
JAKARTA – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menggandeng PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk mengembangkan instrumen keuangan berbasis syariah. Langkah ini diambil guna menarik dana dari investor asing, khususnya dari kawasan Timur Tengah yang selama ini menunjukkan minat tinggi terhadap produk keuangan syariah.
Chief Investment Officer BPI Danantara, Pandu Patria Sjahrir, menjelaskan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia memiliki jaringan kuat yang strategis untuk memasarkan instrumen keuangan syariah tersebut ke pasar internasional. “Selalu ada pertanyaan dari teman yang ada di Abu Dhabi, Saudi Arabia, Qatar, mereka itu keinginannya is to have financial instrument yang syariah, yang bisa liquid and tradable,” kata Pandu.
Kebutuhan Instrumen Keuangan Syariah yang Likuid dan Terjangkau
Baca Juga
Menurut Pandu, permintaan instrumen keuangan berbasis syariah yang tidak hanya sesuai prinsip syariah tetapi juga likuid dan mudah diperdagangkan sangat tinggi dari para investor di Timur Tengah. Hal ini membuka peluang besar bagi Danantara dan BSI untuk berkolaborasi mengembangkan produk keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
“Instrumen tersebut bisa berbentuk derivatif maupun surat utang berbasis syariah yang menawarkan return menarik. Produk ini akan memberikan manfaat tidak hanya bagi nasabah BSI tetapi juga untuk investor asing,” ujar Pandu.
Dengan potensi besar pasar keuangan syariah global, terutama di negara-negara Timur Tengah yang merupakan pusat keuangan Islam, pengembangan produk ini diyakini dapat memperkuat posisi BSI dan sekaligus memperluas jangkauan investasi Danantara.
BSI Siap Tindaklanjuti dan Manfaatkan Jaringan Internasional
Menanggapi ajakan tersebut, Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyambut positif dan berjanji akan menindaklanjuti kerja sama ini. Ia menilai kolaborasi dengan Danantara akan memberikan nilai tambah, terutama karena Pandu memiliki akses kuat ke pasar Timur Tengah.
“Ini bisa menjadikan bisnis kita juga lebih luas. Karena BSI juga punya cabang di sana,” ujar Anggoro di Jakarta.
Lebih jauh, Anggoro menjelaskan bahwa cabang-cabang BSI di luar negeri akan difungsikan sebagai pintu gerbang untuk memasarkan instrumen dan produk berbasis syariah ke pasar internasional, terutama Timur Tengah.
Peluang Ekspor Produk Syariah dan Halal
Selain instrumen keuangan, BSI juga berencana memfasilitasi ekspor produk halal lainnya yang tengah dikembangkan di Indonesia. “Kamu juga kumpulkan produk-produk halal, kosmetik, kesehatan. Nah harapannya mereka juga akan punya akses di sana. Kita akan memfasilitasi itu untuk usaha keluar negeri ke Timur Tengah,” ungkap Anggoro.
Langkah ini diharapkan dapat membuka pasar baru sekaligus mendukung pertumbuhan industri halal Indonesia yang selama ini berkembang pesat. Sinergi ini tidak hanya meningkatkan transaksi keuangan syariah, tapi juga menguatkan posisi Indonesia sebagai pusat produk halal dunia.
Potensi Pasar Keuangan Syariah Global
Pasar keuangan syariah global memang terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif, dengan nilai aset yang diperkirakan mencapai triliunan dolar. Investor dari Timur Tengah, Asia Tenggara, dan negara-negara Muslim lainnya aktif mencari instrumen yang sesuai dengan prinsip syariah namun tetap menawarkan likuiditas dan daya tarik investasi yang kompetitif.
Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi strategis dalam pengembangan instrumen keuangan syariah. Kolaborasi antara BPI Danantara dan BSI menjadi salah satu langkah konkret untuk mengambil peluang ini dan sekaligus memperkuat ekosistem keuangan syariah di dalam negeri.
Strategi Meningkatkan Daya Tarik Investasi Asing
Pandu Patria menegaskan bahwa kerja sama dengan BSI akan menitikberatkan pada pengembangan instrumen keuangan yang transparan, likuid, dan mudah diakses oleh investor global. “Kita harus pastikan produk ini menarik bagi investor asing, terutama yang mencari investasi yang halal, aman, dan menguntungkan,” katanya.
Instrumen seperti sukuk (obligasi syariah), derivatif berbasis syariah, serta produk keuangan digital yang inovatif tengah menjadi fokus pengembangan. Dengan dukungan regulasi yang kondusif dan kemitraan strategis, diharapkan produk ini mampu bersaing di pasar global.
Harapan untuk Memperkuat Industri Keuangan Syariah Nasional
Langkah BPI Danantara bersama BSI ini sekaligus mendukung visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia. Dengan menarik lebih banyak dana asing, diharapkan pertumbuhan ekonomi dan pembiayaan sektor riil dapat lebih optimal, khususnya di sektor-sektor yang membutuhkan pembiayaan berbasis syariah.
“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis yang penting untuk memperkuat industri keuangan syariah nasional sekaligus meningkatkan inklusi keuangan,” ujar Pandu.
Sementara itu, BSI sebagai bank syariah terbesar terus berinovasi dan memperluas jangkauan produk serta layanannya. Melalui kemitraan ini, BSI berharap mampu memberikan produk yang lebih variatif sekaligus mendukung investasi yang berkelanjutan dan sesuai prinsip syariah.
BPI Danantara dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi untuk menciptakan instrumen keuangan berbasis syariah yang likuid dan dapat menarik dana asing, khususnya dari Timur Tengah. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya menguatkan posisi Indonesia di pasar keuangan syariah global tetapi juga membuka peluang ekspor produk halal dan kesehatan ke pasar internasional.
Dengan dukungan jaringan internasional BSI dan akses investasi yang dimiliki Danantara, langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam memperkuat ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan. Langkah tersebut juga sejalan dengan misi pemerintah untuk memperkuat industri keuangan syariah sebagai salah satu pilar perekonomian Indonesia di masa depan.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025