Strategi Adaptasi Pertamina Hulu Energi di Tengah Perubahan Energi Global
- Jumat, 07 Juni 2024
JAKARTA - Anak perusahaan Pertamina yang merupakan anggota dari subholding upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), telah menunjukkan prestasi yang mengesankan sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina. Mereka telah siap menghadapi era energi transisi dengan mengadopsi strategi dekarbonisasi secara berkelanjutan. Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary PHE, menyampaikan hal ini saat acara Media Gathering Pertamina EP Cepu di Bandung. Mereka sadar bahwa industri hulu migas harus adaptif terhadap peluang yang muncul dengan menerapkan operasi berkelanjutan. PHE telah merumuskan strategi energi transisi, termasuk gas transition, dekarbonisasi, serta potensi bisnis baru seperti carbon capture storage (CCS) dan carbon capture utilization & storage (CCUS).
Industri hulu migas saat ini dihadapkan pada tantangan ketahanan energi nasional, di mana permintaan akan energi fosil diperkirakan akan terus meningkat hingga 2050. Meskipun terjadi perubahan dalam komposisi energi, peningkatan penggunaan gas sebagai energi bersih menunjukkan peran penting gas dalam memenuhi kebutuhan energi domestik. Untuk menjawab kebutuhan energi transisi, Pertamina telah menginisiasi berbagai proyek pengembangan gas, seperti proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) di wilayah kerja Zona 12 Regional Indonesia Timur. Capaian produksi JTB yang mencapai full capacity 192 MMSCFD menunjukkan kontribusi signifikan dalam memastikan pasokan energi yang stabil.
Pada kesempatan yang sama, Nyimas Fauziah Rikani, Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, menjelaskan peran penting industri hulu migas dalam penerimaan negara. Mereka memiliki strategi untuk mencapai target produksi nasional pada tahun 2033. Arya juga menyampaikan pencapaian PHE sepanjang tahun 2023, termasuk peningkatan produksi gas yang signifikan.
Baca JugaPendaftaran SLIK OJK Online: Cara Akses, Manfaat, dan Solusi Kredit Bermasalah
PHE tidak hanya fokus pada aspek produksi, tetapi juga mengutamakan tanggung jawab lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (ESG). Mereka telah mendapatkan rating ESG yang baik dan terus berinvestasi dalam operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG. PHE juga aktif dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan telah menerapkan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) di lapangan Pertamina EP Sukowati Field, Bojonegoro, Jawa Timur.
Melalui komitmennya pada prinsip-prinsip Universal UNGC dan Zero Tolerance on Bribery, serta implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), PHE terus mengembangkan pengelolaan operasional yang profesional dan bertanggung jawab. Mereka bertekad untuk menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan memiliki tata kelola yang baik.
Redaksi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kementerian BUMN Tunjuk Jisman P. Hutajulu Sebagai Komisaris Baru PT PLN (Persero)
- Kamis, 14 November 2024
Berita Lainnya
Fungsi Key BCA: Pentingnya Penggunaan Key BCA dalam Transaksi Perbankan Aman
- Selasa, 12 November 2024
Kode Transfer Mandiri ke DANA: Langkah Lengkap Isi Saldo DANA dari Bank Mandiri
- Selasa, 12 November 2024
Begini Cara Mengatur Keuangan Pribadi dengan Gaji Kecil agar Tetap Stabil dan Terencana
- Selasa, 12 November 2024
Ingin Menabung dengan BCA? Ini Dia Macam-Macam Rekening BCA yang Bisa Kamu Pilih!
- Selasa, 12 November 2024
Terpopuler
1.
2.
BTN Sukses Raih IdeaAward 2024 Berkat Kreativitas di ESG
- 14 November 2024
3.
4.
Intrapreneurship Adalah: Mengembangkan Inovasi dari Dalam Perusahaan
- 12 November 2024