PHR Dorong Pelestarian Mangrove untuk Kurangi Emisi dan Tingkatkan Kesejahteraan
- Minggu, 11 Agustus 2024
Jakarta - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina di Wilayah Kerja Rokan berhasil mengurangi emisi karbon hingga 1.268 Ton CO2Eq, setara dengan emisi dari 845 mobil, melalui program konservasi mangrove di kawasan Bandar Bakau, Kota Dumai, Provinsi Riau.
"Program Konservasi Mangrove ini dimulai pada 2022 dengan area awal seluas 2,6 hektare, yang kemudian berkembang menjadi 24 hektare pada tahun 2024," ungkap Pandjie Galih Anoraga, Manager CSR PHR, Jumat (26/7/2024) dalam peringatan Diskusi Publik Hari Mangrove 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia.
Diskusi Publik bertema "Mangrove for Future" ini mengundang berbagai lembaga dan pakar untuk membahas pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Indonesia. Para ahli dari berbagai sektor membahas isu-isu terkini terkait rehabilitasi mangrove dan memberikan rekomendasi agar pelaksanaannya lebih optimal.
Baca JugaPLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79
Kepala BRGM, Hartono Prawiraatmadja, menyatakan bahwa rehabilitasi mangrove harus berfokus tidak hanya pada hasil jangka pendek, tetapi juga pada pengelolaan jangka panjang agar manfaatnya dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
PHR menjalankan Program Konservasi Mangrove dengan menerapkan prinsip Pentahelix, yang melibatkan berbagai sektor, termasuk pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup, universitas, LSM, perusahaan, dan masyarakat sekitar Bandar Bakau.
"Mangrove berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Selain mengurangi emisi karbon, program ini juga membantu melestarikan ekosistem flora dan fauna, seperti Lutung Sumatera dan Kucing Bakau, yang bergantung pada mangrove," tambah Pandjie.
Selain itu, program konservasi mangrove juga mendorong peningkatan ekonomi lokal, terbukti dengan munculnya aktivitas ekonomi kreatif, seperti kafe yang dikelola pemuda setempat, dengan omset tahunan mencapai ratusan juta rupiah.
Dari sisi sosial budaya, terjadi kegiatan edukasi bagi generasi muda agar mereka memahami pentingnya konservasi mangrove dan manfaatnya.
"Kami berharap generasi muda menyadari pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, salah satunya melalui konservasi mangrove ini. Upaya ini membutuhkan waktu dan komitmen dari semua pihak. Kami selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BRGM," tutup Pandjie.
Redaksi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Estimasi Biaya Dempul Mobil Tergores: Panduan Lengkap untuk Pemilik Kendaraan
- Minggu, 17 November 2024
Daftar Bengkel Service Pintu Mobil Terdekat di Jabodetabek untuk Perbaikan Pintu Kendaraan
- Minggu, 17 November 2024
Berita Lainnya
Kementerian BUMN Tunjuk Jisman P. Hutajulu Sebagai Komisaris Baru PT PLN (Persero)
- Kamis, 14 November 2024
Sarana Menara Nusantara Tandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon
- Kamis, 14 November 2024
ITDC Perkenalkan Keindahan Danau Toba ke Dunia Lewat Ajang Jetski Aquabike 2024
- Kamis, 14 November 2024
Terpopuler
1.
2.
BTN Sukses Raih IdeaAward 2024 Berkat Kreativitas di ESG
- 14 November 2024
3.
4.
Intrapreneurship Adalah: Mengembangkan Inovasi dari Dalam Perusahaan
- 12 November 2024