Jumat, 12 September 2025

Pengertian Investasi, Jenis, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Pengertian Investasi, Jenis, Manfaat, dan Tips Melakukannya
pengertian investasi

JAKARTA - Pengertian investasi adalah penanaman dana atau aset oleh individu atau perusahaan untuk periode tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Kegiatan ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari sarana hingga tujuan investasi itu sendiri. 

Bagi mereka yang sudah berpengalaman dalam dunia investasi, istilah “penanaman modal” tentu sudah tidak asing lagi, baik dalam skala domestik maupun internasional.

Baca Juga

Peluang Besar UMKM KUR BRI 2025 Siap Membantu Usaha

Namun, bagi pemula, penting untuk memiliki pemahaman dasar tentang investasi dan cara melakukannya dengan benar. Banyak orang masih merasa ragu tentang keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul dari investasi. 

Hal ini wajar, mengingat ada juga yang mengalami kebangkrutan karena salah dalam berinvestasi. Meski demikian, banyak juga yang meraih kesuksesan dan kekayaan berkat keputusan investasi mereka. 

Sebagai contoh, Warren Buffett yang mulai berinvestasi sejak usia 11 tahun dan kini memiliki kekayaan sekitar $72,5 miliar, yang jika dihitung dalam rupiah setara dengan 1061 triliun. 

Dengan pemahaman yang tepat, investasi bisa menjadi jalan menuju kesuksesan. Itulah pengertian investasi dan beberapa tips untuk melakukannya dengan bijak.

Pengertian Investasi

Pengertian investasi merujuk pada cara untuk meningkatkan kekayaan seseorang dengan menanamkan dana atau aset untuk memperoleh keuntungan di masa depan. 

Investasi berbeda dengan menabung karena tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dari jumlah uang yang telah ditanamkan. 

Investasi biasanya melibatkan pembelian saham, surat berharga, atau aset lainnya yang diharapkan dapat memberikan keuntungan dalam jangka panjang. 

Salah satu ciri khas investasi adalah menghasilkan keuntungan tanpa memerlukan banyak usaha setelah uang tersebut diinvestasikan. 

Sebagai contoh, dengan mengalokasikan 1 juta rupiah sebulan dalam dana pendapatan tetap, kita bisa mendapatkan keuntungan sekitar 40%, yang berarti uang yang diinvestasikan akan berkembang seiring waktu.

Jenis-jenis Investasi

1. Jenis Investasi Berdasarkan Waktunya

a. Jangka Pendek

Investasi jangka pendek umumnya memiliki durasi yang relatif singkat, dengan hasil yang dapat terlihat dalam 3-12 bulan. 

Terkadang, jenis investasi ini disebut sebagai investasi sementara yang bertujuan untuk mengamankan aset sambil menunggu peluang yang lebih menguntungkan. 

Investasi jangka pendek harus memiliki dua karakteristik utama, yaitu kualitas tinggi dan likuiditas yang memadai, sehingga mudah dijual kembali. 

Meskipun sering dianggap menarik, investasi jangka pendek memiliki kekurangan, seperti pengembalian yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi jangka panjang. Salah satu metode yang paling umum adalah investasi dalam bentuk trust.

b. Jangka Panjang

Berbeda dengan investasi jangka pendek, investasi jangka panjang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memberikan hasil yang signifikan. 

Beberapa jenis investasi jangka panjang bahkan memerlukan waktu bertahun-tahun, seperti 10 tahun, agar dapat dijual dengan keuntungan. Sebagian besar investasi jangka panjang tidak dijual kembali segera setelah pembelian. 

Meskipun investasi ini menawarkan pengembalian yang lebih baik, risikonya juga lebih tinggi. 

Oleh karena itu, investor harus memiliki modal yang cukup dan siap menerima potensi kerugian dalam beberapa tahun pertama. Salah satu jenis investasi jangka panjang yang populer adalah investasi saham.

2. Jenis Instrumen Investasi Yang Populer

a. Kepercayaan Investasi

Kepercayaan investasi, menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, adalah wadah yang digunakan manajer investasi untuk mengumpulkan dana dari masyarakat. Dana yang terkumpul kemudian diinvestasikan dalam portofolio pasar efek. 

Sebagai investor, Anda cukup menyiapkan modal untuk diinvestasikan, dan manajer investasi yang akan mengelola portofolio tersebut. 

Portofolio ini bisa terdiri dari produk pasar uang, obligasi, dan saham. Anda tidak perlu memiliki modal besar karena bisa memulai dengan investasi minimal 100.000 rupiah. 

Kepercayaan investasi sering dianggap lebih aman dibandingkan saham, dan pengelolaan dana oleh manajer investasi membuatnya mudah tanpa perlu pemantauan terus-menerus.

b. Saham

Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang paling dikenal di Indonesia. Dengan membeli saham perusahaan yang terdaftar, Anda menjadi pemegang saham dan berhak atas dividen yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki. 

Selain hak dividen, Anda juga bisa meraih keuntungan dari selisih harga jual saham. Saham merupakan instrumen investasi yang likuid, sehingga Anda dapat dengan mudah membeli atau menjualnya. 

Keuntungan dari saham sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, namun harga saham sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar, yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi, politik, dan kejadian tertentu seperti libur nasional.

c. Emas dan Logam Mulia

Emas dan logam mulia merupakan instrumen investasi yang sudah dikenal luas di Indonesia, bahkan sejak dulu.

Jenis investasi ini sangat cocok bagi mereka yang mencari investasi jangka panjang dan cenderung aman, seiring dengan kenaikan harga emas dan logam mulia. 

Peningkatan harga emas ini umumnya dipengaruhi oleh respons terhadap situasi tertentu yang dapat memengaruhi nilai pasar.

Ketika saham dan obligasi mengalami penurunan, harga emas dan logam mulia cenderung naik dan stabil, yang menjadi alasan mengapa banyak orang memilih investasi ini. 

Emas dan logam mulia juga merupakan pilihan yang baik bagi pemula, terutama bagi kalangan muda, seperti mahasiswa, yang baru memulai berinvestasi.

d. Obligasi

Obligasi adalah sertifikat utang jangka menengah hingga panjang yang dapat dialihkan. 

Dalam hal ini, penerbit obligasi berkomitmen untuk membayar bunga pada interval tertentu selama jangka waktu yang telah disepakati, serta melunasi pokok utang kepada pemegang obligasi pada waktu yang telah ditentukan. 

Bunga yang diterima pemegang obligasi disebut kupon. 

Obligasi memiliki jangka waktu antara 1 hingga 10 tahun, dan umumnya digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian digunakan sebagai sumber pendanaan. 

Ada tiga jenis obligasi di Indonesia, yaitu obligasi korporasi, obligasi ritel Indonesia (ORI), dan obligasi pemerintah.

e. Deposito Tetap

Deposito berjangka adalah metode investasi yang dapat dilakukan melalui bank dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. 

Deposito berjangka ini memiliki jangka waktu yang pasti, umumnya antara 3 hingga 12 bulan. Jika dana ditarik sebelum waktunya, bank akan memberikan denda. 

Semakin besar jumlah dana yang diinvestasikan dalam deposito, semakin besar pula keuntungan yang didapatkan.

f. Properti

Investasi properti seringkali menjadi pilihan menarik bagi mereka yang sudah memiliki modal cukup besar. 

Tanah dan bangunan, sebagai contoh, merupakan bentuk investasi jangka panjang yang sangat menjanjikan, dengan nilai properti yang terus meningkat hingga 15-20% per tahun, terutama jika properti tersebut terletak di lokasi yang strategis.

Alasan utama menariknya investasi properti adalah karena real estat merupakan kebutuhan pokok yang memiliki risiko minim. 

Namun, untuk memulai investasi properti, dibutuhkan modal yang cukup besar untuk membeli dan memelihara properti tersebut.

g. Asuransi

Asuransi jiwa berjangka mungkin lebih dikenal sebagai bentuk perlindungan terhadap diri sendiri dan keluarga serta aset yang dimiliki, seperti rumah atau kendaraan. Namun, asuransi juga bisa menjadi pilihan investasi yang menguntungkan.

Asuransi berbasis investasi menggabungkan produk asuransi dengan perwalian investasi atau dana investasi lainnya. Dalam hal ini, premi yang dibayarkan akan dikonversikan ke dalam satuan investasi. 

Terdapat dua jenis utama dalam asuransi berbasis investasi: yang fokus pada pembayaran premi dan yang mengutamakan investasi.

Asuransi jiwa sering digunakan sebagai investasi jangka panjang, tetapi sebelum memilih asuransi berbasis investasi, penting untuk memahami dengan jelas bagaimana mekanisme investasi tersebut, karena premi yang dibayar cenderung lebih tinggi dibandingkan asuransi biasa.

Manfaat Investasi

1. Melawan Inflasi

Inflasi yang terjadi setiap tahun menyebabkan penurunan nilai mata uang. Tanpa adanya investasi, nilai uang yang dimiliki akan terus berkurang. 

Oleh karena itu, penting untuk memilih investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi daripada tingkat inflasi.

2. Menambah Sumber Pemasukan

Investasi dapat menjadi sumber pendapatan tambahan secara tidak langsung. Disarankan untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan setiap bulan untuk investasi agar gaji yang diterima dapat menghasilkan lebih banyak.

3. Mencapai Tujuan Finansial Lebih Cepat

Jika hanya mengandalkan tabungan, seperti menabung 1 juta rupiah per bulan, tujuan finansial akan tercapai dalam waktu lebih lama. 

Namun, dengan investasi yang memiliki tingkat pengembalian tahunan rata-rata 12%, tujuan tersebut dapat tercapai lebih cepat, misalnya dalam 6 tahun.

4. Meningkatkan Kekayaan atau Aset

Investasi di bidang properti, seperti tanah, apartemen, atau rumah, dapat meningkatkan kekayaan dalam jangka panjang. Namun, perlu kesabaran dan waktu yang cukup, karena nilai aset tersebut tidak meningkat dengan cepat.

5. Memenuhi Kebutuhan Masa Depan

Menghadapi kebutuhan yang tidak terduga di masa depan, investasi dapat menjadi solusi yang tepat. Dengan berinvestasi sekarang, Anda dapat mempersiapkan kebutuhan yang akan datang dan meningkatkan kualitas hidup di masa depan.

6. Gaya Hidup Sederhana atau Hemat

Investasi mendorong seseorang untuk hidup lebih sederhana dan menghindari pengeluaran yang tidak penting. Dengan demikian, pengelolaan keuangan menjadi lebih ekonomis, sementara uang yang ada dapat bekerja untuk masa depan.

7. Terhindar dari Hutang

Dengan menjalani gaya hidup yang sederhana, seseorang dapat terhindar dari hutang. 

Mereka yang berinvestasi cenderung lebih bijak dalam mengatur keuangan, menghindari utang, dan memperbaiki kondisi ekonomi mereka secara berkelanjutan.

Tips Cara Melakukan Investasi agar Mendapatkan Untung

Investasi merupakan salah satu langkah yang dapat diambil untuk merencanakan keuangan di masa depan. Agar investasi dapat memberikan hasil yang maksimal, berikut adalah beberapa tips yang perlu dipertimbangkan:

1. Memiliki Tujuan yang Jelas

Tujuan yang jelas sangat penting dalam berinvestasi, karena tanpa tujuan yang pasti, akan sulit untuk menentukan langkah apa yang harus diambil selanjutnya. 

Sasaran ini akan membantu menentukan jenis investasi yang sesuai, mulai dari jangka waktu hingga pilihan investasi yang tepat.

2. Menilai Seberapa Banyak Modal yang Bisa Disiapkan

Langkah pertama adalah menilai seberapa banyak uang atau aset yang dapat dialokasikan untuk investasi. Saat ini, Anda bahkan bisa mulai berinvestasi dengan modal di bawah Rp100.000. 

Modal yang tersedia akan mempengaruhi jenis investasi yang dapat dipilih, seperti emas, saham, atau properti.

3. Memahami Risiko Diri Sebagai Investor dan Jenis Investasi yang Diambil

Setiap investasi pasti mengandung risiko, baik itu keuntungan maupun kerugian. Sebagai investor, Anda perlu memahami kondisi keuangan pribadi dan siap untuk berinvestasi dengan sejumlah dana yang telah dipersiapkan sebelumnya. 

Pastikan juga untuk melunasi utang dan memiliki pendapatan yang stabil sebelum memulai.

4. Memperhatikan Aspek Legalitasnya (Memastikan Sesuai Dengan Bidang Usahanya)

Setelah mengetahui jenis dan produk investasi yang dibutuhkan, pastikan agen penjual atau penyedia produk investasi memiliki izin usaha yang sah dan sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankannya.

5. Mengetahui Siapa Regulatornya

Sangat penting untuk mengetahui siapa yang mengawasi perusahaan yang menyediakan produk investasi. Hal ini akan berguna jika terjadi masalah di masa depan, sehingga Anda tahu ke mana harus mengajukan pertanyaan atau klaim.

6. Membaca Ketentuan yang Berkaitan dengan Produk Secara Seksama

Sebelum memutuskan untuk membeli produk investasi, pastikan untuk membaca semua ketentuan yang terkait dengan produk tersebut. 

Hal ini penting untuk memastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya hak, kewajiban, manfaat, biaya, dan risiko yang ada.

Risiko Investasi

Setelah menyadari bahwa berinvestasi bukanlah hal yang mudah, penting untuk memperkirakan risikonya. Ada prinsip yang dikenal sebagai “risiko tinggi, imbalan tinggi.” 

Artinya, semakin besar potensi pengembalian investasi, semakin tinggi pula risikonya. Sebaliknya, produk dengan pengembalian rendah umumnya memiliki risiko yang lebih rendah.

Sebagai contoh, deposito berjangka sering kali dianggap sebagai pilihan “risiko rendah, pengembalian rendah” dan sering digunakan sebagai pilihan terakhir. 

Hal ini karena dana yang disimpan dalam deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun, kelemahan deposito adalah tingkat imbal hasilnya yang lebih rendah dibandingkan dengan produk investasi lainnya.

Di sisi lain, saham cenderung memiliki potensi kenaikan yang tinggi, namun risikonya juga lebih besar dibandingkan dengan instrumen seperti deposito atau obligasi. 

Sebagai contoh lain, investasi dalam cryptocurrency semakin populer karena potensi keuntungannya yang sangat besar. 

Namun, hal ini juga termasuk dalam kategori “risiko tinggi, pengembalian tinggi” karena nilai aset kripto bisa turun secara cepat dan drastis.

Sebagai penutup, pengertian investasi adalah penanaman dana untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Memahami jenis dan risikonya penting agar investasi memberikan hasil yang maksimal.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Panduan Memilih Asuransi Jiwa Terbaik Tahun 2025

Panduan Memilih Asuransi Jiwa Terbaik Tahun 2025

Jadwal Lengkap Pemutihan Pajak Kendaraan 2025

Jadwal Lengkap Pemutihan Pajak Kendaraan 2025

Cermat Pilih KPR Agar Cicilan Tak Hanya untuk Bunga

Cermat Pilih KPR Agar Cicilan Tak Hanya untuk Bunga

6 Pilihan Investasi Terpopuler untuk Masa Depan Cerah

6 Pilihan Investasi Terpopuler untuk Masa Depan Cerah

10 Ide Kreatif Mahasiswa untuk Bisnis Sambil Kuliah

10 Ide Kreatif Mahasiswa untuk Bisnis Sambil Kuliah