Sabtu, 16 November 2024

Pertamina sebagai Pioneer Transisi Energi di Indonesia Menuju NZE 2060

Pertamina sebagai Pioneer Transisi Energi di Indonesia Menuju NZE 2060

JAKARTA-PT Pertamina (Persero) memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam transisi energi dengan meningkatkan penggunaan energi hijau. Langkah ini didorong untuk mendukung keberlanjutan serta mencapai Net Zero Emission (NZE) Pemerintah Indonesia pada tahun 2060. Pertamina mengembangkan portofolio ini sebagai sumber inovasi, dengan tujuan untuk menerapkannya di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan mengangkat citra sebagai pusat utama global.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menggarisbawahi bahwa Indonesia kaya akan sumber energi terbarukan. Mulai dari gas, energi nabati, hingga Natural-Based Solution (NBS) menjadi alternatif rendah karbon yang ramah lingkungan. Upaya pengembangan solusi berbasis alam ini difokuskan untuk menjadi bagian integral dari ekosistem berkelanjutan di IKN.

Pertamina juga telah mempersiapkan infrastruktur jaringan gas (jargas) di IKN, yang diharapkan dapat menyediakan energi untuk kebutuhan ASN dan menteri yang tinggal di kawasan tersebut. Langkah ini mencerminkan komitmen Pertamina dalam mengembangkan potensi energi terbarukan di IKN melalui inovasi dan riset berkelanjutan.

Baca Juga

PLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79

Pertamina saat ini mengelola beragam portofolio energi bersih rendah karbon di Indonesia, sesuai dengan karakteristik geografi setiap wilayah. Fadjar menegaskan bahwa perusahaan ini berupaya maksimal untuk mempercepat transisi energi menuju sumber energi bersih, dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti geothermal, biogas, dan tenaga surya.

Di sektor transportasi, Pertamina telah menyediakan Stasiun Pengisian Bakar Gas (BBG) di berbagai kota sebagai bagian dari strategi untuk mendukung bahan bakar transisi rendah emisi. Selain itu, pengembangan bahan bakar bioenergi dari sumber nabati dan inisiatif energi negatif karbon seperti proyek Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) juga ditekankan sebagai bagian dari komitmen Pertamina terhadap sustainable development.

Pertamina, melalui subholdingnya, aktif terlibat dalam perdagangan karbon dan bertujuan untuk menjadi market aggregator, memfasilitasi perdagangan karbon di Bursa Efek Indonesia. Semua langkah ini selaras dengan komitmen perusahaan untuk mendukung target Net Zero Emission 2060, sekaligus memajukan Sustainable Development Goals (SDGs) dan menerapkan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di semua operasi bisnisnya.

Redaksi

Redaksi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Sarana Menara Nusantara Tandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon

Sarana Menara Nusantara Tandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon

KAI dan Universitas Indonesia Jalin Kerja Sama Pengembangan Stasiun UI untuk Transportasi Berkelanjutan

KAI dan Universitas Indonesia Jalin Kerja Sama Pengembangan Stasiun UI untuk Transportasi Berkelanjutan

ITDC Berikan Penghargaan Kepada Bea Cukai atas Dukungan dalam Kejuaraan Dunia Jetski di Danau Toba

ITDC Berikan Penghargaan Kepada Bea Cukai atas Dukungan dalam Kejuaraan Dunia Jetski di Danau Toba

ITDC Perkenalkan Keindahan Danau Toba ke Dunia Lewat Ajang Jetski Aquabike 2024

ITDC Perkenalkan Keindahan Danau Toba ke Dunia Lewat Ajang Jetski Aquabike 2024

ITDC Dorong Investasi Baru di The Mandalika, Siap Hadirkan Hotel dan Convention Hall Terbesar

ITDC Dorong Investasi Baru di The Mandalika, Siap Hadirkan Hotel dan Convention Hall Terbesar