
JAKARTA - Perencanaan keuangan yang matang menjadi fondasi utama dalam membangun kemapanan finansial. Kemapanan finansial tidak hanya sebatas memiliki cukup uang, melainkan juga kemampuan mengelola aset, pendapatan, dan pengeluaran secara terstruktur dan strategis. Dengan perencanaan yang tepat, seseorang dapat mengamankan masa depan finansialnya dan mencapai kesejahteraan secara berkelanjutan.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Umum Banom BPP HIPMI Syariah, Marviarum Eka Ramdiati, saat mengisi Talkshow Festival Ekonomi Syariah Regional Sumatra di Lampung City Mall, Bandar Lampung,. Menurut Marviarum, terdapat piramida perencanaan keuangan yang dapat menjadi panduan praktis untuk menata keuangan secara efektif.
Fondasi Keamanan Keuangan: Langkah Awal Perencanaan
Baca Juga
Menurut Marviarum, piramida perencanaan keuangan berawal dari fondasi paling dasar yaitu keamanan keuangan. Tahap ini merupakan kunci awal untuk membangun pondasi finansial yang kuat dan stabil. Keamanan keuangan bisa dicapai dengan memiliki rekening bank, deposito, emas, aliran kas positif, serta dana darurat yang cukup.
“Untuk mencapai keamanan keuangan, bisa mulai dengan memiliki rekening, deposito, emas, cash flow positif, juga dana darurat,” jelas Marviarum dalam sesi talkshow tersebut.
Keberadaan dana darurat sangat penting sebagai antisipasi terhadap risiko tak terduga yang dapat mengguncang kestabilan keuangan. Selain itu, pengelolaan cash flow positif di mana pemasukan lebih besar daripada pengeluaran membantu memastikan likuiditas yang sehat setiap bulan.
Asuransi sebagai Jaring Pengaman Finansial
Setelah fondasi keamanan keuangan dianggap cukup kokoh, langkah selanjutnya adalah memperkuat perlindungan finansial melalui asuransi. Asuransi berperan sebagai jaring pengaman untuk menjaga kestabilan keuangan dari risiko kesehatan maupun kehilangan penghasilan akibat musibah.
Marviarum menyarankan agar masyarakat memiliki berbagai jenis asuransi, termasuk asuransi kesehatan, penyakit kritis, jiwa, dan asuransi umum lainnya. Dengan asuransi, risiko yang mungkin muncul dapat diminimalisir dan tidak mengganggu kestabilan finansial keluarga.
“Asuransi kesehatan, penyakit kritis, jiwa, dan umum sangat penting sebagai jaring pengaman finansial,” tambahnya.
Perlindungan ini menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga agar tujuan keuangan jangka panjang tetap dapat tercapai meski menghadapi kondisi tidak terduga.
Mencapai Kenyamanan Keuangan Melalui Investasi
Tahap berikutnya dalam piramida perencanaan keuangan adalah meraih kenyamanan finansial. Kenyamanan ini ditandai dengan adanya pertumbuhan aset dan penghasilan yang berkelanjutan melalui investasi yang tepat.
Menurut Marviarum, kenyamanan keuangan dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain capital gain, penghasilan pasif, dan penghasilan dari investasi yang menghasilkan arus kas positif (cash flow).
“Kenyamanan keuangan bisa tercapai dengan capital gain, penghasilan pasif, dan penghasilan investasi cash flow,” jelasnya.
Investasi yang cerdas dan terencana akan membantu meningkatkan nilai kekayaan secara signifikan dan mengurangi ketergantungan terhadap pendapatan aktif semata. Selain itu, sumber penghasilan pasif dari investasi dapat memberikan kestabilan finansial jangka panjang.
Distribusi Kekayaan: Puncak Piramida Keuangan
Setelah keamanan dan kenyamanan finansial tercapai, tahap terakhir dalam piramida perencanaan keuangan adalah distribusi kekayaan. Pada fase ini, fokus beralih pada pengelolaan dan pembagian aset agar manfaatnya bisa dirasakan oleh generasi berikutnya atau pihak yang berhak.
Distribusi kekayaan bisa dilakukan melalui pengelolaan warisan, hibah, maupun bentuk perencanaan keuangan lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah maupun hukum yang berlaku.
“Setelah mencapai keamanan dan kenyamanan keuangan. Maka selanjutnya adalah distribusi keuangan melalui waris atau hibah,” tutup Marviarum.
Distribusi kekayaan yang terencana akan memastikan harta dapat diteruskan secara tertib dan menghindari perselisihan keluarga di kemudian hari.
Pentingnya Perencanaan Keuangan Berbasis Strategi
Piramida perencanaan keuangan yang dipaparkan oleh Marviarum memberikan gambaran jelas tentang tahapan yang harus dilalui untuk membangun kemapanan finansial. Fondasi yang kuat, perlindungan risiko, pertumbuhan kekayaan, hingga perencanaan distribusi adalah elemen yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Dengan pendekatan yang terstruktur, individu maupun keluarga dapat mengelola keuangan secara lebih bijaksana, memaksimalkan potensi aset, dan meminimalkan risiko finansial. Khususnya di era yang penuh ketidakpastian ekonomi, perencanaan keuangan menjadi lebih krusial untuk menjaga kestabilan dan kesejahteraan hidup.
Kemapanan finansial bukan hanya soal memiliki uang cukup, melainkan kemampuan menyusun strategi keuangan yang mencakup keamanan, perlindungan risiko, peningkatan aset, dan distribusi kekayaan. Sekretaris Umum Banom BPP HIPMI Syariah, Marviarum Eka Ramdiati, menegaskan pentingnya mengikuti piramida perencanaan keuangan sebagai pedoman membangun masa depan finansial yang sehat dan berkelanjutan.
Masyarakat diimbau untuk mulai membangun fondasi keamanan keuangan dengan dana darurat dan cash flow positif, melengkapi perlindungan dengan asuransi, kemudian berinvestasi untuk pertumbuhan aset, serta merencanakan distribusi kekayaan secara tepat. Dengan perencanaan matang, kemapanan finansial bukan lagi mimpi, melainkan tujuan yang bisa dicapai secara sistematis dan terukur.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025