jangka panjang perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga keberlanjutan. Pengolahan residu produksi menjadi produk bernilai tambah mencerminkan keseriusan perusahaan dalam mendukung praktik industri ramah lingkungan.

Rini menegaskan, strategi ini diharapkan tidak hanya menambah pendapatan, tetapi juga memberi dampak sosial positif. Melalui praktik daur ulang, SBMA ingin menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.

RUPSLB yang akan digelar SBMA menjadi momentum penting dalam perjalanan perusahaan. Dengan agenda pergantian direksi serta rencana penambahan lini bisnis baru, SBMA menunjukkan komitmen untuk terus bertransformasi.

Dari sisi bisnis, inisiatif pengolahan residu menjadi peluang diversifikasi yang berpotensi memperkuat posisi perusahaan di industri. Dari sisi keberlanjutan, langkah ini mendukung tercapainya target net zero emission dan memperhatikan kesejahteraan sosial di sekitar wilayah operasional.

Dengan landasan bisnis eksisting yang kuat dan visi keberlanjutan yang jelas, SBMA menempatkan diri sebagai perusahaan industri gas yang adaptif, inovatif, sekaligus bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Soechi Lines Perkuat Pelayaran Lewat Dua Anak Usaha

Soechi Lines Perkuat Pelayaran Lewat Dua Anak Usaha

Cukai SKT Tekan Industri, GGRM Diversifikasi Produk Murah

Cukai SKT Tekan Industri, GGRM Diversifikasi Produk Murah

Sampoerna Agro Lepas Saham National Sago Prima ke Investor

Sampoerna Agro Lepas Saham National Sago Prima ke Investor

Bluebird Perkuat Keamanan dan Kenyamanan Layanan Transportasi Modern

Bluebird Perkuat Keamanan dan Kenyamanan Layanan Transportasi Modern

Sejahteraraya Anugrahjaya Siapkan Rp700 Miliar untuk Ekspansi Rumah Sakit

Sejahteraraya Anugrahjaya Siapkan Rp700 Miliar untuk Ekspansi Rumah Sakit