
JAKARTA – Tren investasi aset kripto sebagai alternatif jangka panjang terus menunjukkan peningkatan signifikan di Indonesia. Semakin banyak masyarakat yang mengadopsi strategi menabung kripto rutin atau dikenal dengan metode Auto Dollar Cost Averaging (DCA), untuk membangun portofolio investasi yang stabil dan tahan terhadap fluktuasi pasar.
Menurut data dari PT Pintu Kemana Saja, perusahaan pengembang aplikasi investasi kripto Pintu, terjadi lonjakan pengguna yang memilih investasi jangka panjang menggunakan fitur Auto DCA. Iskandar Mohammad, Head of Product Marketing Pintu, mengungkapkan bahwa dalam dua kuartal terakhir, terdapat peningkatan pengguna sebesar 67,18 persen yang mengaktifkan fitur Auto DCA untuk investasi berkelanjutan.
“Berdasarkan data internal, ada tren kenaikan pengguna yang berinvestasi jangka panjang dengan metoda DCA,” ujar Iskandar.
Baca Juga
Fitur Auto DCA Kini Diperbarui: Bisa Beli 50 Aset Kripto Sekaligus
Melihat antusiasme masyarakat yang semakin tinggi terhadap investasi jangka panjang, aplikasi Pintu kini menghadirkan pembaruan pada fitur Auto DCA. Fitur baru yang diberi nama Auto DCA Multiple Asset memungkinkan pengguna untuk menabung secara otomatis dalam hingga 50 jenis aset kripto sekaligus.
Dengan fitur ini, pengguna dapat membagi dana investasi sesuai preferensi masing-masing. Misalnya, dari alokasi dana Rp1.000.000 per bulan, investor bisa menentukan 50% untuk Bitcoin (BTC), 30% untuk Ethereum (ETH), dan 20% untuk Solana (SOL). Strategi ini membantu pengguna membentuk portofolio kripto yang seimbang dan konsisten dari waktu ke waktu.
“Fitur Auto DCA Multiple Assets memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk membeli beberapa aset crypto sekaligus dalam satu jadwal otomatis,” jelas Iskandar.
Tersedia lebih dari 300 token kripto yang dapat dipilih dalam aplikasi Pintu. Lima token paling populer yang sering dipilih oleh pengguna untuk ditabung secara rutin di antaranya adalah:
Bitcoin (BTC)
Ethereum (ETH)
Solana (SOL)
XRP (XRP)
Manta Network (MANTA)
“Deretan empat token teratas dengan kapitalisasi pasar yang besar menjadi pilihan utama pengguna Pintu untuk nabung rutin,” ungkap Iskandar.
Proses Penggunaan Fitur Auto DCA Multiple Asset
Untuk memanfaatkan fitur ini, pengguna cukup membuka aplikasi Pintu dan memilih menu “Nabung Rutin”. Selanjutnya, pengguna dapat memilih “Buat Nabung Rutin Baru”, kemudian menentukan daftar aset kripto yang diinginkan, nominal pembelian untuk masing-masing aset, dan jadwal investasi sesuai kebutuhan.
Jadwal yang disediakan cukup fleksibel, mulai dari per jam, harian, mingguan, hingga bulanan, memungkinkan investor mengatur waktu dan dana dengan efisien.
DCA Dinilai Strategi Efektif Hadapi Volatilitas Pasar
Investasi di dunia kripto memang dikenal memiliki volatilitas tinggi. Perubahan harga yang tajam dan tidak terduga sering kali membuat investor baru merasa ragu untuk masuk ke pasar. Oleh karena itu, strategi Dollar Cost Averaging dianggap menjadi solusi yang aman dan efektif bagi investor jangka panjang.
“Timing the market sangat sulit, untuk itu bagi investor jangka panjang, metode nabung rutin atau DCA dinilai sebagai strategi yang tepat dan efektif untuk mendapatkan harga rata-rata terbaik dari sebuah token tanpa perlu khawatir dengan volatilitas pasar,” tutup Iskandar.
Antusiasme Terus Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Kenaikan tren investasi kripto jangka panjang ini juga mencerminkan semakin dewasanya pemahaman masyarakat terhadap teknologi blockchain dan aset digital. Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tren inflasi, masyarakat mencari alternatif investasi yang tidak hanya fleksibel tetapi juga memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang.
Peningkatan minat ini juga didorong oleh semakin banyaknya platform kripto yang memberikan edukasi, kemudahan akses, dan keamanan bertransaksi. Dengan semakin berkembangnya ekosistem kripto di Indonesia dan dukungan regulasi dari lembaga-lembaga keuangan terkait, masa depan investasi kripto sebagai instrumen jangka panjang tampak menjanjikan.
Selain Pintu, beberapa platform lain juga mulai mengembangkan fitur serupa untuk menanggapi kebutuhan investor pemula maupun berpengalaman yang ingin berinvestasi tanpa harus selalu memantau harga pasar setiap waktu.
Dengan kemudahan fitur seperti Auto DCA Multiple Asset dan semakin meningkatnya edukasi publik tentang investasi digital, aset kripto kini tak hanya menjadi instrumen trading jangka pendek, melainkan juga telah memasuki ranah investasi jangka panjang yang diminati luas oleh masyarakat Indonesia.
Untuk investor yang ingin membangun portofolio dengan strategi yang disiplin dan tahan terhadap guncangan pasar, metode menabung kripto secara berkala kini menjadi pilihan yang semakin relevan dan diandalkan.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025