Manfaat Bunga Telang Ungu dan Rekomendasi Resep Olahannya
- Kamis, 07 Agustus 2025

Manfaat bunga telang ungu tak cuma indah dipandang, tapi juga digunakan sebagai pewarna alami makanan dan minuman.
Tanaman dengan nama ilmiah Clitoria ternatea ini memiliki warna ungu mencolok yang menjadikannya populer sebagai tanaman hias di halaman rumah.
Namun, nilai lebih dari bunga telang bukan hanya terletak pada keindahannya. Tanaman ini ternyata menyimpan banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Baca Juga
Berbagai zat penting di dalamnya membuat bunga telang memberikan kontribusi positif untuk kesehatan.
Untuk kamu yang penasaran, berikut beberapa manfaat bunga telang ungu yang perlu diketahui!
Manfaat Bunga Telang Ungu
Berdasarkan penelitian oleh Budiasih dalam karya berjudul Kajian Potensi Farmakologis Bunga Telang (Clitoria ternatea), diketahui bahwa tanaman ini memiliki beragam potensi yang sangat berguna bagi tubuh, seperti sifat antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, pereda nyeri, antiparasit, antasida, antikanker, antidiabetes, antihistamin, penguat sistem imun, dan juga berpotensi mendukung fungsi sistem saraf pusat.
Seluruh kandungan aktif yang terdapat dalam bunga telang tersebut bisa diserap tubuh jika dikonsumsi dalam bentuk olahan tertentu.
Salah satu cara paling praktis dan populer untuk menikmati bunga telang saat ini adalah dengan menyeduhnya menjadi teh, yang dikenal sebagai blue tea.
Teh bunga telang dapat dibuat dengan menggunakan kelopak yang sudah dikeringkan maupun masih segar, kemudian diseduh dengan air panas atau air dingin sesuai selera.
Untuk menambah cita rasa, teh ini juga bisa dikombinasikan dengan pemanis alami seperti madu.
Dengan kandungan senyawa yang kaya dan beragam, tak heran jika manfaat bunga telang ungu begitu dikenal dalam mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Meningkatkan daya ingat otak
Salah satu khasiat dari tanaman berwarna ungu ini adalah kemampuannya dalam mendukung fungsi memori.
Berdasarkan riset yang diterbitkan dalam Pharmaceutical Biology tahun 2000, diketahui bahwa zat aktif yang terkandung di dalamnya dapat menaikkan jumlah asetilkolin dalam otak setelah dikonsumsi, baik dalam bentuk asli maupun ekstraknya.
Asetilkolin sendiri merupakan senyawa kimia penghubung antarsel saraf yang sangat penting dalam menjalankan berbagai fungsi kognitif.
Senyawa ini bekerja dengan memberi sinyal pada bagian otak bernama hipokampus agar menyimpan informasi dalam ingatan. Selain itu, zat ini juga terlibat langsung dalam proses belajar, kewaspadaan, perhatian, serta pembentukan daya ingat.
Membantu meredakan tekanan pikiran
Tanaman ini juga dikenal memiliki efek menenangkan, seperti yang dijelaskan dalam sebuah jurnal ilmiah bertajuk Pharmacology Biochemistry and Behavior.
Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa kandungan dalam tanaman ini memiliki potensi antidepresan.
Senyawa yang ada di dalamnya bekerja dengan membuat otot polos pada dinding pembuluh darah menjadi lebih santai, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar. Hasilnya, tubuh menjadi lebih tenang dan tekanan mental bisa berkurang secara alami.
Meningkatkan perasaan positif
Bagi seseorang yang kerap merasa suasana hatinya mudah berubah atau cenderung buruk, mengonsumsi tanaman ini bisa menjadi salah satu solusi alami.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, efek relaksasi yang ditimbulkan tidak hanya membantu meredakan tekanan, tetapi juga bermanfaat dalam mengatasi kecemasan.
Tanaman ini juga dikenal mampu menyegarkan pikiran, meningkatkan energi dan stamina tubuh. Dampaknya, seseorang bisa lebih bersemangat, emosinya menjadi lebih stabil, serta produktivitas pun ikut meningkat.
Selain itu, minuman yang dibuat dari tanaman ini, seperti teh herbalnya, memiliki manfaat untuk menenangkan pikiran, sekaligus mengurangi gejala depresi ringan dan perasaan gelisah.
Menjaga kesehatan indera penglihatan
Kandungan aktif dalam tanaman ini, salah satunya proantosianidin, memiliki peran sebagai antioksidan yang kuat. Hal ini dibuktikan melalui studi yang dilakukan oleh Social Science Research Network (SSRN).
Dalam studi tersebut ditemukan bahwa senyawa ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di pembuluh kapiler sekitar mata.
Dengan aliran darah yang lancar, mata lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan intensitas cahaya dan ketajaman penglihatan pun bisa meningkat.
Selain itu, tanaman ini juga dipercaya mampu mencegah munculnya gangguan seperti katarak dan glaukoma, memperbaiki penglihatan buram, membantu penyembuhan retina yang mengalami kerusakan, serta menenangkan mata yang sedang iritasi atau berair.
Berperan dalam meredakan gejala asma
Sebuah studi yang dirilis oleh Journal of Ethnopharmacology tahun 2011 menyebutkan bahwa tanaman ini memiliki kemampuan dalam membantu meringankan gejala asma.
Sifat anti peradangan yang terkandung di dalamnya bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan, produksi lendir berlebih, serta inflamasi yang terjadi pada saluran napas penderita asma.
Hasilnya, iritasi di sistem pernapasan bisa lebih terkontrol dan tidak mudah kambuh, sehingga frekuensi serangan asma pun dapat ditekan.
Dengan mengonsumsi tanaman ini secara teratur, penderita memiliki peluang untuk menjaga kestabilan kondisi pernapasan mereka.
Berpotensi menangkal pertumbuhan sel abnormal
Kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, terutama kaempferol, yang ada dalam tanaman ini juga menunjukkan potensi untuk menghambat pertumbuhan sel-sel abnormal.
Dalam sebuah riset, ditemukan bahwa zat di dalamnya mampu membunuh sel yang tidak sehat hingga angka 63,8 persen.
Beberapa flavonoid penting yang ditemukan termasuk delphinin, quercetin, dan kaempferol. Komponen-komponen tersebut bekerja secara sinergis sebagai agen protektif terhadap perkembangan sel yang membahayakan.
Bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah
Ekstrak dari tanaman ini juga telah diuji dan menunjukkan hasil signifikan dalam membantu menurunkan kadar glukosa di dalam darah. Dengan kata lain, tanaman ini berfungsi sebagai agen pengatur gula darah yang efektif.
Berdasarkan studi tertentu, zat aktif di dalamnya dapat merangsang produksi insulin serta membantu memperbaiki kinerja sel-sel yang bertugas menghasilkan insulin.
Hal ini sangat membantu dalam pengelolaan kadar gula, khususnya bagi mereka yang memiliki masalah metabolisme.
Menjadi pelindung tubuh dari mikroorganisme penyebab penyakit
Sebagai tanaman obat, tumbuhan ini dikenal memiliki sifat antimikroba.
Senyawa di dalamnya bekerja secara langsung pada tingkat sel untuk mengganggu serta menghentikan pertumbuhan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi.
Seperti yang dipaparkan dalam jurnal Journal of Ethnopharmacology, sifat ini menjadikannya sebagai pelindung alami tubuh yang berfungsi untuk menjaga sistem imun tetap kuat dan mampu melawan berbagai sumber penyakit yang berasal dari luar.
Mendukung penurunan berat badan
Dalam sebuah publikasi ilmiah yang dimuat oleh International Journal of Obesity and Related Metabolic Disorders, disebutkan bahwa tanaman ini memiliki peran dalam mencegah serta membantu mengatasi kelebihan berat badan dan gangguan hati yang disebabkan oleh penumpukan lemak.
Minuman dari tanaman ini mengandung senyawa katekin yang dikenal dapat membantu membakar lemak, terutama di area perut.
Konsumsi rutin teh yang dibuat dari tanaman ini juga mampu mempercepat proses metabolisme dalam tubuh, sehingga kalori yang terbakar lebih banyak.
Berperan menjaga kesehatan sistem kardiovaskular
Salah satu kandungan yang menonjol dari tanaman ini adalah antioksidan. Selain melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme, senyawa ini juga memberikan perlindungan untuk jantung.
Penelitian membuktikan bahwa konsumsi teh dari tanaman ini dapat menurunkan kadar kolesterol tinggi yang menjadi penyebab utama masalah jantung.
Tak hanya itu, tanaman ini membantu menekan kondisi hiperlipidemia, yaitu tingginya kadar lemak dalam darah. Dengan demikian, risiko terjadinya penyumbatan, pembekuan darah, maupun serangan jantung bisa diminimalkan.
Membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah
Tanaman ini juga bermanfaat dalam menjaga kestabilan kadar gula dalam tubuh. Ketika dikonsumsi secara teratur dalam jumlah wajar, senyawa aktif yang terkandung di dalamnya dapat membantu menurunkan kadar gula sekaligus menjaga kestabilannya.
Lebih jauh, tanaman ini mampu mencegah timbulnya resistensi insulin—yang menjadi pemicu utama penyakit metabolik tertentu. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan antioksidan di dalamnya.
Agar manfaat ini lebih maksimal, sebaiknya tidak menambahkan pemanis saat menyeduh minuman dari tanaman tersebut.
Mengatasi peradangan secara alami
Berdasarkan berbagai hasil studi, diketahui bahwa tanaman ini memiliki sifat antiinflamasi. Tak hanya itu, senyawa asam oleat yang terdapat di dalamnya juga berperan penting dalam mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam oleat efektif dalam mengurangi respons inflamasi yang muncul dalam tubuh, sehingga bisa membantu proses pemulihan ketika terjadi peradangan.
Mengurangi reaksi akibat alergi
Sejak lama, tanaman ini dikenal sebagai bagian dari pengobatan tradisional untuk menangani berbagai gangguan kesehatan, termasuk gejala alergi.
Penelitian terkini menemukan bahwa ekstrak dari tanaman ini mampu menekan produksi histamin dalam tubuh. Histamin sendiri adalah senyawa yang dilepaskan saat tubuh mengalami reaksi alergi dan menyebabkan peradangan.
Meskipun demikian, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan tingkat keefektifan tanaman ini dalam meredakan gejala alergi secara keseluruhan.
Membantu mempercepat proses penyembuhan luka
Tanaman ini memiliki potensi sebagai agen penyembuh luka berkat kandungan flavonoid glikosida pada bijinya dan senyawa fenolik dalam bagian tumbuhannya.
Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak dari biji dan seluruh bagian tumbuhan ini terbukti mampu mempercepat proses pemulihan luka, terutama pada uji coba yang dilakukan terhadap hewan.
Mendukung fungsi otak tetap optimal
Kandungan antioksidan seperti antosianin dan flavonoid dalam tanaman ini sangat bermanfaat dalam memperbaiki sel tubuh yang mengalami kerusakan.
Penelitian menunjukkan bahwa asupan antioksidan berpengaruh positif dalam meningkatkan konsentrasi serta daya ingat.
Selain itu, tanaman ini juga merangsang produksi zat kimia asetilkolin di otak, yang memiliki peran penting dalam berbagai fungsi kognitif.
Membantu mengeluarkan lendir pada penderita bronkitis kronis
Akar dari tanaman ini diketahui memiliki efek laksatif atau pencahar, yang menjadikannya dipercaya dapat membantu mengeluarkan dahak, terutama pada mereka yang mengalami bronkitis dalam jangka panjang.
Untuk mendapatkan manfaat ini, akar tanaman bisa direbus hingga mendidih setelah dibersihkan, lalu diseduh menjadi minuman herbal.
Namun, perlu diingat bahwa akar tanaman ini mengandung senyawa beracun dan dapat menyebabkan efek samping seperti nyeri perut, sehingga harus dikonsumsi dengan sangat hati-hati.
Meringankan gejala bisul secara alami
Tanaman ini juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu mengobati bisul. Caranya adalah dengan menumbuk bunga dari tanaman ini, lalu mengoleskannya langsung pada area kulit yang mengalami bisul.
Ramuan tersebut dipercaya dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi peradangan.
Menjaga sistem pencernaan tetap sehat
Kandungan antioksidan dalam tanaman ini tidak hanya menenangkan pembuluh darah, tetapi juga membuat otot-otot pada saluran cerna menjadi lebih relaks.
Selain itu, efek antihelmintik dari tanaman ini dapat mencegah pertumbuhan parasit seperti cacing yang bisa mengganggu kesehatan sistem pencernaan.
Merawat Kulit dan Rambut agar Tetap Sehat
Manfaat bunga telang tidak terbatas pada kesehatan fisik saja, melainkan juga dapat menunjang kecantikan kulit serta rambut.
Kini, semakin banyak produk skincare dan perawatan rambut yang memanfaatkan ekstrak bunga telang sebagai salah satu bahan utamanya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak bunga telang mampu meningkatkan kelembapan kulit hingga 70% dalam waktu satu jam setelah pemakaian.
Senyawa flavonoid yang dikandungnya berperan penting dalam merangsang pembentukan kolagen, menjaga kekenyalan kulit, menyamarkan warna kulit yang tidak merata, serta membantu mencerahkan kulit yang tampak kusam.
Tidak hanya itu, ekstrak dari bunga ini juga dianggap lebih efektif dalam merangsang pertumbuhan rambut jika dibandingkan dengan zat minoxidil yang biasa digunakan dalam produk penumbuh rambut atau perawatan untuk mengatasi kerontokan.
Mendukung Kesehatan Sistem Reproduksi
Di India, bunga telang telah lama dipercaya sebagai bahan herbal untuk mengatasi berbagai gangguan pada sistem reproduksi, seperti keputihan, siklus menstruasi yang tidak teratur, hingga membantu meningkatkan kualitas sperma.
Tak hanya itu, bunga telang juga dikenal sebagai afrodisiak alami yang dapat membantu meningkatkan gairah seksual secara alami.
Mengonsumsi bunga ini menjelang waktu persalinan pun diyakini bisa membantu memperlancar dan mengamankan proses kelahiran secara alami.
Resep Olahan Bunga Telang Ungu
Setelah mengetahui berbagai khasiat yang dimiliki oleh tanaman ini, penting juga untuk memahami bagaimana cara tepat dalam mengonsumsinya.
Dengan metode yang benar, kandungan bermanfaat di dalamnya bisa lebih optimal diserap tubuh dan rasanya pun tetap menyenangkan untuk dinikmati.
1. Seduhan Teh
Salah satu cara termudah dalam mengolah tanaman ini adalah dengan menjadikannya teh. Prosesnya cukup sederhana dan hanya memerlukan dua bahan utama. Berikut langkah-langkahnya:
Bahan:
- 100 ml air panas
- Segenggam bunga segar atau sekitar 10 kelopak kering
- Pemanis alami (opsional)
Cara membuat:
- Tuangkan air panas ke dalam cangkir atau gelas.
- Tambahkan bunga ke dalam air dan diamkan selama kurang lebih 15 menit. Perlahan-lahan warna biru dari kelopak akan larut dan mengubah air menjadi ungu kebiruan.
- Setelah warna tidak lagi keluar dari kelopak, saring airnya dan buang sisa bunga.
- Teh siap untuk dinikmati, baik hangat maupun dingin sesuai selera.
2. Limun Beraroma Bunga
Selain diseduh biasa, tanaman ini juga bisa diolah menjadi minuman segar dengan tambahan perasan lemon. Kombinasi ini tidak hanya memperkaya rasa, tetapi juga menambah manfaat dari kandungan masing-masing bahan.
Bahan:
- 1 liter air matang
- 100 gram gula pasir
- 10 gram kelopak bunga kering
- Perasan 8–10 buah lemon
- Es batu (jika ingin disajikan dingin)
Langkah membuat:
- Campurkan 600 ml air dan gula, aduk hingga larut. Tambahkan bunga kering ke dalam panci untuk membuat sirup, lalu panaskan. Angkat sebelum air mencapai titik didih.
- Tutup panci dan diamkan selama 10 menit agar sari bunga meresap sempurna.
- Setelah itu, saring cairan dan pindahkan ke wadah lain. Biarkan hingga suhunya turun.
- Siapkan gelas saji, lalu tambahkan sebagian perasan lemon, sisa air, dan es batu jika diperlukan.
- Tuangkan sirup bunga hingga memenuhi separuh gelas.
- Tambahkan sisa perasan lemon di atasnya untuk menciptakan gradasi warna yang menarik. Minuman pun siap disajikan.
Limun ini bisa disajikan dalam keadaan hangat maupun dingin. Perasan lemon di dalamnya turut memberi manfaat seperti menyegarkan nafas, membantu menjaga kondisi kulit, serta mendukung kelancaran sistem pencernaan.
Jika diinginkan, Anda juga bisa menambahkan bahan alami lainnya seperti jahe atau serai untuk memperkaya rasa dan menambah manfaat kesehatan dari minuman ini.
Sebagai penutup, manfaat bunga telang ungu mencakup kecantikan visual hingga khasiat kesehatan, menjadikannya pilihan alami yang layak untuk dijaga dan dimanfaatkan.

Bru
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler
- 07 September 2025
2.
OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar
- 07 September 2025
3.
Vivo X300 Hadir dengan Layar Perlindungan Mata
- 07 September 2025
4.
Itel A90 Limited Edition, Ponsel Tahan Banting
- 07 September 2025
5.
ASUS Vivobook S14, Laptop AI Andal Profesional
- 07 September 2025