Jumat, 12 September 2025

Faktor Lain Selain Kualitas BBM Penyebab Kendaraan Bermasalah

Faktor Lain Selain Kualitas BBM Penyebab Kendaraan Bermasalah
Faktor Lain Selain Kualitas BBM Penyebab Kendaraan Bermasalah

JAKARTA – Masalah pada kendaraan bermotor tidak selalu disebabkan oleh kualitas bahan bakar minyak (BBM). Meski BBM memegang peranan penting dalam performa mesin, ada faktor lain yang juga berkontribusi terhadap kerusakan kendaraan, terutama yang berkaitan dengan tangki bensin. Hal ini diungkapkan oleh Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak konsumen kendaraan bermotor mengeluhkan kerusakan pada kendaraannya, khususnya korosi pada tangki bensin. Keluhan ini sering langsung diarahkan kepada kualitas BBM yang digunakan. Padahal, menurut Tri, penyebab kerusakan itu bisa lebih kompleks dan terkait dengan perkembangan teknologi di industri otomotif dan produksi BBM itu sendiri.

Peran Teknologi Produksi BBM dan Kendaraan

Baca Juga

Prabowo Subianto Fokus Perluas Lapangan Kerja Nasional

Tri menjelaskan, produksi BBM saat ini dan di masa depan banyak menggunakan campuran bahan kimia seperti aditif untuk meningkatkan kadar oktan dan penambahan etanol. Bahan kimia ini berpotensi memengaruhi lapisan logam tangki bensin dan berkontribusi pada terjadinya korosi.

“Sebenarnya perkembangan teknologi di industri otomotif juga harus menyesuaikan dengan teknologi produksi BBM. Sudah ada imbauan kepada produsen kendaraan untuk menghilangkan lapisan anti karat pada tangki bensin yang selama ini mengandung timbal,” ungkapnya.

Imbauan tersebut bertujuan mengurangi risiko lunturnya lapisan timbal pada tangki, yang apabila terlepas dapat menyebabkan korosi dan masalah pembakaran BBM di kendaraan. Namun, tidak semua produsen mematuhi aturan ini. Bahkan, tidak ada pembatasan usia pakai kendaraan yang efektif, sehingga banyak kendaraan tua yang masih memakai tangki dengan lapisan timbal.

“Akibatnya, kendaraan usia tua yang mengonsumsi BBM saat ini terdampak karena tangkinya masih mengandung lapisan anti karat dengan timbal,” jelas Tri.

Penanganan Korosi Tangki Bensin

Menurut Tri, apabila sudah terjadi korosi pada tangki bensin akibat lapisan anti karat yang mengandung timbal tersebut terlepas dan bercampur dengan bahan bakar, maka solusi yang tepat adalah menguras atau membersihkan tangki. Penggantian tangki sebenarnya tidak dianjurkan karena potensi masalah serupa bisa muncul lagi.

“Setelah korosi terjadi, langkah yang tepat adalah membersihkan tangki dan menggunakan kembali. Pergantian tangki justru bisa mengulangi masalah di masa depan,” tambahnya.

Pentingnya Kolaborasi Industri Otomotif dan BBM

Tri menegaskan pentingnya kolaborasi antara asosiasi bisnis di sektor otomotif dan industri hilir migas untuk membahas masalah ini secara rutin. “Kedua sektor ini sangat terkait erat, dan kolaborasi yang baik dapat meningkatkan kepuasan konsumen serta mencegah kerugian,” ujarnya.

Waspada Kadar Air dalam Tangki Bensin

Selain masalah korosi, Tri juga mengingatkan pengguna kendaraan untuk mewaspadai kadar air dalam tangki bensin. Kebiasaan membiarkan tangki bensin kosong saat kendaraan tidak digunakan dapat menyebabkan kondensasi, yakni penumpukan uap air di dalam tangki.

“Kondensasi terjadi karena adanya uap dari udara dalam tangki yang kemudian berubah menjadi air, terutama saat suhu turun,” jelasnya.

Kadar air yang diperbolehkan dalam BBM adalah maksimal 500 part per million (ppm), atau sekitar 0,05 persen. Dalam satu liter bensin, ini setara dengan 0,5 mililiter air. Jika kadar air berlebihan, ini bisa menyebabkan pembakaran mesin yang tidak sempurna, mempercepat korosi, serta merusak komponen kendaraan.

Implikasi untuk Konsumen dan Industri

Kendala yang dialami pengguna kendaraan bukan semata-mata akibat BBM, melainkan juga hasil dari teknologi tangki yang belum sepenuhnya beradaptasi dengan karakteristik bahan bakar modern. Tri menekankan bahwa pemahaman ini penting agar konsumen tidak salah menilai penyebab kerusakan dan menghindari stigma negatif yang tidak tepat terhadap kualitas BBM.

Ia juga mendorong produsen kendaraan untuk konsisten menerapkan standar tanpa lapisan anti karat yang mengandung timbal, serta mengembangkan teknologi tangki yang lebih tahan terhadap bahan kimia dalam BBM.

Masyarakat disarankan untuk lebih cermat dalam merawat kendaraan, termasuk memperhatikan kondisi tangki bensin dan kebiasaan pengisian bahan bakar. Tidak hanya itu, pelaku industri otomotif dan BBM harus berkolaborasi untuk menciptakan standar yang bisa mengakomodasi perkembangan teknologi kedua sektor tersebut.

Dengan pendekatan menyeluruh, diharapkan kerusakan kendaraan akibat faktor-faktor non kualitas BBM bisa diminimalisir, sehingga konsumen dapat menikmati kendaraan yang lebih handal dan aman.

Jika Anda pengguna kendaraan bermotor, penting untuk memahami bahwa kerusakan yang terjadi bukan hanya akibat kualitas BBM, tapi juga karena faktor teknis lain seperti kondisi tangki bensin dan kadar air. Selalu lakukan pengecekan dan perawatan secara berkala untuk menghindari kerugian yang tidak perlu.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia

Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia

Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery

Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery

Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global

Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali