Sabtu, 06 September 2025

Pengertian Lempeng Epifisis serta Tips Menambah Tinggi Badan

Pengertian Lempeng Epifisis serta Tips Menambah Tinggi Badan
pengertian lempeng epifisis

Memahami pengertian lempeng epifisis merupakan langkah awal untuk mengetahui proses pertumbuhan tinggi badan seseorang. 

Lempeng epifisis adalah bagian dari tulang yang memiliki peran utama dalam proses pemanjangan tulang dan sangat berpengaruh terhadap tinggi badan. 

Tak dapat dimungkiri, postur tubuh yang ideal bukan hanya menunjang penampilan, tetapi juga kerap menjadi syarat utama dalam berbagai aspek kehidupan, seperti mendaftar pekerjaan atau masuk ke lembaga-lembaga tertentu.

Baca Juga

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

Meski faktor keturunan menjadi salah satu penentu utama dalam tinggi badan, sebenarnya ada banyak cara untuk membantu proses pertumbuhan, terutama jika dilakukan sejak usia dini. 

Olahraga secara rutin serta menjaga pola hidup sehat adalah contoh langkah yang bisa ditempuh. Di sisi lain, tinggi badan juga menjadi indikator penting dalam menilai kondisi gizi, pola makan, serta penghitungan Indeks Massa Tubuh atau IMT. 

IMT membantu mengetahui apakah berat badan kita berada dalam kategori sehat, kurang, atau justru berlebih.

Sayangnya, tidak semua orang memahami apa saja yang terjadi dalam tubuh selama proses pertumbuhan tinggi berlangsung. 

Di bangku sekolah, kita mungkin hanya diberi tahu bahwa seseorang masih bisa tumbuh tinggi sebelum mencapai usia dewasa. 

Namun, penjelasan lebih lanjut mengenai mekanisme tubuh yang menyebabkan pertumbuhan tersebut sering kali tidak disampaikan secara lengkap.

Karena itulah, sangat penting untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan tinggi badan, termasuk bagaimana peran nutrisi, aktivitas fisik, serta struktur tubuh seperti tulang. 

Semoga penjelasan ini bisa membantumu memahami lebih jauh tentang proses bertambahnya tinggi badan dan pengertian lempeng epifisis yang menjadi kunci penting di dalamnya.

Pengertian Lempeng Epifisis

Memahami pengertian lempeng epifisis sangat penting untuk mengetahui bagaimana tubuh manusia mengalami pertambahan tinggi badan. 

Lempeng ini merupakan bagian khusus yang terletak di ujung tulang panjang dan memainkan peran utama dalam proses pertumbuhan. 

Selama masa kanak-kanak hingga pubertas, bagian ini tetap terbuka dan aktif, memungkinkan tulang untuk terus memanjang. 

Namun, ketika lempeng tersebut akhirnya menutup, pertumbuhan tinggi pun terhenti, dan tubuh mencapai ukuran tetap.

Bagi yang belum familiar, struktur ini hanya ditemukan pada anak-anak dan remaja dan terletak di kedua ujung tulang panjang. 

Di bagian inilah terjadi pembentukan sel-sel tulang baru, yang disebut osteoblas. Sel-sel ini berkontribusi dalam pemanjangan tulang, sehingga tubuh bertambah tinggi.

Dalam kajian yang dipaparkan oleh Herman (2017), disebutkan bahwa struktur ini terdiri dari beberapa lapisan yang saling terorganisasi. Lapisan paling atas dikenal sebagai area sel istirahat dan berada di dekat ujung tulang panjang. 

Di bawahnya terdapat zona proliferasi yang menjadi tempat sel-sel tulang membelah dan memperpanjang tulang.

Sel-sel hasil pembelahan tersebut kemudian terdorong ke arah batang tulang dan memasuki zona hipertrofi, tempat aktivitas metabolik mulai berkurang. 

Selanjutnya, mereka bergerak menuju zona klasifikasi, di mana tulang mengalami pengerasan setelah mengalami proses penyimpanan mineral di jaringan kolagen dan proteoglikan. 

Proses inilah yang menjadi penentu penting dalam pertumbuhan tinggi badan manusia.

Lempeng Epifisis dan Pertumbuhan Tinggi Badan

Secara garis besar, ukuran tinggi seseorang merupakan hasil dari pengukuran maksimal panjang tulang-tulang utama dalam tubuh, dimulai dari bagian paling atas kepala hingga ke tumit atau bagian dasar tulang kaki belakang.

Pada dasarnya, pertumbuhan dan perkembangan tubuh dimulai sejak masa janin hingga lahir ke dunia. 

Awalnya, seluruh rangka tubuh terdiri dari jaringan rawan, yang seiring waktu akan mengalami perubahan menjadi lebih padat, memanjang, dan mengeras menjadi tulang sejati.

Dua tahun pertama dalam kehidupan seseorang adalah fase dengan laju pertumbuhan yang sangat cepat. Di usia satu tahun, panjang badan bisa bertambah sekitar 20 cm, sedangkan pada tahun kedua bertambah sekitar 10 cm. 

Dengan kata lain, anak berusia dua tahun umumnya telah mencapai sekitar setengah dari tinggi orang dewasa.

Memasuki usia sekolah dasar hingga sekitar usia dua belas tahun, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan rata-rata bertambah sekitar 6 cm per tahun. 

Namun saat memasuki masa remaja, terutama selama pubertas, lonjakan pertumbuhan kembali terjadi secara signifikan hingga usia sekitar enam belas tahun. 

Setelah itu, proses pertumbuhan mulai melambat dan pada umumnya berhenti sepenuhnya saat seseorang menginjak usia delapan belas hingga dua puluh tahun. 

Hal ini berkaitan dengan proses penutupan bagian khusus pada tulang yang sebelumnya masih terbuka selama masa pertumbuhan.

Berdasarkan penjelasan ilmiah dari Andriani (2016), perkembangan tulang disebabkan oleh adanya sel-sel rawan yang disebut kondrosit, yang terletak di zona pertumbuhan tulang. 

Sel-sel ini terus mengalami pembelahan dan bertambah jumlahnya, sehingga memperluas area pertumbuhan tulang secara sementara. 

Selanjutnya, sel-sel baru ini akan terdorong menuju batang tulang dan mengalami perubahan ukuran, yaitu menjadi lebih besar. 

Perpaduan antara sel baru dan pembesaran sel yang sudah matang akan memperluas area tempat tulang bertambah panjang. Namun, masih banyak masyarakat yang salah paham mengenai proses ini. 

Sebagian orang beranggapan bahwa aktivitas fisik tertentu seperti latihan angkat beban bisa menghambat perkembangan tinggi badan karena dianggap dapat menyebabkan kerusakan pada bagian tulang yang berfungsi untuk tumbuh. 

Akibatnya, muncul anggapan bahwa latihan tersebut bisa membuat tubuh lebih pendek. Kenyataannya, anggapan ini tidak didukung oleh bukti ilmiah. 

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menyimpulkan bahwa latihan beban mengakibatkan seseorang menjadi lebih pendek. 

Sebaliknya, beberapa riset justru menunjukkan bahwa meskipun bagian pertumbuhan tulang mengalami cedera, regenerasi tetap dapat terjadi tanpa mengganggu proses pemanjangan tulang, terutama pada masa anak-anak hingga remaja.

Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai postur tubuh ideal, asalkan mendapatkan nutrisi yang cukup dan rutin beraktivitas fisik agar tulang bisa berkembang secara optimal.

Hubungan antara Masa Remaja dan Penutupan Zona Pertumbuhan Tulang

Kini kita memahami bahwa zona pertumbuhan memiliki peran vital dalam menambah tinggi badan. 

Seiring bertambahnya umur, bagian ini akan tertutup dan pertumbuhan pun terhenti. Pertanyaan yang sering muncul adalah kapan tepatnya bagian ini berhenti berfungsi?

Batubara (2010) menyebutkan bahwa pada anak perempuan, pertumbuhan tulang akan berhenti sekitar usia 16 tahun. Sedangkan untuk anak laki-laki, umumnya terjadi pada usia 18 tahun. 

Setelah masa ini terlewati, zona pertumbuhan akan menutup dan seseorang tidak lagi mengalami pertambahan tinggi. Selain usia, hormon juga memengaruhi waktu penutupan zona pertumbuhan. 

Pada perempuan yang mengalami menstruasi lebih awal, proses penutupan bisa terjadi lebih cepat (Hidayat, Handayani & Munawaroh, 2018). 

Ini berarti bahwa semakin cepat seseorang mengalami pubertas, maka proses pertumbuhan tulangnya juga akan berakhir lebih cepat.

Faktor-faktor seperti estrogen, testosteron, dan hormon pertumbuhan sangat berperan dalam memacu perkembangan tulang. 

Ketika masa pubertas datang lebih awal, kadar hormon-hormon tersebut meningkat lebih cepat, yang akhirnya mempercepat tertutupnya bagian tulang yang berfungsi untuk pertumbuhan secara bertahap.

Cara Mengetahui Lempeng Epifisis sudah Tertutup Atau Belum

Barangkali kamu pernah bertanya-tanya, jika pertumbuhan tinggi badan berhenti ketika bagian pertumbuhan tulang sudah menutup, bagaimana cara mengetahui apakah proses tersebut masih berlangsung atau sudah selesai? 

Apalagi jika kamu masih memiliki harapan untuk bertambah tinggi meskipun usia sudah melewati masa remaja.

Sebenarnya, kondisi bagian pertumbuhan pada ujung tulang tidak bisa dilihat secara kasatmata atau dikenali hanya melalui tanda-tanda fisik tertentu. 

Satu-satunya metode untuk mengetahui apakah area tersebut masih terbuka atau sudah tertutup adalah melalui prosedur pencitraan medis seperti rontgen atau sinar-X.

Dalam pemeriksaan ini, bagian yang dimaksud biasanya akan tampak seperti garis horizontal yang berada di bagian ujung tulang panjang. 

Citra tersebut akan menunjukkan apakah jaringan pertumbuhan masih aktif atau sudah tergantikan oleh tulang yang mengeras.

Perlu diketahui, bagian pertumbuhan tulang ini termasuk struktur paling rapuh dibandingkan dengan jaringan di sekitarnya seperti ligamen maupun tendon, sehingga lebih rentan mengalami kerusakan atau cedera.

Seiring bertambahnya usia dan memasuki masa dewasa, bagian tersebut akan secara alami tertutup dan digantikan oleh jaringan tulang yang padat. 

Maka dari itu, ketika dilakukan pemeriksaan melalui sinar-X, garis yang sebelumnya terlihat mencolok akan mulai menghilang dan digantikan oleh gambaran tulang yang lebih padat.

Untuk memastikan kondisi ini secara akurat, sangat dianjurkan berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi yang memiliki kompetensi dalam mengevaluasi kesehatan dan struktur tulang melalui pemeriksaan radiologis.

Bisakah Tinggi Badan Bertambah jika Lempeng Epifisis sudah Menutup?

Sangat disayangkan, begitu bagian pertumbuhan tulang telah sepenuhnya tertutup, tulang manusia tidak akan bisa bertambah panjang lagi. Artinya, tinggi badan pun tidak akan mengalami penambahan. 

Kalaupun masih ada peningkatan, biasanya jumlahnya sangat kecil, yakni hanya sekitar 1 hingga 5 sentimeter saja.

Perlu kamu pahami bahwa proses penutupan area pertumbuhan tulang ini bisa berbeda-beda pada tiap individu. 

Hal ini karena banyak hal yang memengaruhi waktunya, seperti perbedaan jenis kelamin, faktor keturunan, latar belakang etnis, serta elemen biologis lainnya.

Tips Menambah Tinggi Badan pada Masa Pubertas

Untuk kamu yang masih berada di masa pertumbuhan atau memiliki anak maupun keponakan yang belum melewati masa pubertas, ada beberapa cara alami yang dapat dilakukan guna membantu proses pertambahan tinggi badan secara maksimal. 

Beberapa langkah yang bisa diterapkan antara lain sebagai berikut:

Menjaga Postur Tubuh Tetap Baik

Peningkatan tinggi badan bisa dipengaruhi oleh bentuk postur tubuh, yang sering kali dipengaruhi oleh kebiasaan dalam beraktivitas seperti cara duduk, posisi tidur, hingga cara berdiri. 

Jika kamu terbiasa duduk dengan posisi membungkuk, maka bentuk postur tubuhmu akan terlihat tidak ideal. Untuk itu, penting untuk mulai meninggalkan kebiasaan yang berdampak buruk terhadap postur tubuh. 

Mulailah membiasakan posisi duduk, tidur, dan berdiri dengan tegap agar tubuh terlihat lebih seimbang dan tinggi badan bisa berkembang dengan optimal.

Tidur dengan Durasi yang Cukup

Waktu istirahat yang cukup ternyata ikut berperan dalam mendukung proses pertumbuhan badan. 

Selama tubuh beristirahat, energi yang digunakan sepanjang hari akan dipulihkan, dan energi inilah yang nantinya bisa mendukung perkembangan tubuh.

Anjuran ini sangat penting diterapkan terutama pada anak-anak dan remaja yang masih dalam fase tumbuh kembang. Berikut panduan waktu tidur berdasarkan usia:

  • Bayi usia 0–3 bulan: 14–17 jam
  • Bayi usia 3–11 bulan: 12–17 jam
  • Balita usia 1–2 tahun: 11–14 jam
  • Balita usia 3–5 tahun: 10–13 jam
  • Anak-anak usia 6–13 tahun: 9–11 jam
  • Remaja usia 14–17 tahun: 8–10 jam
  • Dewasa usia 18–64 tahun: 7–9 jam

Memenuhi Asupan Nutrisi yang Seimbang

Langkah penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah mengonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang lengkap dan seimbang. 

Asupan gizi berperan besar dalam mendukung pertumbuhan, khususnya untuk memperkuat dan memanjangkan tulang.

Beberapa zat penting yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan adalah vitamin D, protein, serta kalsium. 

Sumber makanan yang kaya akan nutrisi tersebut meliputi buah-buahan, sayur-mayur, kacang-kacangan, ikan, biji-bijian, tahu, telur, tempe, produk susu, serta makanan laut.

Melakukan Aktivitas Fisik dan Latihan Otot Secara Rutin

Cara lain yang bisa dilakukan untuk membantu peningkatan tinggi badan adalah menjaga kekuatan otot tubuh melalui latihan rutin. 

Hal ini bermanfaat agar postur tubuh tetap ideal, karena otot yang lemah dapat menyebabkan tubuh tampak membungkuk dan terlihat lebih pendek.

Kamu bisa mulai memperkuat otot-otot bagian tengah tubuh, terutama di sekitar perut dan sepanjang tulang belakang. Latihan seperti plank dan push-up sangat efektif untuk membantu mengencangkan area tersebut. 

Selain itu, beberapa jenis olahraga juga dapat membantu pertumbuhan badan, yang akan dibahas lebih lanjut setelah ini.

Jenis Olahraga untuk Menambah Tinggi Badan

Renang

Aktivitas fisik yang dilakukan di dalam air ini dikenal sebagai salah satu cara alami untuk membantu menambah tinggi badan. 

Saat tubuh bergerak dalam air, tulang belakang menjadi lebih kokoh dan posisi tubuh bisa terbentuk serta terjaga dengan baik.

Selain itu, gerakan saat berenang membuat otot-otot tubuh bekerja secara menyeluruh. Kombinasi antara peregangan dan kontraksi di bagian dada maupun tubuh bagian atas dapat mendorong pertumbuhan kerangka tulang secara optimal.

Bola Basket

Cabang olahraga yang satu ini sering diidentikkan dengan orang-orang bertubuh tinggi. Tak heran jika banyak pelajar memilih ikut serta dalam kegiatan basket dengan harapan dapat membantu menambah tinggi badan.

Gerakan dalam permainan ini cukup aktif—meliputi berlari, melompat, dan berpindah-pindah posisi. Ketika seseorang melompat, tubuhnya terdorong ke atas melawan gravitasi. 

Momen ini dipercaya dapat memperkuat otot sekaligus mendorong tulang untuk tumbuh lebih panjang.

Bersepeda

Mengayuh sepeda secara teratur ternyata dapat membantu pertumbuhan badan. Ketika bersepeda, otot-otot di bagian bawah tubuh—terutama paha dan betis—bekerja keras dan merangsang sirkulasi darah di sekitar area tersebut.

Aliran darah yang lancar serta kerja otot yang teratur bisa mempercepat proses pertumbuhan, khususnya di bagian kaki. 

Selain itu, aktivitas ini juga mendorong paru-paru untuk bekerja lebih efisien dalam menyuplai oksigen ke seluruh tubuh, yang berdampak positif bagi kekuatan tubuh bagian atas.

Lompat Tali

Untuk kamu yang lebih suka beraktivitas di rumah, permainan lompat tali bisa menjadi alternatif yang bagus. Ketika melompat, tubuh mengalami tarikan dan tekanan berulang yang dapat memicu pertumbuhan tulang.

Gerakan tersebut juga mempengaruhi otot tangan, khususnya di bagian telapak, yang akan tertarik dan terangsang secara maksimal. Selain itu, aktivitas ini disebut-sebut mampu mendorong produksi hormon pertumbuhan dalam tubuh.

Latihan Yoga

Bagi yang menyukai olahraga dengan tempo tenang namun tetap bermanfaat bagi pertumbuhan, yoga bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Dalam yoga terdapat berbagai macam gerakan yang dipercaya mampu merangsang pertambahan tinggi badan, seperti pose gunung, pose segitiga, surya namaskar, dan pose pohon.

Rangkaian gerakan ini membantu tubuh menjadi lebih lentur, melatih keseimbangan, dan membuka ruang bagi tulang untuk tumbuh lebih panjang secara alami.

Sebagai penutup, dengan memahami pengertian lempeng epifisis, kita jadi tahu kapan pertumbuhan tinggi badan berhenti dan bagaimana cara memaksimalkannya sejak dini.

Bru

Bru

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

19 Makanan Khas Solo yang Enak dan Lagi Hits

19 Makanan Khas Solo yang Enak dan Lagi Hits

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri