
JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur menunjukkan dinamika yang cukup menarik pada Kamis, 4 September 2025. Berbagai komoditas pokok mengalami fluktuasi harga, menandakan bahwa kebutuhan sehari-hari masyarakat tetap memerlukan perhatian serius dari konsumen maupun pengelola pasar. Memantau perkembangan harga sembako menjadi hal penting agar pengeluaran harian dapat diatur dengan bijak.
Sembako, singkatan dari sembilan bahan pokok, merupakan kebutuhan dasar yang wajib tersedia di setiap rumah tangga. Kesembilan bahan pokok tersebut meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan daging ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam. Selain itu, cabai juga menjadi bahan dapur yang tidak kalah penting bagi masyarakat.
Berikut daftar harga sembako terbaru di Jawa Timur per Kamis, 4 September 2025 pukul 09.41 WIB, berdasarkan sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo):
Baca Juga15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
Beras Premium: Rp 15.115/kg
Beras Medium: Rp 13.080/kg
Gula kristal putih: Rp 16.377/kg
Minyak goreng curah: Rp 18.552/liter
Minyak goreng kemasan premium: Rp 20.214/liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 17.471/liter
Minyak goreng Minyakita: Rp 16.503/liter
Daging sapi paha belakang: Rp 119.511/kg
Daging ayam ras: Rp 34.115/kg
Daging ayam kampung: Rp 69.311/kg
Telur ayam ras: Rp 26.129/kg
Telur ayam kampung: Rp 46.889/kg
Susu kental manis merek Bendera: Rp 12.395/370 gr/kl
Susu kental manis merek Indomilk: Rp 12.241/370 gr/kl
Susu bubuk merek Bendera: Rp 41.988/400 gr/dos
Susu bubuk merek Indomilk: Rp 41.525/400 gr/dos
Garam bata: Rp 1.761/buah
Garam halus: Rp 9.589/kg
Cabai merah keriting: Rp 29.986/kg
Cabai merah besar: Rp 28.093/kg
Cabai rawit merah: Rp 25.685/kg
Bawang merah: Rp 35.396/kg
Bawang putih: Rp 29.856/kg
Gas elpiji: Rp 19.767/tabung
Dari data tersebut, kenaikan paling signifikan tercatat pada cabai merah keriting, yang naik sebesar Rp 1.239 atau setara 4,31% dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan adanya tekanan pasokan atau meningkatnya permintaan di pasar lokal.
Fluktuasi harga sembako dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah dinamika antara permintaan dan penawaran. Ketika permintaan meningkat sementara pasokan tetap atau menurun, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika pasokan melebihi permintaan, harga bisa turun.
Cuaca juga memegang peran penting. Kondisi ekstrem, bencana alam, atau perubahan musim dapat memengaruhi produksi pertanian. Kekurangan pasokan akibat faktor cuaca sering kali menyebabkan kenaikan harga, terutama pada komoditas seperti cabai, bawang, dan sayuran.
Selain itu, kebijakan pemerintah turut memengaruhi harga sembako. Misalnya, kebijakan impor, subsidi, pajak, atau regulasi terkait distribusi bahan pokok bisa memengaruhi biaya yang harus ditanggung pedagang dan konsumen. Perubahan aturan atau pembatasan impor biasanya berdampak langsung pada harga di pasar.
Biaya produksi dan transportasi juga menjadi faktor penting. Kenaikan harga bahan baku, pupuk, bahan bakar, atau upah pekerja akan menambah biaya produksi dan distribusi, sehingga harga jual di pasar ikut terdorong naik. Begitu pula fluktuasi nilai tukar mata uang, terutama untuk komoditas impor, akan membuat harga bahan pokok lebih mahal jika mata uang lokal melemah.
Kondisi ekonomi secara keseluruhan turut memengaruhi stabilitas harga. Inflasi yang tinggi cenderung menyebabkan kenaikan harga sembako karena biaya barang dan jasa meningkat. Ketidakstabilan ekonomi juga bisa memperburuk situasi, memicu fluktuasi harga yang lebih tajam dari hari ke hari.
Masalah distribusi tidak kalah penting. Gangguan rantai distribusi, seperti kemacetan transportasi, pemogokan, atau masalah logistik lainnya, bisa menunda pengiriman bahan pokok ke pasar. Akibatnya, pasokan berkurang dan harga melonjak, meski permintaan tetap stabil.
Melihat berbagai faktor tersebut, pengawasan dan kebijakan yang tepat menjadi kunci untuk menjaga stabilitas harga sembako. Pemerintah dan pedagang harus bekerja sama agar ketersediaan sembako tetap terjaga, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan harian tanpa kesulitan.
Perlu dicatat bahwa harga sembako bisa berbeda antar pasar di Jawa Timur. Harga yang tercantum merupakan harga rata-rata di wilayah ini dan bisa berubah sewaktu-waktu. Dengan pemantauan yang rutin, konsumen dapat menyesuaikan pengeluaran harian dan mengelola belanja rumah tangga secara lebih efisien.
Dengan memahami pergerakan harga sembako, masyarakat bisa lebih bijak dalam mengatur kebutuhan harian, serta lebih siap menghadapi kemungkinan kenaikan harga mendadak pada komoditas tertentu, terutama cabai merah keriting yang hari ini mengalami peningkatan signifikan.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025