
JAKARTA — PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), salah satu emiten penyedia listrik swasta terbesar di Indonesia, resmi membentuk anak usaha baru yang akan bergerak di bidang energi terbarukan. Perusahaan tersebut bernama PT Energi Baik Alami (EBA) dan didirikan sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekspansi bisnis menuju sektor energi hijau yang semakin berkembang secara global.
Pendirian EBA secara hukum tertuang dalam Akta Pendirian No. 14 tanggal 16 Juni 2025 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-0049293.AH.01.01.TAHUN 2025.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan POWR, Rani Maheswari Miraza, mengungkapkan bahwa pendirian EBA merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk merespons tren global dan nasional dalam transisi energi.
Baca Juga
“EBA akan bergerak sebagai perusahaan holding dan akan berfokus pada pengelolaan dan pengembangan investasi di sektor energi terbarukan,” ujar Rani Maheswari dalam pernyataan resminya.
POWR Kuasai Hampir Seluruh Saham EBA
POWR diketahui menguasai hampir seluruh kepemilikan saham di EBA. Dari total modal disetor dan ditempatkan, POWR memiliki 49.999 saham, yang merepresentasikan 99,998 persen kepemilikan di perusahaan baru tersebut.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk komitmen kuat perusahaan dalam mendukung target pemerintah Indonesia dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060, serta menjawab tuntutan dunia industri yang semakin mendorong penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan.
Dampak Positif bagi Pertumbuhan Bisnis
Manajemen POWR menjelaskan bahwa kehadiran EBA diharapkan dapat memberikan kontribusi positif tidak hanya terhadap kelangsungan usaha, tetapi juga mendukung pengembangan jangka panjang perusahaan secara berkelanjutan.
“Pendirian anak usaha ini sejalan dengan rencana strategis perusahaan untuk diversifikasi energi dan memperluas portofolio bisnis di bidang energi terbarukan,” tulis manajemen POWR dalam keterbukaan informasi.
Sebagai perusahaan penyedia listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) yang melayani kawasan industri di Cikarang, Jawa Barat, POWR melihat adanya potensi besar dalam pemanfaatan energi terbarukan, terutama dalam konteks kebutuhan energi bersih yang meningkat di sektor industri.
Profil dan Kapasitas Operasi POWR
Hingga saat ini, POWR mengoperasikan beberapa fasilitas pembangkit listrik besar di Jawa Barat, dengan total kapasitas mencapai 1.144 megawatt (MW). Fasilitas tersebut meliputi:
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) MM-2100
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jababeka
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Babelan
Selain itu, POWR juga telah mengembangkan dan mengelola pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap dengan kapasitas 21,2 megawatt peak (MWp). PLTS atap ini dioperasikan sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk mendukung pengurangan emisi karbon serta meningkatkan efisiensi energi bagi pelanggan industri.
Strategi Merespons Transisi Energi
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor energi Indonesia menunjukkan transformasi signifikan, dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang berinvestasi di energi baru dan terbarukan (EBT). Pemerintah melalui berbagai kebijakan telah memberikan stimulus untuk mempercepat adopsi EBT di seluruh lini, termasuk sektor swasta dan industri.
POWR memanfaatkan momentum ini dengan memperluas bisnisnya ke energi terbarukan melalui EBA, yang dirancang untuk menjadi holding investasi di bidang tersebut. Dengan struktur yang fleksibel dan fokus yang jelas, EBA diharapkan mampu menjalin kemitraan strategis dan melakukan akuisisi atas proyek-proyek EBT potensial baik di dalam maupun luar negeri.
Industri Energi Terbarukan Makin Kompetitif
Langkah POWR menyusul jejak beberapa perusahaan energi besar di Indonesia yang telah lebih dahulu melakukan ekspansi ke energi terbarukan. Misalnya, Pertamina NRE yang baru-baru ini mengakuisisi saham perusahaan EBT di Filipina, serta Grup Prajogo Pangestu yang melalui entitasnya, CDIA, tengah mendapatkan sorotan positif menjelang penawaran umum saham perdana (IPO) karena portofolionya di sektor EBT.
Pengamat industri menilai, langkah perusahaan listrik seperti POWR untuk membentuk entitas khusus EBT mencerminkan keseriusan sektor energi konvensional dalam menavigasi perubahan pasar global yang semakin mengedepankan aspek keberlanjutan.
Tantangan dan Peluang
Meski peluang di sektor energi terbarukan sangat menjanjikan, tantangan dari sisi regulasi, pendanaan, dan teknologi masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pelaku industri. Namun, dengan landasan bisnis yang kuat serta jaringan pelanggan industri yang solid, POWR diyakini memiliki posisi strategis untuk memanfaatkan peluang tersebut secara optimal.
Analis menilai bahwa transformasi bisnis POWR melalui EBA akan memberi sinyal positif kepada investor, terutama yang menaruh perhatian pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Dengan adanya EBA, POWR kini tidak hanya dikenal sebagai penyedia listrik industri berbasis energi fosil, tetapi juga mulai meletakkan fondasi menuju ekosistem energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Dengan pembentukan PT Energi Baik Alami, POWR menegaskan komitmennya untuk tidak hanya bertahan di tengah perubahan lanskap energi global, tetapi juga menjadi pemain aktif dalam membentuk masa depan energi Indonesia yang lebih bersih.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih
- 10 September 2025
2.
Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat
- 10 September 2025
3.
Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Hari Ini
- 10 September 2025
4.
PLN Pastikan Tarif Listrik September 2025Tetap Stabil
- 10 September 2025
5.
Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan
- 10 September 2025