Misteri Kematian TKI Rizal Sampurna di Kamboja: Tangan Terborgol Saat Kerja Admin Judi Online
- Selasa, 15 April 2025

JAKARTA - Kematian tragis Rizal Sampurna (30), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, di Kamboja pada Minggu lalu, masih menyisakan banyak tanda tanya. Hingga kini, keluarga Rizal belum menerima keterangan resmi atau bukti dokumen kematian yang jelas, dan mereka menduga Rizal menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dipaksa bekerja sebagai admin judi online.
Komunikasi Terakhir yang Mencurigakan
Saputri (25), sepupu Rizal, mengungkapkan bahwa ia beberapa kali berkomunikasi dengan Rizal setelah pria itu berangkat ke Kamboja pada Oktober tahun lalu. Meskipun Rizal selalu terlihat baik-baik saja pada awalnya, Saputri mulai merasakan keanehan saat percakapan mereka berubah menjadi lebih singkat dan penuh rahasia. "Saya sempat bertanya bagaimana kondisinya di sana. Dia cuma menjawab doakan saja saya supaya selamat dan bisa kembali," kata Saputri, mengenang percakapan terakhir dengan sepupunya tersebut.
Baca Juga
Keanehan semakin terlihat saat Rizal mulai berbicara dengan cara yang sangat hati-hati saat menggunakan aplikasi WhatsApp untuk berkomunikasi. Saputri menyebutkan bahwa Rizal kerap terlihat tergesa-gesa dan berbicara sembunyi-sembunyi selama panggilan telepon, yang membuatnya semakin curiga tentang pekerjaan yang dijalani oleh Rizal di Kamboja.
Pekerjaan yang Tidak Diketahui Keluarga
Rizal dikenal sebagai sosok yang tertutup, dan hal ini menyebabkan keluarganya tidak mengetahui secara pasti pekerjaan apa yang dilakukan Rizal selama berada di luar negeri. Dalam beberapa kesempatan, Rizal pernah bercerita tentang pekerjaannya, yang menurutnya adalah sebagai seorang scammer, yaitu pekerja yang terlibat dalam penipuan melalui internet, khususnya yang berkaitan dengan judi online.
“Jika tidak bisa tembus target, dia bercerita akan dipindahkan ke Vietnam. Karena itu, dia selalu meminta doa agar bisa memenuhi target dan pulang ke tanah air,” jelas Saputri. Pernyataan ini menggambarkan betapa beratnya tekanan yang dirasakan oleh Rizal selama bekerja di Kamboja.
Namun, informasi yang lebih mengejutkan datang dari video call terakhir antara Saputri dan Rizal. Dalam percakapan tersebut, Saputri melihat bahwa tangan Rizal terborgol saat ia sedang bekerja di depan komputer. "Tangan Rizal terlihat terborgol saat bekerja, dan tubuhnya tampak lebih kurus dibandingkan saat terakhir bertemu pada bulan Oktober lalu," ujar Saputri, menambahkan bahwa kondisi sepupunya sangat memprihatinkan pada pertemuan terakhir mereka secara virtual.
Cerita Rizal tentang Pekerjaan yang Ditutupi dari Keluarga
Sebelumnya, Rizal mengaku kepada ibunya, Sulastri, bahwa ia bekerja di bidang pengiriman paket, kemungkinan untuk menghindari kekhawatiran ibunya yang memiliki riwayat penyakit jantung. “Rizal ingin ibunya tidak khawatir, karena ia tahu ibunya mudah cemas, apalagi dengan kondisi kesehatannya,” ujar Saputri. Cerita ini mungkin bagian dari usaha Rizal untuk menenangkan ibunya, namun kenyataannya jauh dari apa yang diceritakan kepada keluarga.
Keberangkatan Rizal ke Kamboja pada bulan Oktober 2024 sudah menjadi keputusan yang diputuskan jauh sebelumnya, dan ia baru menghubungi keluarga setelah tiba di Kamboja pada bulan Januari 2025. Namun, selama berkomunikasi dengan keluarga, Rizal tidak pernah menceritakan detail pekerjaannya yang sebenarnya, hingga akhirnya tragis berakhir dengan kematian yang penuh misteri.
Kematian Rizal yang Membuat Pihak Keluarga Terkejut
Berita kematian Rizal yang datang pada Minggu, 6 April 2025, mengejutkan seluruh keluarga. Keluarga tidak menerima informasi yang jelas tentang penyebab kematian Rizal dan belum ada dokumen resmi yang mengonfirmasi kepergiannya. Pihak keluarga merasa bingung dan kecewa dengan kurangnya transparansi dari pihak berwenang di Kamboja terkait insiden ini.
Dalam beberapa hari terakhir, keluarga Rizal mencoba untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai kejadian yang menimpa sepupu mereka. Mereka menduga bahwa Rizal adalah korban TPPO yang terjebak dalam jaringan perdagangan manusia yang memanfaatkan tenaga kerja untuk kegiatan ilegal seperti judi online. Mereka percaya bahwa Rizal tidak meninggal secara alami, melainkan ada unsur kekerasan dan tekanan yang menyebabkan kematiannya.
Dugaan TPPO yang Menghantui Keluarga
Keluarga Rizal menduga bahwa dia mungkin dipaksa bekerja dalam kondisi yang sangat buruk, dengan ancaman yang selalu mengintai jika target yang ditetapkan tidak tercapai. Rizal sering menyebutkan bahwa jika ia tidak dapat memenuhi target yang diberikan oleh atasan, ia akan dipindahkan ke negara lain, bahkan disebutkan bahwa jika ia gagal, ia akan dipindahkan ke Vietnam.
Dugaan tentang TPPO ini semakin diperkuat dengan fakta bahwa Rizal bekerja dalam lingkungan yang sangat tertutup dan penuh tekanan. Tangan yang terborgol saat bekerja, seperti yang terlihat dalam video call terakhir, semakin mempertegas bahwa dia mungkin dipaksa untuk bekerja dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Keluarga Meminta Kejelasan dari Pihak Berwenang
Keluarga Rizal, khususnya ibu dan sepupunya, meminta kejelasan tentang penyebab kematian Rizal dan meminta agar pihak berwenang segera melakukan penyelidikan secara mendalam. Mereka ingin memastikan bahwa jika Rizal menjadi korban TPPO, maka pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian ini dapat diusut dengan tuntas.
"Kami ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Rizal. Kami tidak percaya ia meninggal dengan cara yang wajar, dan kami meminta pihak berwenang untuk menyelidiki kematiannya dengan serius," kata Saputri, mewakili keluarga yang kini merasa kehilangan dan bingung dengan kejadian ini.
Keluarga Rizal berharap agar kejadian ini tidak hanya menjadi tragedi pribadi bagi mereka, tetapi juga menjadi perhatian yang lebih besar terhadap masalah perdagangan manusia yang semakin marak, terutama yang melibatkan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Mereka juga berharap agar kasus ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih jalur pekerjaan ke luar negeri agar tidak terjebak dalam kondisi yang serupa.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025