ASDP Layani 5,82 Juta Penumpang dan 1,3 Juta Kendaraan Selama Angkutan Lebaran 2025
- Selasa, 15 April 2025

JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat kinerja operasional yang gemilang selama masa Angkutan Lebaran 2025. Dengan pelayanan terhadap 5,82 juta penumpang dan 1,3 juta unit kendaraan di seluruh lintasan penyeberangan nasional, ASDP menegaskan perannya sebagai tulang punggung transportasi antarpulau yang andal dan efisien.
Seluruh layanan berlangsung dalam kondisi lancar dan terkendali, didukung oleh operasional 245 unit kapal—naik 3,81% dibandingkan tahun sebelumnya—yang melayani 15 lintasan utama di bawah pemantauan nasional. Dari jumlah tersebut, 65 unit kapal merupakan milik ASDP Group, sedangkan 180 unit lainnya milik swasta. Selama periode arus mudik (21–31 Maret 2025) dan arus balik (2–11 April 2025), jumlah total produksi trip mencapai 21.973, naik 4,2% dibandingkan 2024.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, mengungkapkan bahwa kesuksesan ini merupakan hasil dari kolaborasi intensif berbagai pihak, mulai dari regulator hingga aparat keamanan. “ASDP memprioritaskan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran bagi seluruh pengguna jasa. Posko operasi berjalan efektif, dengan sistem monitoring real-time, evaluasi harian, serta kesiapsiagaan petugas selama 24 jam,” ujar Heru.
Baca Juga
Lonjakan Penumpang dan Distribusi Moda yang Lebih Merata
Tercatat, volume penumpang mengalami peningkatan signifikan sebesar 10,5% dibandingkan periode Lebaran 2024 yang mencapai 5,27 juta penumpang. Di sisi lain, jumlah kendaraan yang dilayani justru mengalami penurunan tipis sebesar 2%. Penurunan ini mencerminkan adanya distribusi moda transportasi yang lebih merata serta efisiensi dalam pengaturan lalu lintas pelabuhan.
Dua lintasan dengan volume tertinggi tercatat di rute Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk. Di Merak–Bakauheni dan rute alternatif seperti Ciwandan–Wika Beton serta BBJ Bojonegara–BBJ Muara Pilu, tercatat 225.400 unit kendaraan melintas pada arus mudik dan meningkat menjadi 238.566 unit saat arus balik. Jumlah ini termasuk kendaraan non-mudik sebanyak 13.168 unit.
Sementara itu, jumlah penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera melalui lintasan tersebut mencapai 885.828 orang saat arus mudik dan naik menjadi 945.484 orang saat arus balik, dengan 59.656 orang di antaranya bukan pemudik.
Untuk lintasan sebaliknya dari Sumatera ke Jawa, 81.652 unit kendaraan menyeberang saat arus mudik dan meningkat menjadi 112.491 unit saat arus balik. Dari jumlah tersebut, 30.839 unit kendaraan tercatat sebagai kendaraan non-mudik. Total penumpang dari Sumatera ke Jawa tercatat sebanyak 413.808 orang saat arus mudik dan meningkat menjadi 529.575 saat arus balik, menunjukkan dinamika pergerakan antarpulau yang tinggi.
Pergerakan di Lintasan Bali–Jawa
Pada lintasan Bali–Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, volume kendaraan tercatat sebanyak 156.861 unit saat arus mudik dan sedikit menurun menjadi 154.020 unit saat arus balik. Namun, jumlah penumpang justru naik dari 494.645 orang saat mudik menjadi 509.126 saat arus balik.
Sebaliknya, dari Jawa ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang, arus kendaraan meningkat dari 44.246 unit saat mudik menjadi 71.968 unit saat arus balik. Ini menunjukkan bahwa 27.722 unit kendaraan bukan termasuk kategori pemudik. Penumpang di lintasan ini juga meningkat tajam dari 221.374 saat mudik menjadi 300.887 orang saat arus balik.
Heru menyampaikan bahwa kesiapan armada dan infrastruktur pelabuhan turut didukung oleh sistem digitalisasi melalui aplikasi Ferizy, yang memungkinkan pemesanan tiket secara daring. “Sistem tiket daring terbukti sangat membantu pengaturan distribusi kendaraan dan mencegah antrean di pelabuhan. Kami terus mengimbau masyarakat agar membeli tiket melalui aplikasi Ferizy dan datang ke pelabuhan sesuai waktu yang tertera di tiket,” jelas Heru.
Kontribusi Signifikan terhadap Mobilitas Nasional
Menurut data Kementerian Perhubungan, jumlah total pengguna angkutan umum selama periode Angkutan Lebaran 2025 mencapai 27.505.543 penumpang, naik 8,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari angka tersebut, moda penyeberangan menyumbang 5.823.967 penumpang, mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 10,5%.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi atas perbaikan aspek keselamatan selama masa angkutan Lebaran. Berdasarkan data dari Korlantas Polri, jumlah kecelakaan lalu lintas turun drastis sebesar 34,31%, dari 7.064 kasus pada 2024 menjadi 4.640 kasus pada 2025.
“Ini adalah bukti bahwa koordinasi lintas sektor dan penerapan kebijakan strategis, seperti manajemen rekayasa lalu lintas, diskon tarif tol, serta kebijakan Flexible Working Arrangement untuk ASN dan BUMN, membawa dampak positif yang nyata,” ujar Dudy saat menutup Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2025.
Komitmen Humanis dan Berorientasi Keluarga
ASDP juga memperkuat layanan berbasis pengalaman pengguna dengan menghadirkan program “Semarak” (Serunya Mudik Bareng Anak) di empat pelabuhan utama: Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk. Program ini dirancang untuk menciptakan suasana mudik yang ramah anak melalui penyediaan fasilitas bermain seperti seluncuran, balok susun, area mewarnai, dan sesi dongeng interaktif yang dipandu pendamping terlatih.
“Program ini merupakan bagian dari upaya kami menciptakan layanan yang tidak hanya efisien dan aman, tetapi juga hangat dan menyenangkan, khususnya bagi keluarga yang membawa anak-anak,” tutur Heru Widodo.
Dukungan terhadap Program Mudik Gratis
Sebagai bentuk kontribusi terhadap mobilitas yang inklusif, ASDP juga mendukung penuh program mudik gratis yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan. Dukungan ini mencakup integrasi layanan penyeberangan dengan moda transportasi darat dan laut lainnya, guna memastikan kelancaran perjalanan masyarakat dari dan ke berbagai daerah.
Dengan berakhirnya masa Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2025, ASDP menyatakan kesiapan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh aspek operasional. Transformasi digital, pengembangan infrastruktur pelabuhan, serta peningkatan kualitas layanan pengguna akan terus menjadi prioritas utama.
“Kami akan terus melakukan pembenahan berkelanjutan untuk menyempurnakan layanan dan menjawab tantangan mobilitas nasional ke depan,” tegas Heru.
Keberhasilan ASDP dalam Angkutan Lebaran 2025 menegaskan bahwa kolaborasi, teknologi, dan orientasi pada kenyamanan pelanggan adalah kunci menciptakan layanan transportasi publik yang tangguh dan adaptif. Dengan kinerja yang terus meningkat, ASDP semakin menegaskan posisinya sebagai garda depan dalam penguatan konektivitas antarpulau di Indonesia.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025