Apa Itu Darah Manis, Ciri, Penyebab, hingga Pengobatannya
- Senin, 07 Juli 2025

Apa itu darah manis sering ditanyakan saat luka meninggalkan bekas gelap di kulit dan sulit hilang meski sudah sembuh.
Meski menggaruk area yang terasa gatal terasa melegakan, jika dilakukan secara berlebihan dapat menyebabkan kulit terluka dan lecet. Biasanya, luka seperti ini akan sembuh dengan sendirinya, namun akan meninggalkan bekas kehitaman.
Berbeda halnya dengan mereka yang mengalami kondisi darah manis, di mana bekas luka tersebut lebih sulit menghilang dan bisa mengganggu penampilan.
Baca Juga
Kondisi ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan tertentu pada tubuh. Lalu sebenarnya, bagaimana kondisi ini bisa muncul dan apa saja tanda-tandanya?
Dalam pembahasan ini, kamu akan menemukan penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, serta langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Dengan memahami lebih dalam apa itu darah manis, kamu dapat lebih waspada terhadap gejalanya dan segera mengambil tindakan yang tepat bila mengalaminya.
Apa Itu Darah Manis?
Apa itu darah manis merupakan sebutan yang umum digunakan masyarakat untuk menggambarkan kondisi medis bernama prurigo nodularis.
Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan atau bintil kecil di permukaan kulit, yang biasanya tampak di area seperti dahi, pipi, lengan bagian bawah, perut, hingga bokong.
Benjolan tersebut sering kali menimbulkan rasa gatal yang cukup mengganggu, terutama saat malam hari atau ketika kulit bersentuhan dengan bahan tertentu seperti wol atau lateks.
Kedua bahan tersebut memang dikenal dapat memicu reaksi gatal, sehingga penggunaannya perlu dihindari bagi yang memiliki kulit sensitif. Secara umum, kondisi ini terbagi ke dalam dua kategori.
Jenis pertama disebut primer, ditandai dengan benjolan menyerupai jerawat berbentuk kubah yang terasa sangat gatal, biasanya muncul di area tubuh seperti leher, kepala, punggung, dan bokong.
Sedangkan tipe sekunder ditandai dengan papula bersisik yang mengalami penebalan pada lapisan kulitnya.
Menurut penjelasan dari laman dermnetnz.org, prurigo nodularis merupakan gangguan kulit yang bersifat langka dan menahun.
Area tubuh yang sering terdampak meliputi punggung bagian atas, telapak kaki dan tangan, serta bagian dalam sendi yang sering ditekuk.
Hingga kini, penyebab pasti dari munculnya prurigo belum dapat dipastikan. Meski begitu, kondisi ini kerap dikaitkan dengan gangguan kulit seperti dermatitis atopik atau gangguan lain yang menimbulkan rasa gatal berlebihan.
Penyakit ini hanyalah satu dari sekian banyak permasalahan kulit yang perlu diwaspadai, mengingat saat ini kasus gangguan kulit semakin sering terjadi akibat berbagai faktor pemicu.
Ciri-ciri Darah Manis
Tanda paling umum dari kondisi ini adalah munculnya benjolan keras yang terasa sangat gatal pada permukaan kulit, terutama di area lengan, perut, kaki, dan punggung.
Rasa gatal yang ditimbulkan cukup intens, sehingga penderita kerap terdorong untuk terus menggaruk bagian tersebut.
Ukuran benjolan yang muncul bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga sekitar tiga sentimeter, dan jumlahnya pun bisa berbeda-beda antara satu penderita dengan yang lain.
Beberapa orang hanya mengalami sedikit benjolan, sementara yang lain bisa memiliki ratusan yang tersebar di berbagai bagian tubuh. Warna benjolan juga beragam, mulai dari merah, coklat, hingga menyerupai warna kulit asli penderita.
Benjolan ini tidak cepat hilang; bahkan bisa bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Setelah menghilang, biasanya meninggalkan bekas berwarna gelap yang cukup mencolok di kulit. Di samping itu, ada beberapa tanda lain yang sering muncul bersamaan, seperti:
- Peradangan kulit kronis (dermatitis atopik)
- Reaksi akibat paparan zat tertentu (dermatitis kontak)
- Kulit yang sangat kering
- Infeksi parasit seperti kudis
Pada sebagian kasus, penyebab kemunculannya tidak diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini juga kerap dialami oleh individu yang mengidap gangguan kesehatan lain, antara lain:
- Reaksi alergi
- Penyakit kanker seperti kanker kulit, limfoma, dan jenis kanker lainnya
- Gangguan metabolik seperti diabetes
- Infeksi kronis, termasuk HIV yang tidak ditangani
- Infeksi bakteri
- Gangguan fungsi ginjal
- Masalah pada hati, termasuk hepatitis C
- Gangguan sistem saraf
- Masalah psikologis seperti depresi atau kecemasan berlebihan
- Ketidakseimbangan hormon tiroid
Kondisi ini menunjukkan bahwa masalah kulit semacam ini bisa berhubungan erat dengan banyak faktor, baik internal maupun eksternal, sehingga penting untuk memahami gejalanya sejak dini dan mencari penanganan medis yang tepat.
Penyebab Darah Manis
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyebab utama dari kondisi ini masih belum dapat dipastikan secara ilmiah.
Para pakar kesehatan hanya dapat memperkirakan bahwa salah satu pemicunya berkaitan dengan gangguan pada sistem kekebalan tubuh serta saraf yang berada di lapisan kulit, yang kemudian memicu rasa gatal yang cukup hebat.
Dalam beberapa kasus, penderita juga mengalami keluhan kulit lainnya, seperti infeksi kudis, kondisi kulit yang sangat kering, dan berbagai gangguan lain yang menimbulkan sensasi gatal.
Terdapat pula laporan dari individu berusia di atas 50 tahun yang memiliki riwayat alergi dan mengalami gejala serupa.
Beberapa kalangan medis lainnya menduga bahwa kondisi ini bisa dipicu oleh penebalan pada ujung saraf di permukaan kulit. Ketika bagian tersebut digaruk, saraf menjadi semakin peka dan justru memperpanjang rasa gatal.
Proses ini menciptakan lingkaran yang sulit diputus, karena semakin sering digaruk, maka kulit akan semakin sensitif dan berisiko mengalami luka serius yang sulit pulih.
Selain itu, ada pula sejumlah faktor lain yang diyakini turut memicu munculnya kondisi ini, di antaranya:
Gigitan Serangga
Walau secara langsung hanya menimbulkan gatal, gigitan dari nyamuk atau serangga lain bisa menyebabkan keinginan menggaruk berlebihan.
Jika dilakukan terus-menerus, garukan tersebut dapat memicu infeksi yang lebih parah dan meninggalkan bekas luka, meskipun rasa gatalnya belum tentu mereda.
Tekanan Psikologis
Kondisi stres juga sering dikaitkan dengan kebiasaan menggaruk secara tidak sadar. Saat seseorang sedang berada dalam tekanan emosional, mereka kerap kehilangan kendali atas reaksi tubuh, termasuk saat merasakan gatal.
Hal ini bisa menyebabkan luka di kulit yang kemudian membekas gelap dan mengganggu penampilan.
Tak hanya itu, stres juga dapat berdampak lebih luas pada kondisi kesehatan secara keseluruhan dan sulit dikendalikan bila tidak segera ditangani dengan baik.
Masalah Kesehatan yang Menyertai
Menurut keterangan dari British Association of Dermatology, sekitar 80% orang yang mengalami kondisi ini juga memiliki riwayat gangguan kesehatan lainnya. Beberapa di antaranya mencakup asma, eksim, demam, serta dermatitis herpetiformis.
Meski demikian, belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa gangguan-gangguan tersebut berkaitan langsung dengan kondisi kulit ini.
Oleh karena itu, jika kamu mengalami gejala yang menyerupai penyakit tersebut bersamaan dengan masalah kesehatan lain, sebaiknya segera berkonsultasi ke fasilitas medis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Pengaruh Penggunaan Obat Tertentu
Beberapa jenis obat juga diduga berkontribusi terhadap timbulnya gangguan ini. Contohnya termasuk paclitaxel, pembrolizumab yang digunakan dalam terapi kanker, serta caboplatin.
Beberapa ahli meyakini bahwa munculnya kondisi ini dapat menjadi efek lanjutan dari sistem imun yang menjadi terlalu aktif akibat terapi atau pengobatan tertentu yang dijalani pasien.
Hubungannya dengan Sistem Saraf
Kondisi ini juga bisa dipicu oleh gangguan pada sistem saraf, khususnya akibat kerusakan di area otak atau sumsum tulang belakang.
Beberapa kondisi medis yang diketahui bisa menyebabkan gangguan saraf pemicu masalah ini antara lain infeksi herpes, pruritus brachioradial, polineuropati, nostalgia paresthetica, dan neuropati serat kecil.
Memahami keterkaitan antara kondisi kulit ini dan gangguan neurologis sangat penting untuk menentukan penanganan yang paling sesuai.
Diagnosis Darah Manis
Apabila kamu memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit karena mengalami gejala yang menyerupai kondisi kulit ini, dokter akan memulai proses diagnosis dengan menggali informasi mengenai keluhan yang dirasakan, termasuk apakah kamu memiliki riwayat penyakit lain yang bisa menjadi pemicu munculnya gangguan tersebut.
Setelah itu, pemeriksaan fisik akan dilakukan guna mengamati secara langsung apakah terdapat benjolan maupun bekas garukan yang menunjukkan tanda-tanda infeksi pada permukaan kulit.
Dalam situasi tertentu, dokter mungkin juga akan menyarankan tindakan biopsi kulit.
Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan kulit berukuran kecil menggunakan pisau bedah, yang kemudian akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium menggunakan mikroskop.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kamu mengalami kondisi ini namun belum dapat dipastikan penyebab utamanya, dokter kemungkinan akan menyarankan tes darah lanjutan.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menilai fungsi beberapa organ penting seperti ginjal, hati, dan tiroid, serta mendeteksi kemungkinan infeksi seperti HIV, hepatitis C, atau infeksi lainnya yang bisa saja berhubungan dengan gejala yang kamu alami.
Pengobatan Darah Manis secara Medis
Secara umum, penanganan medis terhadap kondisi ini bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan sumber rasa gatal yang mengganggu.
Dengan mengatasi penyebabnya, penderita dapat menghindari kebiasaan menggaruk kulit secara terus-menerus yang dapat memperparah luka.
Pengobatan biasanya diberikan dalam bentuk krim topikal maupun obat-obatan yang bekerja secara sistemik di dalam tubuh.
Karena tingkat keparahan gatal yang dialami oleh setiap individu bisa berbeda-beda, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa jenis terapi hingga ditemukan metode yang paling efektif.
Ini dilakukan mengingat kondisi ini masih belum banyak diteliti secara mendalam, dan hingga saat ini, lembaga seperti U.S. Food and Drug Administration (FDA) belum menetapkan metode pengobatan resmi untuk penyakit ini.
Meski begitu, berbagai jenis obat sedang dalam tahap pengembangan dan pengujian untuk digunakan dalam terapi.
Jika kamu ingin menggunakan obat-obatan tertentu untuk menangani kondisi ini, sangat disarankan untuk melakukannya di bawah pengawasan dokter.
Dalam praktiknya, berikut ini beberapa jenis obat yang sering diresepkan untuk membantu mengurangi rasa gatal:
- Krim topikal dengan kandungan takrolimus untuk meredakan peradangan
- Salep yang mengandung vitamin D guna memperlambat pembentukan sel kulit berlebih
- Antihistamin untuk meredakan rasa gatal
- Terapi cahaya (fototerapi) dengan sinar tertentu untuk mengatasi ruam
- Kortikosteroid untuk menekan iritasi dan peradangan
- Krim steroid seperti pimekrolimus, clobetasol, atau penghambat kalsineurin
- Salep dari tar batubara
- Krim topikal berbahan vitamin D-3
- Krim berbahan capsaicin
- Produk yang mengandung mentol
Obat Sistemik:
Selain pengobatan luar, dokter juga bisa memberikan obat oral seperti antihistamin non-resep (OTC) untuk membantu tidur di malam hari tanpa gangguan gatal.
Dalam beberapa kasus, antidepresan juga diresepkan guna mengurangi keinginan untuk terus menggaruk kulit.
Terapi Tambahan:
Beberapa metode terapi lainnya yang dapat diterapkan oleh tenaga medis meliputi:
- Krioterapi, yaitu penggunaan suhu sangat dingin untuk menangani lesi kulit
- PUVA therapy, yakni kombinasi antara psoralen dan sinar UVA
- Laser pewarna berdenyut, digunakan untuk menghancurkan sel-sel yang rusak
- Laser excimer, dengan panjang gelombang 308 nanometer, terbukti membantu mengatasi kasus yang tidak merespons terhadap metode pengobatan konvensional
Pengobatan terhadap kondisi ini umumnya bersifat jangka panjang dan membutuhkan pendekatan personal.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjalani pemeriksaan rutin serta berkonsultasi secara berkala guna menyesuaikan terapi dengan kondisi tubuh masing-masing.
Pengobatan Darah Manis di Rumah
Selain terapi medis, penanganan mandiri di rumah juga bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan agar gejala yang muncul tidak semakin parah.
Meski tidak bertujuan menyembuhkan secara menyeluruh, metode ini cukup efektif untuk mengurangi sensasi gatal dan membantu mencegahnya datang kembali.
Perlu diketahui bahwa rasa gatal bisa muncul di berbagai area tubuh dan disebabkan oleh banyak hal, seperti reaksi alergi, kulit yang terlalu kering, infeksi, gigitan serangga, hingga kondisi kulit seperti kudis.
Meski sebagian besar kasus gatal dapat sembuh dengan sendirinya, jika dibiarkan terus-menerus, hal ini bisa mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari.
Jika sudah mengganggu, disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter kulit di klinik atau rumah sakit terdekat.
Namun, sebelum itu, berikut ini beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk meredakan dan mencegah rasa gatal agar tidak muncul kembali:
1. Merendam Area yang Gatal dengan Oatmeal Koloid
Jenis oatmeal ini berbeda dengan oatmeal yang biasa dikonsumsi untuk sarapan. Oatmeal koloid terbuat dari oat yang telah dihaluskan menjadi bubuk dan banyak digunakan sebagai bahan sabun atau losion perawatan kulit.
Produk ini umumnya tersedia di apotek atau toko kosmetik. Kandungannya terbukti aman dan cukup efektif untuk meredakan gatal dari berbagai penyebab. Langkah-langkah penggunaannya antara lain:
- Siapkan air secukupnya lalu didihkan.
- Giling oatmeal hingga menjadi bubuk halus.
- Setelah air mendidih, campurkan dengan air dingin di dalam bak mandi agar suhunya menjadi hangat.
- Tambahkan satu cangkir bubuk oatmeal ke dalam air tersebut.
- Berendamlah selama sekitar 10 hingga 15 menit.
- Setelah selesai, keringkan tubuh dengan lembut dan gunakan pelembap yang tidak mengandung pewangi.
2. Penggunaan Gel dari Tanaman Lidah Buaya
Langkah berikutnya yang dapat membantu meredakan rasa gatal ringan adalah dengan mengoleskan gel lidah buaya. Kandungan alami dalam gel ini memiliki efek menenangkan dan memberikan sensasi dingin pada kulit.
Gel lidah buaya juga efektif mengurangi iritasi akibat gigitan serangga atau sengatan sinar matahari. Jika tidak tersedia gel lidah buaya, produk dengan kandungan mentol sebagai pendingin juga bisa digunakan untuk tujuan yang sama.
3. Menggunakan Krim atau Losion untuk Melembapkan Kulit
Penggunaan pelembap seperti krim atau losion dapat membantu menjaga kelembapan pada permukaan kulit. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah timbulnya sensasi gatal yang bisa cukup mengganggu kenyamanan.
Ketika memilih produk pelembap, sebaiknya pilih yang mengandung emolien, karena zat ini dikenal mampu memperbaiki lapisan pelindung kulit. Waktu terbaik untuk mengoleskan pelembap adalah setelah mandi, saat kulit masih sedikit lembap.
4. Manfaatkan Baking Soda
Bahan dapur yang satu ini ternyata memiliki sifat antijamur dan telah lama digunakan untuk membantu mengatasi masalah kulit akibat jamur. Oleh karena itu, baking soda bisa menjadi solusi alami untuk mengurangi rasa gatal.
Untuk menggunakannya, cukup campurkan sekitar seperempat gelas baking soda ke dalam air hangat di bak mandi.
Selain itu, kamu juga bisa mencampurkan baking soda dengan sedikit air hingga membentuk pasta, lalu mengoleskannya langsung ke bagian kulit yang terasa gatal.
5. Gunakan Air dengan Suhu Ruangan Saat Mandi
Mandi menggunakan air bersuhu ruangan terbukti dapat membantu menjaga kelembapan kulit. Cara ini juga bermanfaat untuk meredakan sensasi gatal pada kulit yang mungkin muncul karena kondisi tertentu.
6. Tips Lain untuk Menghindari Rasa Gatal Berulang
Selain beberapa cara di atas, masih ada beberapa langkah tambahan yang bisa diterapkan untuk menjaga kulit tetap sehat dan bebas dari rasa gatal:
- Hindari kebiasaan mandi dengan air yang terlalu panas karena dapat membuat kulit menjadi lebih kering.
- Pilih produk perawatan kulit yang bebas dari kandungan parfum untuk mencegah iritasi.
- Gunakan pakaian dari bahan yang lembut agar tidak menyebabkan gesekan berlebihan pada kulit.
- Usahakan untuk mengelola stres dengan baik, karena tekanan emosional juga bisa memicu gatal pada kulit bagi sebagian orang.
Dengan langkah-langkah sederhana tersebut, kamu bisa merawat kulit dengan lebih optimal dan mencegah rasa gatal yang mengganggu muncul kembali.
Sebagai penutup, mengetahui apa itu darah manis bisa membantumu lebih waspada terhadap gejala kulit tertentu dan segera mencari penanganan yang tepat bila diperlukan.

Bru
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat
- 06 September 2025
2.
Inilah 20 Aplikasi Wajib Di Laptop Untuk Mendukung Performa Laptop
- 06 September 2025
3.
10 Game Penghasil Saldo Dana yang Perlu Kamu Tahu
- 06 September 2025
4.
15 Rekomendasi Kuliner Semarang yang Enak dan Legendaris
- 06 September 2025
5.
10 Rekomendasi Merk Printer Terbaik Sesuai Kebutuhanmu
- 06 September 2025