Selasa, 16 Desember 2025

Menteri Kebudayaan Dorong Warisan Budaya Jadi Penggerak Ekonomi Kreatif

Menteri Kebudayaan Dorong Warisan Budaya Jadi Penggerak Ekonomi Kreatif
Menteri Kebudayaan Dorong Warisan Budaya Jadi Penggerak Ekonomi Kreatif

JAKARTA - Kekayaan budaya Indonesia tidak hanya menyimpan nilai sejarah dan identitas bangsa, tetapi juga menyimpan potensi ekonomi yang besar bila dikelola secara tepat.

Pemerintah melihat warisan budaya, khususnya warisan budaya takbenda, dapat menjadi fondasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. Dengan pendekatan yang tepat, pelestarian budaya dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan beriringan.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa pengakuan terhadap warisan budaya tidak boleh berhenti pada pencatatan atau penetapan semata. Warisan budaya harus mampu memberi manfaat nyata bagi masyarakat melalui penciptaan nilai ekonomi budaya yang berkelanjutan.

Baca Juga

3 Cara Pinjam Pulsa Telkomsel, Apa Saja Syaratnya?

Warisan Budaya Tidak Sekadar Dilestarikan

Fadli menekankan bahwa warisan budaya takbenda memiliki peran strategis dalam membangun kebanggaan nasional sekaligus menggerakkan aktivitas ekonomi. Ia mencontohkan batik yang telah diakui sebagai warisan budaya takbenda dunia dan kini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia.

“Sebagai contoh misalnya, ketika kita merayakan batik sebagai warisan budaya takbenda dunia, bahkan ada hari batik ya, orang sekarang bangga memakai batik," kata Fadli.

Menurutnya, pengakuan tersebut telah mengubah persepsi masyarakat terhadap batik. Dari sekadar kain tradisional, batik kini menjadi simbol identitas sekaligus komoditas bernilai ekonomi yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Wastra Daerah Dorong Kebanggaan dan Ekonomi Lokal

Lebih lanjut, Fadli menjelaskan bahwa hal serupa juga berlaku bagi berbagai jenis wastra dari daerah-daerah di Indonesia. Ketika suatu wastra ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia, dampaknya tidak hanya pada pelestarian tradisi, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi budaya di daerah asalnya.

“Ketika terdapat wastra dari suatu daerah yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia, hal itu akan menjadi sumber kebanggaan. Wastra itu dapat terus hidup dan berkembang di berbagai daerah, sekaligus memicu tumbuhnya ekonomi budaya dan industri budaya ke depan. Dampaknya juga akan dirasakan hingga ke sektor hilir, termasuk UMKM,” katanya menambahkan.

Ia menilai, pengembangan wastra tradisional dapat menciptakan rantai nilai ekonomi yang panjang, mulai dari perajin, desainer, pelaku UMKM, hingga sektor pemasaran dan pariwisata.

Ekspresi Budaya sebagai Daya Tarik Wisata

Selain wastra, Fadli juga menyoroti potensi besar dari berbagai ekspresi budaya Nusantara lainnya. Seni pertunjukan, tari-tarian, dan musik tradisional dinilai memiliki daya tarik kuat bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Ia menegaskan bahwa dampak ekonomi dari ekspresi budaya tersebut tidak hanya dirasakan oleh sektor pariwisata, tetapi juga menggerakkan berbagai subsektor ekonomi kreatif di tingkat lokal.

“Jadi di hilirnya itu ada ekonomi kreatif, ada para wisata, ada UMKM, ada koperasi, dan lain-lain,” tegasnya.

Menurut Fadli, pengembangan ekosistem budaya yang terintegrasi dapat menciptakan lapangan kerja, memperkuat ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Peran Pemerintah dalam Pengembangan Berkelanjutan

Fadli menekankan bahwa peran pemerintah tidak berhenti pada pencatatan dan penetapan warisan budaya. Pemerintah juga bertanggung jawab untuk memastikan warisan budaya tersebut dipelihara, dilindungi, dikembangkan, dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.

“Kita tidak ingin warisan budaya ini hanya sekedar tercatat, hanya sekedar ditetapkan, tetapi ingin bagaimana warisan budaya ini dikembangkan, dimanfaatkan dan dibina,” katanya.

Pendekatan ini, menurutnya, penting agar warisan budaya tidak kehilangan relevansi di tengah perubahan zaman dan tetap memberikan manfaat ekonomi bagi generasi sekarang dan mendatang.

Peluang Besar di Tengah Tren Global

Fadli menjelaskan bahwa tren global saat ini menunjukkan pertumbuhan pesat industri berbasis budaya dan kreativitas atau cultural creative industry serta ekonomi budaya. Kondisi ini menjadi peluang besar bagi Indonesia yang memiliki kekayaan budaya sangat beragam.

“Negara-negara maju yang tidak mempunyai sumber daya alam seperti kita, sekaya kita, mereka justru mengekspor budayanya, menjadikan budaya itu sebagai commodity, menjadikan budaya itu sebagai soft power," kata Fadli.

Ia mencontohkan bagaimana negara-negara lain berhasil menjadikan budaya sebagai kekuatan ekonomi dan diplomasi.

"Kita lihat di Amerika sudah lama dengan Hollywood, di India dengan Bollywood, Korea Selatan dengan Korean Hallyu atau Korean Wave, ada drama Korea, ada K-pop, dan juga banyak lagi,” tambahnya.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi yang tidak kalah besar jika mampu mengelola warisan budaya secara terarah dan konsisten.

Hilirisasi Budaya sebagai Kunci Penguatan Ekonomi

Dalam kesempatan tersebut, Fadli juga mengajak masyarakat, komunitas, seniman, dan pegiat budaya untuk menjadikan warisan budaya takbenda sebagai potensi ekonomi, termasuk melalui hilirisasi budaya. Ia menilai keterlibatan aktif berbagai pihak sangat penting agar pengembangan budaya tidak hanya bergantung pada pemerintah.

Ia berharap berbagai warisan budaya Indonesia, baik yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia maupun yang diakui oleh UNESCO, dapat tumbuh menjadi ekosistem budaya yang berkelanjutan.

Promosi yang konsisten dan partisipasi masyarakat dinilai menjadi kunci agar warisan budaya Indonesia semakin dikenal, dicintai, dan dimanfaatkan secara luas. Fadli menegaskan bahwa keberhasilan batik yang kini digemari dan digunakan dalam berbagai kesempatan dapat menjadi contoh bagi pengembangan warisan budaya lainnya di Tanah Air.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Menkes Laporkan Pemberangkatan 600 Nakes ke Sumatera kepada Presiden Prabowo

Menkes Laporkan Pemberangkatan 600 Nakes ke Sumatera kepada Presiden Prabowo

Kepala BMKG Laporkan Kepungan Siklon di Indonesia kepada Prabowo Presiden

Kepala BMKG Laporkan Kepungan Siklon di Indonesia kepada Prabowo Presiden

Wakil Kepala BGN Minta SPPG Aktif Edukasi Gizi ke Sekolah

Wakil Kepala BGN Minta SPPG Aktif Edukasi Gizi ke Sekolah

BGN Minta Kepala SPPG Awasi Proses Memasak dan Distribusi MBG Sekolah

BGN Minta Kepala SPPG Awasi Proses Memasak dan Distribusi MBG Sekolah

Pemerintah Upayakan Musik Religi Karya Anak Bangsa Hadir Ruang Publik

Pemerintah Upayakan Musik Religi Karya Anak Bangsa Hadir Ruang Publik