
JAKARTA – Aktivitas penyeberangan Gilimanuk-Ketapang sempat terhenti lebih dari dua jam akibat cuaca buruk yang melanda perairan Bali. Gelombang tinggi dan arus laut yang kuat memaksa penundaan sementara layanan penyeberangan demi menjaga keselamatan penumpang dan kapal.
Penundaan Penyeberangan Akibat Cuaca Ekstrem
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, penutupan sementara dilakukan mulai pukul 19.25 WITA oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Satuan Pelayanan (Satpel) Gilimanuk. Penundaan ini menyebabkan penumpukan kendaraan secara signifikan di area Pelabuhan Gilimanuk, terutama kendaraan berat seperti truk logistik.
Baca Juga
Kepala Unit Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, AKP Kukuh Emanuel, menjelaskan,
“Penutupan ini dilakukan demi keselamatan penumpang dan awak kapal karena kondisi gelombang tinggi dan arus laut yang sangat kencang. Saat ini area parkir pelabuhan mengalami kepadatan kendaraan yang didominasi oleh truk logistik.”
Dampak Penundaan Terhadap Lalu Lintas dan Antrean
Penutupan sementara pelayanan penyeberangan berdampak langsung pada antrean kendaraan yang memanjang hingga 500 meter dari dalam pelabuhan, bahkan antrean kendaraan mencapai depan kantor Lurah Gilimanuk. Kondisi ini menyebabkan kemacetan cukup parah di sekitar kawasan pelabuhan.
Untuk mengatasi kepadatan, petugas Satuan Lalu Lintas Polsek Gilimanuk langsung bergerak mengatur arus lalu lintas. AKP Kukuh menambahkan,
“Petugas Satlantas Polsek Gilimanuk saat ini melakukan pemutaran jalur di jalan utama Denpasar-Gilimanuk untuk mengurai kemacetan dan mengatur lalu lintas dengan baik.”
Langkah ini diambil agar antrean kendaraan tidak semakin melebar dan mengganggu kelancaran arus di jalur utama.
Pelayanan Penyeberangan Kembali Beroperasi
Setelah kondisi cuaca membaik, aktivitas penyeberangan Gilimanuk-Ketapang dibuka kembali pada pukul 21.50 WITA. Meski layanan sudah berjalan normal, antrean kendaraan di pelabuhan masih sangat panjang, dengan ekor antrean mencapai sekitar dua kilometer dari area parkir dalam pelabuhan Gilimanuk.
Para pengguna jasa penyeberangan diminta untuk tetap memantau informasi terkini mengenai kondisi pelayaran dan mematuhi arahan petugas di lapangan agar keselamatan tetap terjaga.
Pentingnya Keselamatan di Tengah Cuaca Buruk
Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang merupakan jalur vital yang menghubungkan Pulau Bali dan Jawa, serta menjadi rute utama bagi kendaraan logistik dan penumpang. Kondisi cuaca ekstrim di wilayah selat Bali kerap menjadi tantangan besar bagi operasional pelayaran.
Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Gilimanuk, AKP Kukuh Emanuel, menegaskan,
“Keselamatan menjadi prioritas utama kami. Meski menimbulkan antrean panjang, kami lebih mengutamakan agar semua perjalanan dilakukan dalam kondisi aman dan terkendali.”
Cuaca buruk dengan gelombang tinggi dan arus kencang ini tidak hanya berpotensi mengancam keselamatan kapal penyeberangan tetapi juga membahayakan pengemudi dan penumpang selama proses penyebrangan.
Antisipasi dan Informasi Lalu Lintas bagi Pengguna
Dalam menghadapi situasi seperti ini, koordinasi antar instansi terkait, seperti BPTD, Kepolisian, dan operator pelabuhan, sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keamanan pelayanan penyeberangan.
Pengguna jasa transportasi yang hendak menyeberang dianjurkan untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari petugas dan media resmi agar dapat mengantisipasi kemungkinan penundaan akibat cuaca.
AKP Kukuh juga mengingatkan,
“Kami berharap masyarakat dapat bersabar dan mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama. Situasi cuaca seperti ini memang tidak dapat diprediksi dengan pasti, sehingga kewaspadaan dan disiplin sangat diperlukan.”
Peristiwa penundaan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang akibat cuaca buruk pada Rabu malam ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan menghadapi kondisi alam yang tidak menentu, terutama di jalur penyeberangan yang vital bagi masyarakat dan distribusi logistik.
Pelayanan penyeberangan yang kembali normal setelah dua jam lebih penundaan, meskipun dengan antrean panjang, menunjukkan bahwa upaya koordinasi dan pengaturan lalu lintas mampu meminimalisir dampak kemacetan.
Pengguna transportasi laut diharapkan tetap mengikuti perkembangan informasi dan selalu mengutamakan keselamatan saat melakukan perjalanan menyeberang. Keamanan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas utama dalam setiap operasional penyeberangan Gilimanuk-Ketapang.
Dengan demikian, penundaan layanan akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada malam hari itu dapat menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak untuk lebih sigap dalam menghadapi tantangan cuaca demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025