Jumat, 15 November 2024

PHR Capai Produksi 500 Barel per Hari dari Proyek MSF di Kotabatak

PHR Capai Produksi 500 Barel per Hari dari Proyek MSF di Kotabatak

KAMPAR - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina terus mengintensifkan upaya pencarian dan produksi minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan, salah satunya melalui proyek Multi Stage Fracturing (MSF) pada sumur horizontal di lapangan Kotabatak. Melalui inovasi ini, PHR berhasil mengeksekusi sumur MSF Kotabatak dengan produksi mencapai lebih dari 500 barel minyak per hari (BOPD).

EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko, menjelaskan bahwa pelaksanaan proyek MSF pada sumur horizontal tersebut memakan waktu sekitar tiga bulan, dimulai pada April 2024, dan mulai berproduksi pada 27 Juli 2024 di Lapangan Kotabatak, Kabupaten Kampar, Riau. Proyek ini adalah proyek sumur MSF horizontal pertama dengan 8 tahap yang diterapkan di Pertamina.

"PHR terus berupaya meningkatkan produksi migas dari Blok Rokan, salah satunya melalui proyek MSF pada sumur horizontal. Kami telah menyelesaikan sumur pertama ini dan hasilnya sangat positif," ungkap Andre.

Baca Juga

PLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79

Proyek multi stage pada sumur horizontal ini bertujuan untuk meningkatkan recovery minyak dari lapisan reservoir berkualitas rendah. "Penggunaan metode MSF pada sumur horizontal dapat meningkatkan recovery berdasarkan jumlah tahapan fracturing yang dilakukan pada bagian lateral sumur tersebut," tambah Andre.

Andre juga menjelaskan bahwa teknik fracturing adalah salah satu metode stimulasi sumur minyak yang bekerja dengan cara merekahkan reservoir melalui injeksi fluida bertekanan tinggi, di atas tekanan formasi. Pada sumur horizontal KB-525 di Lapangan Kotabatak, yang memiliki kedalaman 6.800 kaki, PHR berhasil melakukan fracturing sebanyak 8 tahap pada interval yang berbeda sepanjang 1.400 kaki di lateral section.

"Semua pekerjaan ini dilaksanakan dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan. Semoga usaha PHR dalam menopang energi nasional selalu diberi kemudahan dan kelancaran," ujar Andre.

Pencapaian produksi yang tinggi ini disambut baik oleh Kepala SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus. Dia menyampaikan apresiasinya atas upaya yang telah dilakukan PHR.

Sumur KB-525 dibor pada September-Oktober 2023, dan program MSF dimulai pada April 2024, dengan sumur tersebut mulai berproduksi pada 27 Juli 2024.

"Upaya PHR dalam meningkatkan produksi dengan penerapan teknik dan teknologi pengeboran terbaru merupakan sinyal positif untuk terus menopang produksi nasional, terutama karena PHR kini menjadi produsen minyak mentah terbesar di Indonesia," ujar Rikky.

Dia juga berharap kesuksesan sumur MSF ini dapat diterapkan pada sumur-sumur lain di Blok Rokan. "Kesuksesan MSF KB-525 ini diharapkan bisa diterapkan secara masif untuk pengembangan sumur-sumur lain yang menghadapi kendala pada reservoir berkualitas rendah," tutupnya.

Redaksi

Redaksi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KAI dan Universitas Indonesia Jalin Kerja Sama Pengembangan Stasiun UI untuk Transportasi Berkelanjutan

KAI dan Universitas Indonesia Jalin Kerja Sama Pengembangan Stasiun UI untuk Transportasi Berkelanjutan

ITDC Berikan Penghargaan Kepada Bea Cukai atas Dukungan dalam Kejuaraan Dunia Jetski di Danau Toba

ITDC Berikan Penghargaan Kepada Bea Cukai atas Dukungan dalam Kejuaraan Dunia Jetski di Danau Toba

ITDC Perkenalkan Keindahan Danau Toba ke Dunia Lewat Ajang Jetski Aquabike 2024

ITDC Perkenalkan Keindahan Danau Toba ke Dunia Lewat Ajang Jetski Aquabike 2024

ITDC Dorong Investasi Baru di The Mandalika, Siap Hadirkan Hotel dan Convention Hall Terbesar

ITDC Dorong Investasi Baru di The Mandalika, Siap Hadirkan Hotel dan Convention Hall Terbesar

Bazar Sarinah Pandu x InJourney Group Sukses Catat Penjualan Hampir 1.000 Produk, Dorong UMKM Naik Kelas

Bazar Sarinah Pandu x InJourney Group Sukses Catat Penjualan Hampir 1.000 Produk, Dorong UMKM Naik Kelas