Sabtu, 16 November 2024

Sumur Horizontal MSF Pertama di Pertamina, PHR Berhasil Produksi 500 BOPD

Sumur Horizontal MSF Pertama di Pertamina, PHR Berhasil Produksi 500 BOPD

KAMPAR – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina terus mengembangkan upaya eksplorasi dan produksi minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan, salah satunya melalui proyek Multi Stage Fracturing (MSF) pada sumur horizontal di lapangan Kotabatak. Dengan inovasi ini, PHR sukses mengeksekusi sumur MSF Kotabatak yang mampu menghasilkan lebih dari 500 barel minyak per hari (BOPD).

Andre Wijanarko, EVP Upstream Business PHR, menyatakan bahwa pelaksanaan proyek MSF sumur horizontal ini memakan waktu sekitar tiga bulan sejak April 2024 dan mulai berproduksi pada 27 Juli 2024 di Lapangan Kotabatak, Kabupaten Kampar, Riau, dengan hasil produksi melebihi 500 BOPD. Proyek ini menandai proyek sumur MSF horizontal dengan 8 tahap (stage) pertama di Pertamina.

"PHR terus berusaha meningkatkan produksi migas dari Blok Rokan, salah satunya melalui penerapan proyek MSF sumur horizontal ini. Kami telah menyelesaikan sumur pertama, dan Alhamdulillah hasilnya sangat positif," kata Andre.

Baca Juga

PLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79

Proyek sumur horizontal dengan metode multi stage fracturing ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan recovery minyak di reservoir berkualitas rendah. "Penggunaan metode MSF pada sumur horizontal mampu meningkatkan recovery minyak dengan jumlah fracturing yang dilakukan pada bagian lateral sumur horizontal," jelas Andre.

Andre juga menjelaskan bahwa teknik fracturing adalah metode stimulasi sumur minyak yang bekerja dengan cara merekahkan reservoir melalui injeksi fluida bertekanan tinggi yang melebihi tekanan formasi. Pada sumur horizontal KB-525 di Lapangan Kotabatak, dengan kedalaman 6.800 kaki, PHR berhasil melakukan fracturing dalam 8 tahap pada interval yang berbeda sepanjang 1.400 kaki di bagian lateral.

"Semua pekerjaan ini dilaksanakan dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan. Semoga usaha PHR dalam mendukung energi nasional selalu diberikan kemudahan dan kelancaran," tambah Andre.

Hasil produksi yang signifikan ini mendapatkan apresiasi dari Kepala SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, yang memberikan dukungan penuh atas upaya-upaya PHR.

Sumur KB-525 adalah sumur yang dibor pada September-Oktober 2023, dan program MSF dimulai pada April 2024, dengan sumur mulai berproduksi pada 27 Juli 2024.

"Upaya PHR dalam meningkatkan produksi dengan penerapan teknologi pengeboran canggih merupakan sinyal positif untuk terus menopang produksi nasional. Terlebih, PHR saat ini telah menjadi produsen minyak mentah terbesar di Indonesia," kata Rikky.

Ia berharap kesuksesan proyek MSF ini dapat diterapkan di sumur-sumur lainnya di Blok Rokan yang memiliki tantangan reservoir berkualitas rendah.

Redaksi

Redaksi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KAI dan Universitas Indonesia Jalin Kerja Sama Pengembangan Stasiun UI untuk Transportasi Berkelanjutan

KAI dan Universitas Indonesia Jalin Kerja Sama Pengembangan Stasiun UI untuk Transportasi Berkelanjutan

ITDC Berikan Penghargaan Kepada Bea Cukai atas Dukungan dalam Kejuaraan Dunia Jetski di Danau Toba

ITDC Berikan Penghargaan Kepada Bea Cukai atas Dukungan dalam Kejuaraan Dunia Jetski di Danau Toba

ITDC Perkenalkan Keindahan Danau Toba ke Dunia Lewat Ajang Jetski Aquabike 2024

ITDC Perkenalkan Keindahan Danau Toba ke Dunia Lewat Ajang Jetski Aquabike 2024

ITDC Dorong Investasi Baru di The Mandalika, Siap Hadirkan Hotel dan Convention Hall Terbesar

ITDC Dorong Investasi Baru di The Mandalika, Siap Hadirkan Hotel dan Convention Hall Terbesar

Bazar Sarinah Pandu x InJourney Group Sukses Catat Penjualan Hampir 1.000 Produk, Dorong UMKM Naik Kelas

Bazar Sarinah Pandu x InJourney Group Sukses Catat Penjualan Hampir 1.000 Produk, Dorong UMKM Naik Kelas