Jumat, 12 September 2025

Pimpinan MPR Sebut China Antusias Tingkatkan Kerja Sama Bisnis Energi Terbarukan dengan Indonesia

Pimpinan MPR Sebut China Antusias Tingkatkan Kerja Sama Bisnis Energi Terbarukan dengan Indonesia
Pimpinan MPR Sebut China Antusias Tingkatkan Kerja Sama Bisnis Energi Terbarukan dengan Indonesia

JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengungkapkan bahwa China menunjukkan minat yang besar untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi, terutama di sektor energi terbarukan, dengan Indonesia. Hal ini disampaikan Eddy setelah melakukan pertemuan dengan Wang Huning, Ketua Chinese People's Political Consultative Conference (CPPCC) atau Ketua Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat China, yang berlangsung di Great Hall of the People, Beijing. Dalam pertemuan yang berlangsung tersebut, kedua belah pihak membahas potensi kolaborasi yang lebih erat di sektor energi, yang menjadi prioritas dalam upaya Indonesia untuk transisi energi.

Antusiasme China dalam Energi Terbarukan

Menurut Eddy, China sangat antusias untuk memperluas volume perdagangan dan hubungan ekonomi antara kedua negara, dengan fokus khusus pada sektor energi terbarukan. "Kami melihat bahwa China sangat antusias untuk meningkatkan volume perdagangan, hubungan ekonomi, dan investasi di Indonesia. Salah satu sektor yang dibahas adalah energi terbarukan dan transisi energi, termasuk kedaulatan energi Indonesia," ujar Eddy setelah pertemuan dengan Wang Huning. Eddy juga menambahkan bahwa pembahasan ini sejalan dengan kebutuhan Indonesia untuk menciptakan kedaulatan energi, terutama mengingat besarnya jumlah penduduk dan kebutuhan energi yang terus meningkat di Indonesia.

Baca Juga

Bank Jateng Hadirkan KPR Subsidi untuk PPPK Grobogan

Kedaulatan Energi Indonesia

Eddy menyebutkan bahwa dalam pandangan CPPCC, Indonesia perlu memiliki kedaulatan energi guna memenuhi kebutuhan domestik secara mandiri. Hal ini penting agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada negara luar dalam penyediaan energi. "China menyepakati bahwa Indonesia perlu berdaulat dalam sektor energi mengingat Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Oleh karena itu, Indonesia harus memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri," tambah Eddy.

Pernyataan tersebut menggarisbawahi pentingnya kemandirian energi Indonesia, yang selama ini masih sangat bergantung pada impor energi dari luar negeri. Dalam menghadapi tantangan tersebut, China melihat Indonesia sebagai mitra strategis dalam pengembangan sektor energi terbarukan, yang dapat menciptakan peluang kerja sama yang saling menguntungkan.

Kolaborasi yang Diperlukan di Tengah Perdagangan Internasional yang Bergejolak

Selain membahas sektor energi, Eddy juga menekankan bahwa pertemuan dengan Wang Huning menjadi momentum penting untuk mempererat kolaborasi antara Indonesia dan China di tengah situasi perdagangan internasional yang semakin kompleks. "Di tengah ketegangan perdagangan internasional, khususnya dengan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS), China sangat antusias untuk terus menjalin perdagangan yang saling menguntungkan dengan Indonesia," ungkap Eddy.

Sebelumnya, perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif impor tinggi dari Presiden AS Donald Trump telah mempengaruhi banyak negara, termasuk China. Meskipun demikian, China menunjukkan sikap optimis untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan Indonesia, sebagai negara yang memiliki pasar besar dan sumber daya alam yang melimpah. Eddy menggarisbawahi bahwa kerja sama ini diharapkan dapat menjadi saluran alternatif bagi Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global. "China ingin menjalin perdagangan yang lebih stabil dan saling menguntungkan, apalagi saat ini banyak ketidakpastian dalam perdagangan internasional yang seringkali tidak sesuai dengan ketentuan multilateral atau bilateral yang sudah ada," jelasnya.

Pertemuan dengan Wang Huning: Momen Strategis untuk Hubungan Indonesia-China

Pertemuan yang berlangsung antara Eddy Soeparno dan Wang Huning, didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun, menjadi simbol penting dalam hubungan diplomatik antara kedua negara. Wang Huning, yang juga dikenal sebagai teoretikus politik utama di China, merupakan salah satu pemimpin tertinggi dalam Partai Komunis Tiongkok (PKT). Eddy mengungkapkan rasa hormat terhadap kedudukan Wang Huning dalam struktur politik China yang sangat berpengaruh. "Hari ini kami berkesempatan bertemu dengan yang mulia Wang Huning, Ketua CPPCC, yang memiliki posisi setara dengan Ketua MPR di Indonesia," ungkap Eddy.

"Beliau adalah pejabat politik nomor empat tertinggi dalam hierarki politik di China, dan dalam pertemuan ini, kami membahas berbagai hal terkait hubungan persahabatan yang sudah terjalin erat antara Indonesia dan China," sambung Eddy, menambahkan bahwa kedekatan kedua negara semakin terlihat dalam komitmen untuk meningkatkan kerja sama bilateral.

Peluang untuk Sektor Energi Terbarukan di Indonesia

Sektor energi terbarukan menjadi fokus utama dalam pembahasan antara Eddy dan Wang Huning. Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam seperti tenaga surya, angin, dan biomassa, memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor energi terbarukan. Dengan semakin berkembangnya teknologi energi terbarukan di China, kedua negara diharapkan dapat bekerja sama untuk memanfaatkan potensi ini dalam skala yang lebih besar. Selain itu, China juga memiliki pengalaman yang luas dalam hal pengembangan infrastruktur energi terbarukan, yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mempercepat transisi energinya.

"Kami berharap kerja sama dalam sektor energi terbarukan ini akan membuka peluang baru bagi kedua negara. Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari teknologi dan investasi China, sementara China juga mendapatkan kesempatan untuk memperluas jangkauannya di pasar energi terbarukan Indonesia yang sedang berkembang pesat," kata Eddy.

Selain energi terbarukan, keduanya juga membahas potensi investasi di sektor lain, termasuk infrastruktur dan perdagangan, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian kedua negara.

Peluang Baru bagi Indonesia di Tengah Tantangan Global

Bagi Indonesia, kerja sama dengan China di sektor energi terbarukan dan perdagangan memiliki banyak potensi. Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan perang dagang yang masih berlangsung, Indonesia dapat memanfaatkan hubungan yang lebih erat dengan China untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Kami ingin memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi mitra penting dalam perdagangan dan investasi, terutama di sektor-sektor yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan masa depan Indonesia," tutup Eddy.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bank Jatim Pacu Kinerja dengan Strategi Tiga Fokus Utama

Bank Jatim Pacu Kinerja dengan Strategi Tiga Fokus Utama

BTN Pastikan Operasional Bank Syariah Nasional Sebelum 2026

BTN Pastikan Operasional Bank Syariah Nasional Sebelum 2026

Harga Emas Antam Hari Ini Mencapai Level Rekor

Harga Emas Antam Hari Ini Mencapai Level Rekor

Saham Pilihan Hari Ini, Pantau Rekomendasi IHSG 2025

Saham Pilihan Hari Ini, Pantau Rekomendasi IHSG 2025

11 Peluang Bisnis Pelajar SMA Agar Uang Jajan Tambah

11 Peluang Bisnis Pelajar SMA Agar Uang Jajan Tambah