Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini: Cabai Keriting, Rawit, dan Bawang Merah Alami Penurunan
JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur kembali mengalami fluktuasi pada hari ini, Senin. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga cabai keriting, cabai rawit merah, bawang merah, serta daging ayam kampung mengalami penurunan, sementara beberapa komoditas pokok lainnya cenderung stabil tanpa perubahan signifikan.
Pergerakan harga bahan pokok menjadi perhatian utama masyarakat, terutama bagi keluarga yang bergantung pada sembilan bahan pokok (sembako) untuk kebutuhan sehari-hari. Sembako sendiri terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam. Selain itu, cabai menjadi komoditas penting yang sering kali mengalami volatilitas harga.
Rincian Harga Sembako Terkini di Jawa Timur
Berikut ini daftar harga sembako rata-rata di Jawa Timur per Senin 23 Juni 2025 pukul 09.36 WIB:
Baca Juga
Beras Premium: Rp 14.719/kg
Beras Medium: Rp 12.673/kg
Gula Kristal Putih: Rp 16.823/kg
Minyak Goreng Curah: Rp 18.410/kg
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.106/liter
Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.393/liter
Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.491/liter
Daging Sapi Paha Belakang: Rp 118.983/kg
Daging Ayam Ras: Rp 31.428/kg
Daging Ayam Kampung: Rp 67.924/kg (turun Rp 450 atau 0,66%)
Telur Ayam Ras: Rp 26.579/kg
Telur Ayam Kampung: Rp 46.036/kg
Susu Kental Manis Merek Bendera: Rp 12.417 per 370 gr
Susu Kental Manis Merek Indomilk: Rp 12.342 per 370 gr
Susu Bubuk Merek Bendera: Rp 41.528 per 400 gr
Susu Bubuk Merek Indomilk: Rp 40.401 per 400 gr
Garam Bata: Rp 1.567
Garam Halus: Rp 9.501/kg
Cabai Merah Keriting: Rp 30.275/kg (turun Rp 529 atau 1,72%)
Cabai Merah Besar: Rp 30.331/kg
Cabai Rawit Merah: Rp 52.563/kg (turun Rp 2.776 atau 5,02%)
Bawang Merah: Rp 40.091/kg (turun Rp 630 atau 1,55%)
Bawang Putih: Rp 31.045/kg
Gas Elpiji: Rp 19.705
Penurunan Harga Cabai dan Bawang Merah Jadi Kabarnya
Penurunan harga cabai keriting, rawit, dan bawang merah pada hari ini cukup signifikan, terutama cabai rawit merah yang turun sebesar 5,02 persen. Penurunan harga ini tentu saja menjadi kabar baik bagi masyarakat yang selama ini merasa berat dengan lonjakan harga komoditas cabai yang sangat memengaruhi biaya hidup sehari-hari.
Menurut pengamatan dari pasar tradisional di Surabaya, penurunan harga ini dipengaruhi oleh pasokan cabai dan bawang yang mulai normal setelah masa panen raya beberapa daerah penghasil utama. Selain itu, distribusi yang lebih lancar tanpa hambatan logistik juga membuat ketersediaan bahan pokok semakin merata.
Faktor Penyebab Perubahan Harga Sembako
Fluktuasi harga sembako tidak lepas dari banyak faktor yang saling berkaitan. Kepala Bidang Perdagangan dan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Agus Santoso, mengungkapkan, "Harga sembako dipengaruhi oleh berbagai hal mulai dari kondisi cuaca, biaya produksi, hingga kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap distribusi dan pasokan."
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi naik turunnya harga sembako di antaranya:
Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap bahan pokok meningkat, sementara pasokan tetap atau berkurang, harga akan cenderung naik. Sebaliknya, kelebihan pasokan dibanding permintaan akan menekan harga turun.
Cuaca dan Musim Panen
Cuaca buruk atau bencana alam dapat merusak hasil panen sehingga pasokan bahan pokok berkurang dan harga melonjak. Namun, saat musim panen raya tiba, harga biasanya turun karena ketersediaan melimpah.
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan impor, pajak, subsidi, dan regulasi perdagangan lainnya dapat mengubah harga pokok. Misalnya, pembatasan impor atau pemberian subsidi dapat menstabilkan harga di pasar.
Biaya Produksi dan Transportasi
Kenaikan biaya pupuk, bahan bakar, atau upah tenaga kerja dapat meningkatkan biaya produksi sehingga harga jual barang ikut naik. Begitu juga dengan gangguan transportasi yang memengaruhi distribusi.
Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang
Bahan pokok yang diimpor akan terpengaruh oleh nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Depresiasi rupiah akan menaikkan harga barang impor.
Inflasi dan Kondisi Ekonomi
Inflasi tinggi dan ketidakstabilan ekonomi dapat menyebabkan kenaikan harga sembako secara umum.
Gangguan Rantai Distribusi
Masalah logistik seperti kemacetan, pemogokan, atau hambatan lainnya dapat memperlambat pengiriman barang sehingga menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga.
Pentingnya Pengawasan Harga dan Stabilitas Pasar
Melihat rentannya harga sembako terhadap berbagai faktor, pemerintah dan pihak terkait diharapkan terus memantau dan mengatur pasar agar stabilitas harga dapat terjaga. Hal ini penting untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat tetap terjangkau dan mencegah gejolak sosial akibat lonjakan harga mendadak.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Ibu Rina Prasetyo, menegaskan, “Kami terus berkoordinasi dengan para pelaku pasar dan petani untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan. Kebijakan subsidi serta pengawasan distribusi juga terus kami lakukan agar harga sembako tetap stabil di tengah tantangan global saat ini.”
Harga sembako di Jawa Timur pada hari ini menunjukkan tren penurunan khususnya untuk cabai keriting, cabai rawit, bawang merah, dan daging ayam kampung. Masyarakat diharapkan memanfaatkan momen ini untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau. Namun, fluktuasi harga sembako tetap perlu diantisipasi dengan pengawasan dan kebijakan pasar yang responsif agar kebutuhan dasar masyarakat selalu terpenuhi tanpa memberatkan.
Untuk tetap update dengan informasi harga sembako terkini, masyarakat dapat mengakses data dari Siskaperbapo Jawa Timur dan berbagai kanal berita terpercaya.
Rekomendasi
