
JAKARTA - Di tengah dinamika perubahan global yang cepat, kawasan ASEAN menghadapi kebutuhan mendesak akan pemimpin yang tidak hanya berpikiran terbuka, tetapi juga mampu mengintegrasikan pola pikir digital dan perspektif global dalam kepemimpinan mereka. Lawrence Abeln, Deputy Dean Thunderbird Executive Education, menegaskan bahwa hal ini sangat krusial agar ASEAN tetap kuat dan siap beradaptasi dengan segala perubahan.
Kuliah umum bertajuk Shaping ASEAN’s Economic Future: Global Trends, Regional Resilience, & ESG Imperatives yang diselenggarakan oleh Sampoerna University bekerja sama dengan Thunderbird School of Global Management dan Arizona State University, menjadi wadah strategis membahas hal tersebut.
Tren Global dan Tantangan yang Menghadang ASEAN
Baca Juga
Abeln menjelaskan, ada berbagai tren yang akan mempengaruhi ekonomi global dan kawasan ASEAN hingga 2025, antara lain ketegangan geopolitik, perang dagang, dan disrupsi media sosial yang kian masif. Pesatnya adopsi teknologi dan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) juga menjadi faktor penting yang harus direspon secara tepat oleh pemimpin ASEAN.
Dalam konteks ini, ketahanan dan daya saing ASEAN diuji untuk tetap eksis di kancah global. Meski menghadapi tantangan tersebut, kawasan ini masih punya keunggulan demografi besar dan arus perdagangan yang terus berkembang.
Potensi dan Keunggulan ASEAN di Kancah Dunia
Menurut laporan ASEAN Annual Report 2024, total populasi kawasan sudah lebih dari 680 juta jiwa, menjadikan ASEAN sebagai ekonomi terbesar kelima di dunia dengan PDB kolektif mencapai sekitar US$3,8 triliun. Proyeksi pertumbuhan ekonomi ASEAN pun tetap optimis, yakni 4,5 persen pada 2024 dan meningkat menjadi 4,7 persen pada 2025.
Namun demikian, risiko seperti instabilitas geopolitik, ketimpangan infrastruktur, dan perubahan iklim masih membayangi. Abeln menekankan perlunya ASEAN memperkuat integrasi regional dan mempercepat inovasi teknologi sebagai kunci menghadapi risiko-risiko tersebut.
ESG sebagai Pilar Penting Pembangunan Berkelanjutan
Pada aspek keberlanjutan, Abeln mengungkapkan bahwa semakin banyak perusahaan di kawasan Asia Pasifik yang mengintegrasikan prinsip ESG ke dalam kegiatan bisnisnya. Hal ini bukan hanya soal menjaga reputasi, tapi juga efisiensi jangka panjang.
Menurut data WTW 2024, 74 persen perusahaan di Asia Pasifik telah mulai menerapkan ESG. ASEAN pun dituntut untuk mendorong lebih banyak kolaborasi dalam menjaga lingkungan dan keberlanjutan ekonomi.
Pendidikan Kepemimpinan Global untuk Pemimpin Masa Depan ASEAN
Sampoerna University yang berkolaborasi dengan Thunderbird School of Global Management dan Arizona State University, meluncurkan program Magister ganda yang menggabungkan gelar MBA dan Master of Leadership and Management (MLM). Program ini didesain khusus untuk mengasah kemampuan kepemimpinan global dan wawasan manajerial yang relevan dengan tantangan masa depan.
Wakil Rektor Bidang Akademik Sampoerna University, Surya Danusaputro Liman, menyatakan bahwa program ini adalah bentuk komitmen mencetak pemimpin masa depan yang adaptif, inovatif, dan berlandaskan nilai keberlanjutan.
Menghadirkan Pemimpin yang Tangguh dan Visioner
Di era yang serba cepat dan penuh ketidakpastian, ASEAN membutuhkan pemimpin yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga mampu berpikir secara global dan strategis. Kombinasi pendidikan berkualitas dan kolaborasi lintas negara menjadi jalan terbaik untuk membentuk sosok pemimpin tersebut.
Lawrence Abeln menegaskan, “Pendidikan adalah investasi untuk masa depan,” dan dengan persiapan yang matang, ASEAN dapat terus berkembang menjadi kawasan yang tangguh dan berdaya saing di tengah gelombang perubahan dunia.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Jasa Marga Perluas SPKLU Dukung Transportasi Berkelanjutan
- 12 September 2025
2.
Kontrak Baru PTPP Dorong Pertumbuhan Infrastruktur Nasional
- 12 September 2025
3.
ASDP Indonesia Ferry Catat Laba Tinggi Semester I 2025
- 12 September 2025
4.
Pertamina Capai Pendapatan Fantastis di Semester I
- 12 September 2025
5.
Rasakan Sensasi Skydiving dengan Berbagai Jenis Serunya
- 12 September 2025