
JAKARTA – Badan usaha milik daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), resmi mengoperasikan Pabrik Garam Industri di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati. Pabrik ini dirancang mampu menyerap hingga 30.000 ton garam dari petani lokal setiap tahunnya, sekaligus mendukung upaya swasembada garam nasional.
Kapasitas Produksi dan Kualitas Garam
Direktur Utama PT SPJT, Untung Juanto, menyampaikan bahwa kapasitas produksi pabrik garam ini mencapai 25.000 ton per tahun atau sekitar 2.000 ton per bulan. Garam yang diproduksi memiliki kadar Natrium Klorida (NaCl) tinggi, yakni 97 persen, dan kadar air hanya 0,5 persen. “Namun, pabrik ini berpotensi menyerap hingga 30.000 ton garam dari petambak lokal di Pati, 100 persen berasal dari petani setempat,” jelas Untung Juanto.
Baca Juga
Pengoperasian pabrik garam ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi garam lokal sehingga memenuhi standar garam industri yang dibutuhkan berbagai sektor seperti pakan ternak, farmasi, kosmetik, dan tekstil.
Peresmian dan Dukungan Pemerintah
Peresmian pabrik dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, yang mewakili Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, serta Bupati Pati Sudewo dan jajaran direksi PT SPJT. Dalam kesempatan itu, Sumarno menekankan pentingnya pabrik garam sebagai bagian dari upaya hilirisasi produk pertanian dan industri di daerah.
“Kabupaten Pati merupakan penghasil garam terbesar kedua di Indonesia setelah Madura, dengan produksi mencapai 150.000 ton per tahun. Namun, kualitas garam masih perlu ditingkatkan agar sesuai standar NaCl untuk kebutuhan industri,” ujar Sumarno.
Mendukung Swasembada Garam Nasional
PT SPJT berharap pabrik ini menjadi bagian strategi nasional dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya garam, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2025 tentang Ketahanan Pangan.
Untung Juanto mengungkapkan, kebutuhan garam nasional saat ini mencapai 4,9 juta ton per tahun, namun produksi dalam negeri baru mampu memenuhi sekitar 2,04 juta ton. “Sisanya masih harus diimpor,” ujarnya.
Pabrik garam PT SPJT menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan impor dengan meningkatkan produksi lokal yang berkualitas, sekaligus memperbaiki nilai tambah produk garam petani.
Teknologi dan Produksi Ramah Lingkungan
Pabrik ini dibangun secara swakelola oleh PT SPJT Konstruksi dengan menggunakan mesin hasil produksi perusahaan anak bangsa. Selain itu, bahan bakar yang digunakan adalah gas CNG (Compressed Natural Gas) yang diproduksi oleh JPEN, mendukung konsep industri hijau dan produksi dalam negeri.
Model produksi yang ramah lingkungan ini menjadi nilai tambah pabrik dalam mendukung keberlanjutan industri garam di Indonesia.
Pemasaran dan Mitra Industri
Dalam hal pemasaran, PT SPJT telah menggandeng 21 perusahaan yang menunjukkan minat membeli garam dengan total kebutuhan mencapai 1.500 ton per bulan. Hal ini menjadi peluang besar bagi petani garam untuk mendapatkan pasar yang pasti dan harga yang stabil.
Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, menegaskan bahwa pabrik ini tidak hanya sebagai fasilitas produksi, tetapi juga sebagai bagian dari sistem hilirisasi garam untuk meningkatkan nilai tambah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petambak garam.
Edukasi dan Peningkatan Kualitas Garam
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mendorong edukasi kepada petani garam agar terus meningkatkan kualitas garam yang dihasilkan. Garam dengan kadar NaCl yang tinggi sangat dibutuhkan oleh industri, terutama kosmetik yang memerlukan kadar hingga 99 persen.
Menurut Sumarno, peningkatan kualitas garam akan mempercepat penyerapan oleh pasar industri serta memberikan manfaat ekonomi lebih besar bagi petani.
Stabilitas Harga dan Kesejahteraan Petani
Salah satu tujuan utama keberadaan pabrik garam ini adalah menjaga stabilitas harga garam hingga tingkat petani. Dengan adanya pabrik, petani mendapat kepastian harga dan kemudahan dalam penjualan.
Joko Senawi, salah satu petambak garam asal Batangan, menyampaikan kebahagiaannya dengan hadirnya pabrik. “Lebih mudah menjual garam sekarang dan harga stabil di Rp1.600 per kilogram,” ujarnya.
Dalam enam bulan musim panas, Joko mampu memproduksi hingga 130 ton garam dengan kadar NaCl 94 persen. Dengan pabrik baru, dia berharap produksi bisa lebih optimal dan hasilnya lebih bernilai.
Dorongan Pengembangan Ekonomi Lokal
Bupati Pati Sudewo mengapresiasi investasi pembangunan pabrik garam ini sebagai langkah positif untuk pengembangan ekonomi daerah. “Kami berharap pabrik ini terus berkembang dan bisa meningkatkan kesejahteraan petani serta memenuhi kebutuhan garam industri nasional,” kata Sudewo.
Investasi ini juga membuka peluang lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional maupun internasional.
Pabrik Garam Industri milik PT SPJT di Pati menjadi terobosan strategis untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam petani lokal, mendukung swasembada garam nasional, dan menurunkan ketergantungan impor. Dengan kapasitas produksi yang signifikan dan dukungan teknologi ramah lingkungan, pabrik ini menjanjikan masa depan cerah bagi petani garam dan industri terkait di Indonesia.
Keberhasilan pabrik ini juga diharapkan mendorong percepatan hilirisasi garam, meningkatkan nilai tambah produk, serta menstabilkan harga di tingkat petani. Kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan petani menjadi kunci utama untuk mewujudkan ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi berkelanjutan di Jawa Tengah dan Indonesia secara umum.
Apakah Anda ingin saya tambahkan data historis produksi garam di Pati atau gambaran pasar garam nasional untuk memperkaya artikel ini?

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025