
JAKARTA — Meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, ditambah serangan udara Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu, memicu gangguan besar di sektor penerbangan ke Timur Tengah. Penutupan wilayah udara oleh beberapa negara di kawasan, termasuk Qatar yang menutup ruang udaranya serta pembatasan wilayah udara lain, membuat maskapai global dan regional harus mengubah rute bahkan membatalkan penerbangan mereka.
Dubai sebagai simpul penerbangan internasional utama ikut terdampak serius, sehingga United Airlines sampai menangguhkan sementara layanan mereka ke kota tersebut. Dampak dari konflik ini tidak hanya terasa di penerbangan tujuan langsung, tetapi juga pada penerbangan yang biasanya transit di wilayah udara Timur Tengah.
Maskapai Internasional Hentikan dan Ubah Rute
Baca Juga
Sejak serangan Israel ke Iran, sejumlah negara Timur Tengah seperti Iran, Irak, dan Yordania langsung menutup wilayah udara mereka sebagai tindakan antisipasi keamanan. Bandara utama Israel, Ben Gurion di Tel Aviv, bahkan sempat ditutup, membuat maskapai nasional El Al menghentikan seluruh penerbangan masuk dan keluar Israel.
Meski bandara Israel sempat dibuka kembali secara terbatas untuk evakuasi, eskalasi serangan rudal antara Israel dan Iran terus menyebabkan pembatalan atau pengalihan ratusan penerbangan internasional yang melintasi kawasan tersebut.
Beberapa maskapai besar yang mengambil langkah menghentikan layanan ke Timur Tengah antara lain:
British Airways dan Air France-KLM membatalkan penerbangan ke Dubai, Doha, dan Riyadh selama akhir pekan dan memberikan opsi pemesanan ulang untuk jadwal yang direvisi. Salah satu penerbangan British Airways dari London ke Dubai bahkan dialihkan ke Zurich setelah memasuki wilayah udara Saudi, sementara penerbangan lain kembali ke London setelah memasuki wilayah udara Mesir. Layanan ke Bahrain dan beberapa tujuan Teluk dihentikan setidaknya hingga akhir Juni.
Singapore Airlines menangguhkan layanan Singapura-Dubai setelah melakukan peninjauan keamanan.
American Airlines menghentikan penerbangan ke Qatar, sementara United Airlines menangguhkan layanan ke Dubai.
Lufthansa menangguhkan penerbangan ke Teheran dan Tel Aviv, dengan kebijakan menghindari wilayah udara Iran, Irak, dan Israel.
Maskapai Regional Ikuti Langkah Serupa
Seiring memburuknya situasi keamanan, maskapai besar kawasan Timur Tengah dan Asia juga menunda atau membatalkan penerbangan demi keselamatan penumpang dan kru.
Emirates menghentikan sementara seluruh penerbangan ke Teheran, Baghdad, dan Basra hingga 30 Juni 2025.
FlyDubai menangguhkan layanan ke Iran, Irak, Israel, dan Suriah sampai akhir bulan ini.
Qatar Airways resmi membatalkan penerbangan ke Iran, Irak, dan Suriah dengan alasan keselamatan dan kepatuhan pada aturan penerbangan internasional.
Etihad Airways menunda penerbangan dari Abu Dhabi ke Tel Aviv hingga 15 Juli 2025, memberikan opsi perjalanan alternatif bagi penumpang terdampak. “Keselamatan konsumen dan kru tetap menjadi prioritas utama kami,” tegas Etihad.
SalamAir dari Oman menghentikan penerbangan ke Iran, Irak, dan Azerbaijan hingga akhir Juni.
Air India melakukan pengalihan dan pemutaran balik beberapa penerbangan yang biasanya melewati wilayah udara Iran.
Pentingnya Jalur Penerbangan Timur Tengah
Menurut analis penerbangan Alex Macheras, wilayah udara Timur Tengah merupakan koridor vital dalam jaringan penerbangan internasional. “Jika akses ke jalur udara utama ini terputus, pesawat harus mengambil rute lebih selatan yang memperpanjang waktu tempuh dan meningkatkan biaya operasional,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa “bagi industri penerbangan, waktu adalah uang, dan pengalihan rute sangat merugikan keduanya.” Kondisi ini semakin krusial karena sejak invasi Rusia ke Ukraina, banyak maskapai internasional menghindari wilayah udara Rusia dan Ukraina, menjadikan jalur Timur Tengah sebagai koridor utama untuk penerbangan Eropa-Asia.
“Iran dan Irak berada di jalur lintas alami antara timur dan barat, menjadikannya rute tercepat untuk penerbangan penumpang maupun kargo antara Eropa dan Asia Selatan hingga Asia Tenggara,” tambah Macheras.
Dampak Nyata bagi Industri dan Penumpang
Konflik yang sedang berlangsung membawa konsekuensi nyata: penerbangan memakan waktu lebih lama, konsumsi bahan bakar meningkat, serta beban biaya kru dan operasional yang lebih besar. Lonjakan harga minyak setelah serangan AS ke Iran juga memperparah beban bahan bakar maskapai.
Meski demikian, Macheras mengingatkan, ini bukan pertama kalinya maskapai di kawasan Timur Tengah menghadapi krisis geopolitik. “Maskapai Teluk sudah terbiasa beroperasi dalam lingkungan yang penuh gejolak dan memiliki kesiapan untuk beradaptasi dengan cepat,” jelasnya.
Sejumlah operator telah mulai menyesuaikan strategi dan rute penerbangan demi menjaga keamanan dan kelancaran operasional di tengah ketidakpastian geopolitik yang sedang berlangsung.
Meningkatnya konflik Iran-Israel dan serangan udara AS di kawasan Timur Tengah telah menyebabkan gangguan signifikan dalam sektor penerbangan global. Penutupan wilayah udara oleh sejumlah negara dan penghentian layanan dari maskapai internasional dan regional menunjukkan skala risiko yang tinggi.
Kawasan Timur Tengah, sebagai jalur udara utama untuk rute penerbangan antara Eropa dan Asia, menjadi titik kritis yang sangat memengaruhi waktu tempuh, biaya operasional, dan kelancaran penerbangan internasional.
Para maskapai pun harus menyesuaikan rute dan jadwal mereka untuk memastikan keselamatan penumpang dan kru, sambil menghadapi tekanan biaya akibat kondisi geopolitik yang terus bergejolak. Sementara itu, para penumpang diimbau memantau informasi terbaru terkait jadwal penerbangan dan perubahan rute agar dapat mengantisipasi potensi gangguan.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025