
JAKARTA - Pengertian aset merujuk pada segala bentuk harta atau sumber daya dalam bisnis yang berperan penting dalam kelangsungan dan pertumbuhannya.
Bisnis tidak hanya soal modal awal, tetapi juga tentang perencanaan yang matang, mulai dari dana yang dibutuhkan, pegawai yang dipilih, hingga lokasi usaha.
Tanpa dana yang cukup, sulit bagi bisnis untuk berkembang sebagaimana yang diharapkan.
Baca JugaBMKG Prediksi Jawa Timur Alami Cuaca Berawan dan Hujan Ringan
Aset yang dimiliki oleh pemilik usaha harus dijaga dengan baik, karena kelalaian dalam mengelola aset bisa menyebabkan kerugian atau bahkan kebangkrutan.
Oleh karena itu, pengertian aset sangat penting untuk dipahami dan dimasukkan dalam perencanaan keuangan, seperti dalam pembuatan COA (Chart of Account).
Pengertian Aset
Pengertian aset merujuk pada segala bentuk kekayaan atau sumber daya yang dimiliki, baik berupa uang maupun barang berwujud.
Sebelum mempelajari jenis-jenis aset, penting untuk memahami definisi aset secara umum agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aset diartikan sebagai kekayaan dalam bentuk uang atau barang nyata.
Sementara itu, menurut Wikipedia, aset adalah sumber daya ekonomi yang memberikan manfaat di masa depan. Berbagai definisi lainnya juga dapat ditemukan dalam literatur dari para ahli.
Definisi Aset Menurut Ahli
Aset adalah konsep yang sangat penting dalam akuntansi. Selain definisi umum yang telah dijelaskan sebelumnya, beberapa ahli dan regulasi pemerintah juga memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai definisi aset.
Berikut beberapa pandangan yang dapat dijadikan referensi:
a. Hidayat menjelaskan bahwa aset adalah barang yang dibagi secara hukum menjadi dua kategori, yaitu benda bergerak dan tidak bergerak, serta berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible).
b. Munawir menyatakan bahwa aset adalah sumber daya atau sarana yang memiliki nilai ekonomi dan berfungsi untuk mengukur harga atau nilai wajar dalam perusahaan.
c. Berdasarkan PP RI No. 24 Tahun 2005, definisi aset dibedakan menjadi dua kategori: aset lancar (current asset) dan aset tidak lancar (non-current asset).
Terdapat tiga hal dasar yang mendasari definisi aset dalam bentuk benda berwujud, yaitu:
- Ownership (Kepemilikan): Aset adalah harta yang dimiliki oleh seseorang dan dapat dikonversikan menjadi uang atau barang lain yang digunakan untuk mengembangkan bisnis.
- Economic Value (Nilai Ekonomi): Aset yang memiliki nilai ekonomi, artinya benda tersebut dapat setara dengan nilai uang tertentu.
- Resource (Sumber Daya): Aset adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan dan memberikan manfaat untuk pendapatan di masa depan.
Jenis-jenis Aset Menurut Keberadaan Fisik
Aset tidak hanya terdiri dari satu jenis, tetapi diklasifikasikan terlebih dahulu dan kemudian dikelompokkan sesuai golongannya.
Klasifikasi pertama berdasarkan keberadaan fisiknya, di mana aset dibagi menjadi dua kategori: aset berwujud dan aset tidak berwujud.
Aset berwujud mencakup benda-benda yang dapat dirasakan dan dilihat secara fisik, seperti tanah, rumah, emas, uang, alat kantor, mesin, kas, surat berharga, barang dagangan, dan benda lainnya yang tampak secara langsung.
Sementara aset tidak berwujud adalah kebalikan dari aset berwujud, yang meliputi hak paten, kekayaan intelektual, goodwill, merek dagang, izin, hak cipta, dan sebagainya.
Jenis-jenis Aset Menurut Konvertibilitas
Klasifikasi aset selanjutnya dibagi menjadi dua jenis lebih spesifik, yakni aset lancar dan aset tidak lancar. Berikut penjelasannya:
Aset Lancar
Aset lancar adalah jenis aktiva yang paling likuid, yaitu mudah dan cepat dikonversi menjadi uang tunai.
Aset ini memiliki siklus perputaran dan manfaat yang relatif singkat, biasanya dalam jangka waktu satu tahun atau dalam satu siklus norma perusahaan. Setelah habis manfaatnya, aset lancar akan digantikan oleh aset lainnya.
Contoh aset lancar yang umum ditemukan adalah investasi jangka pendek, kas, piutang usaha, perlengkapan, persediaan, wesel tagih, beban dibayar dimuka, dan penghasilan yang masih akan diterima.
Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar adalah aset yang memiliki siklus dan periode manfaat lebih dari satu tahun. Aset ini terbagi menjadi tiga kategori:
- Aset Tetap
Aset tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, seperti produksi barang atau jasa.
Aset ini bukan untuk dijual, melainkan digunakan untuk mendukung operasional perusahaan, meskipun bisa dijual ketika masa manfaatnya habis, rusak, atau bermasalah.
Contoh aset tetap meliputi bangunan, mesin, tanah, gedung, kendaraan, dan lainnya.
- Aset Tidak Berwujud
Aset tidak berwujud adalah jenis aset yang tidak tampak secara fisik tetapi memiliki nilai dan manfaat bagi perusahaan. Beberapa contoh aset tidak berwujud adalah hak paten, hak guna bangunan, goodwill, hak sewa, dan lain-lain.
- Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah aset yang dimiliki perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan dalam jangka waktu panjang. Ini mencakup semua investasi yang dilakukan oleh perusahaan, baik pada masa lalu maupun sekarang.
Sebagai contoh, jika perusahaan A berinvestasi di perusahaan B, maka investasi tersebut dicatat sebagai aset dalam laporan neraca perusahaan A.
Contoh Aset Berdasarkan Penggunaan
Dalam klasifikasi aset kedua, pembagian kategori dilakukan berdasarkan fungsi dan tujuan aset untuk perusahaan atau individu. Aset dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
Aset Operasional
Aset operasional adalah harta atau benda yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dari berbagai aktivitas bisnis.
Contoh aset operasional meliputi persediaan, uang tunai, gedung, mesin, peralatan, hak paten, dan lainnya.
Aset Non-Operasional
Aset non-operasional adalah kekayaan yang tidak digunakan dalam kegiatan bisnis sehari-hari, tetapi tetap memberikan manfaat untuk menghasilkan pendapatan.
Contoh aset non-operasional termasuk tanah kosong, investasi jangka pendek, penghasilan bunga, dan surat berharga.
Klasifikasi Aset Itu Penting
Bagi bisnis menengah hingga besar, pemahaman tentang klasifikasi aset sangat penting. Perusahaan harus dapat membedakan antara aset berwujud dan tidak berwujud untuk menilai risiko dan solvabilitas.
Meskipun demikian, bisnis startup, usaha kecil, dan individu juga dianjurkan untuk memahami cara mengklasifikasi aset.
Sifat-sifat Aset
Selain memahami definisi dan jenis-jenisnya, penting untuk mengetahui sifat umum yang dimiliki oleh suatu aset. Ada tiga sifat utama aset, yaitu sebagai sumber daya, kepemilikan, dan nilai ekonomi.
Aset merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan di masa depan dan memiliki nilai ekonomi karena dapat diperjualbelikan dengan mudah.
Selain itu, aset juga mencerminkan kekayaan seseorang yang bisa dikonversikan menjadi uang tunai atau bentuk kekayaan lain.
Penggunaan Aset
Aset tidak hanya penting untuk dimiliki, tetapi juga memiliki manfaat yang menguntungkan pemiliknya. Aset dapat digunakan dalam dua bentuk, yaitu aset operasional dan aset non operasional.
Aset Operasional
Aset ini digunakan untuk keperluan sehari-hari, baik pribadi maupun bisnis. Contohnya termasuk hak cipta, peralatan bisnis, mesin, dan barang dagang.
Aset Non Operasional
Berbeda dengan aset operasional, aset non operasional tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Contoh dari aset ini adalah bunga deposito, tanah kosong, surat berharga, dan investasi.
Pentingnya Aset dalam Sebuah Bisnis
Berdasarkan definisi aset secara umum, dapat disimpulkan bahwa aset adalah aktiva yang sangat berguna dalam kehidupan pemiliknya.
Yang lebih penting adalah apakah aset tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan lebih besar. Jawabannya tentu saja ya, karena setiap benda atau sumber daya yang bernilai bagi bisnis harus dimasukkan sebagai aset.
Aset akan sangat penting dalam bisnis jika memenuhi salah satu dari tiga kriteria berikut:
- Dapat menghasilkan pendapatan di masa depan
- Memiliki nilai lebih dalam pembuatan produk
- Memfasilitasi dan memudahkan operasional bisnis
Sebuah benda atau uang tunai tidak akan dianggap aset jika tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan, meskipun dapat membantu meringankan beban perusahaan, seperti uang tunai yang digunakan untuk membayar hutang.
Sebagai penutup, dengan memahami pengertian aset, kita bisa lebih bijak dalam mengelola sumber daya yang dimiliki, baik untuk keperluan pribadi maupun dalam dunia bisnis.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Peluang Besar UMKM KUR BRI 2025 Siap Membantu Usaha
- 12 September 2025
2.
Langkah Nyata Menuju Merdeka Finansial di Masa Tua
- 12 September 2025
3.
Panduan Memilih Asuransi Jiwa Terbaik Tahun 2025
- 12 September 2025
4.
Jadwal Lengkap Pemutihan Pajak Kendaraan 2025
- 12 September 2025
5.
Cermat Pilih KPR Agar Cicilan Tak Hanya untuk Bunga
- 12 September 2025