Jumat, 12 September 2025

Evaluasi BPJS Kesehatan: Kesadaran Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan Sistem JKN

Evaluasi BPJS Kesehatan: Kesadaran Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan Sistem JKN
Evaluasi BPJS Kesehatan: Kesadaran Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan Sistem JKN

JAKARTA - Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah menjadi tonggak penting dalam penyediaan layanan kesehatan universal bagi masyarakat Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya, sistem ini masih membutuhkan sejumlah evaluasi mendalam agar tujuannya tercapai secara optimal. Salah satu aspek utama yang mendapat sorotan adalah tingkat kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Dr. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., menegaskan bahwa keberhasilan sistem JKN sangat bergantung pada kesadaran semua pihak. Tidak hanya peserta, tetapi juga penyedia layanan kesehatan, pengelola kebijakan, hingga masyarakat secara luas.

“Yang paling penting untuk dievaluasi dalam sistem JKN adalah kesadaran dari semua pihak. Tanpa kesadaran kolektif, sistem ini tidak akan berjalan optimal,” ujar Ali Ghufron dalam pernyataannya.
 

Baca Juga

Prabowo Subianto Fokus Perluas Lapangan Kerja Nasional

Kesadaran Kolektif, Pilar Utama Sistem JKN
 

Sejak diluncurkan pada 1 Januari 2014, JKN menjadi program strategis nasional untuk menjamin akses layanan kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh warga negara. Meski cakupannya terus berkembang dan jumlah peserta terus meningkat — mencapai lebih dari 260 juta jiwa pada 2024 — tantangan dalam aspek kesadaran tetap menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Menurut Ali Ghufron, banyak peserta BPJS Kesehatan yang masih memanfaatkan layanan hanya ketika sakit, namun belum sepenuhnya memahami pentingnya membayar iuran secara teratur, menjaga kesehatan preventif, serta memahami hak dan kewajibannya sebagai peserta JKN.

“Banyak peserta yang baru sadar pentingnya JKN ketika mereka sakit dan butuh pengobatan. Padahal, sistem ini bekerja secara gotong royong, artinya semua pihak harus berkontribusi aktif, bukan hanya ketika dibutuhkan,” tegasnya.
 

Teknologi Digital Didorong untuk Meningkatkan Efisiensi
 

Salah satu solusi yang tengah dikembangkan BPJS Kesehatan adalah pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi layanan dan memperluas jangkauan informasi kepada masyarakat. Melalui aplikasi Mobile JKN, peserta kini bisa mengakses berbagai layanan secara daring, mulai dari pengecekan status kepesertaan, informasi fasilitas kesehatan, hingga antrean online dan telekonsultasi.

Ali Ghufron menyatakan bahwa aplikasi ini menjadi alat penting untuk membangun kesadaran dan partisipasi aktif dari peserta.

“Aplikasi mobile memudahkan berbagai proses layanan, dari administrasi hingga konsultasi. Ini merupakan langkah besar dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap sistem jaminan sosial kita,” jelasnya.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga terus menggencarkan edukasi dan kampanye digital di media sosial serta bekerjasama dengan pemerintah daerah dan fasilitas kesehatan untuk menyosialisasikan manfaat dan kewajiban dalam program JKN.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia

Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia

Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery

Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery

Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global

Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali