
JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menjaga sikap netral atau bebas aktif dalam menjalin kemitraan ekonomi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dunia, khususnya antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara di sela Pertemuan Tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang berlangsung baru-baru ini.
“Indonesia terbuka untuk semua karena kita tidak berpihak, baik dalam politik maupun ekonomi,” kata Sri Mulyani. Sikap ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak akan terjebak dalam konflik kekuatan besar dan tetap fokus pada kepentingan nasional.
Ketegangan AS-China Tak Ganggu Kerja Sama Ekonomi Indonesia
Baca Juga
Sri Mulyani menegaskan ketegangan antara AS dan China tidak akan mengubah posisi Indonesia dalam menjalin kerja sama ekonomi dengan kedua negara tersebut. Menurutnya, Indonesia menjalankan kebijakan yang sama untuk semua negara mitra.
“Saya tidak berpikir hubungan Indonesia dengan AS akan mengganggu kerja sama dengan China. China berinvestasi karena kebijakan kita berlaku sama untuk semua,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Indonesia tetap memberikan ruang yang sama bagi semua negara untuk berinvestasi dan bekerja sama secara adil dan transparan.
Peluang Investasi di Sektor Strategis Terbuka untuk Semua
Dalam kesempatan yang sama, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa baik AS maupun China memiliki peluang yang sama untuk menanamkan modalnya di Indonesia, terutama di sektor-sektor strategis seperti hilirisasi nikel dan pengembangan baterai kendaraan listrik.
“Mereka (AS dan China) membawa teknologi dan modal yang besar. Jadi kami membuka kerja sama secara merata untuk keduanya,” tegas Sri Mulyani.
Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan melibatkan teknologi dan investasi asing dari berbagai pihak tanpa diskriminasi.
Pertemuan dengan Menteri Keuangan Saudi Arabia dan Qatar Bahas Konflik Timur Tengah
Selain menghadiri pertemuan AIIB, Sri Mulyani juga bertemu dengan Menteri Keuangan Saudi Arabia, Muhammad Al Jadaan, dan Menteri Keuangan Qatar, Ali Alkuwari. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas situasi geopolitik global, khususnya dampak perang yang tengah berlangsung di Timur Tengah.
“Kami membicarakan situasi perang di Timur Tengah dan dampak negatif yang sangat besar pada aspek kemanusiaan serta ketidakpastian yang bisa menekan ekonomi dunia,” jelas Sri Mulyani.
Ia menambahkan, “Kita semua berharap kondisi di Timur Tengah segera mereda dan tercapai kesepakatan perdamaian demi kepentingan seluruh umat manusia.”
Indonesia Fokus pada Stabilitas dan Kepentingan Nasional
Sikap Indonesia yang bebas aktif ini sejalan dengan prinsip diplomasi luar negeri yang selama ini dipegang, yakni menjaga kedaulatan negara dengan tidak memihak dalam konflik global, sambil membuka diri terhadap kerja sama internasional yang saling menguntungkan.
Sri Mulyani menegaskan bahwa strategi tersebut penting untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika global yang tidak menentu.
“Dengan tetap netral, kita bisa menjaga hubungan baik dengan berbagai negara sekaligus mengamankan investasi dan teknologi yang diperlukan untuk pembangunan dalam negeri,” ujar Sri Mulyani.
Peran Indonesia dalam Kancah Ekonomi Global
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, posisi Indonesia yang strategis menjadikannya mitra penting bagi negara-negara besar di dunia. Indonesia terus berupaya menarik investasi sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi, terutama melalui proyek hilirisasi sumber daya alam dan pengembangan industri berbasis teknologi tinggi.
Dengan kebijakan netral yang tegas, Indonesia membuka peluang kolaborasi yang luas sekaligus menghindari risiko geopolitik yang dapat mengganggu stabilitas nasional.
Di tengah ketegangan geopolitik dunia yang semakin kompleks, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan posisi Indonesia yang tetap netral dan terbuka dalam kemitraan ekonomi global. Sikap ini tidak hanya mencerminkan prinsip diplomasi bebas aktif, tetapi juga menjadi landasan untuk mengoptimalkan peluang investasi dari berbagai negara, khususnya AS dan China.
Dengan menjaga hubungan baik dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua mitra, Indonesia optimistis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus menjaga stabilitas nasional di tengah ketidakpastian global.
Apakah Anda ingin mengetahui perkembangan kebijakan ekonomi Indonesia dan bagaimana dampaknya terhadap peluang investasi dan kerja sama internasional? Terus ikuti berita terkini tentang strategi pemerintah dalam menghadapi dinamika ekonomi global.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025