Jumat, 12 September 2025

Pertumbuhan Bisnis Kartu Kredit Perbankan Terus Berlanjut, Momentum Ramadan dan Libur Lebaran Dorong Konsumsi Masyarakat

Pertumbuhan Bisnis Kartu Kredit Perbankan Terus Berlanjut, Momentum Ramadan dan Libur Lebaran Dorong Konsumsi Masyarakat
Pertumbuhan Bisnis Kartu Kredit Perbankan Terus Berlanjut, Momentum Ramadan dan Libur Lebaran Dorong Konsumsi Masyarakat

JAKARTA - Bisnis kartu kredit di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif meskipun adanya tantangan dari kemunculan layanan "paylater" dan kondisi ekonomi yang tak menentu. Data terbaru dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa volume transaksi kartu kredit pada Januari 2025 tercatat mencapai 41,83 juta kali, meningkat 15,89% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year atau yoy). Nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp 36,82 triliun, tumbuh sebesar 2,56% dibandingkan dengan Januari 2024.

Peningkatan Jumlah Pemegang Kartu Kredit

Selain pertumbuhan volume dan nilai transaksi, jumlah pemegang kartu kredit juga mengalami kenaikan yang signifikan. Pada Januari 2025, tercatat sebanyak 18,60 juta kartu kredit yang beredar di masyarakat, meningkat 4,54% dibandingkan dengan Januari 2024. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mengandalkan kartu kredit sebagai alat pembayaran yang praktis dan aman dalam bertransaksi.

Baca Juga

Peluang Besar UMKM KUR BRI 2025 Siap Membantu Usaha

Steve Marta, Direktur Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), mengungkapkan bahwa meskipun terjadi kenaikan dalam volume transaksi dan jumlah pemegang kartu kredit, namun laju pertumbuhannya tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. “Penyebabnya kemungkinan karena adanya dampak dari layanan paylater yang menawarkan kemudahan bagi pemegang kartu baru. Mereka lebih mudah mendapatkan layanan Buy Now Pay Later (BNPL) dibandingkan dengan kartu kredit,” ujar Steve saat diwawancarai oleh Kontan.co.id.

Meskipun demikian, Steve tetap optimis bahwa industri kartu kredit akan terus berkembang. "Kami berharap transaksi kartu kredit terus meningkat, meskipun di tengah situasi ekonomi yang menantang. Tentu, pengelolaan Non-Performing Loan (NPL) yang baik akan menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan bisnis ini," tambahnya.

Kenaikan Non-Performing Loan (NPL) dan Upaya Mitigasi Risiko

Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh industri kartu kredit saat ini adalah meningkatnya angka NPL atau kredit macet. Meskipun NPL untuk industri kartu kredit secara keseluruhan masih berada pada level yang terkendali, bank-bank yang terlibat dalam bisnis kartu kredit perlu berhati-hati dan memitigasi risiko dengan cermat agar dampaknya tidak merugikan bisnis mereka.

Steve Marta menyarankan bahwa untuk menghadapi tantangan ini, penting bagi bank untuk melakukan efisiensi biaya dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan. "Selain itu, bank juga perlu mengembangkan fasilitas kartu kredit yang lebih cepat dan aman sehingga nasabah merasa lebih nyaman dalam menggunakan kartu kredit mereka," jelasnya.

Pertumbuhan Bisnis Kartu Kredit di Bank Negara Indonesia (BNI)

Di tengah maraknya persaingan dari layanan paylater, beberapa bank besar di Indonesia tetap menunjukkan kinerja positif dalam bisnis kartu kredit mereka. PT Bank Negara Indonesia (BNI), misalnya, mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam volume transaksi kartu kredit pada kuartal pertama 2025. Momen Ramadan yang mendekati libur Lebaran menjadi pendorong utama bagi masyarakat untuk menggunakan kartu kredit dalam berbelanja dan melakukan perjalanan.

Grace Situmeang, General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI, menyatakan bahwa volume transaksi kartu kredit BNI tumbuh sekitar 5% yoy pada kuartal I 2025. "BNI kartu kredit terus mengembangkan inovasi sesuai dengan arah digitalisasi untuk meningkatkan kemudahan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi," kata Grace dalam pernyataan kepada Kontan.co.id.

Grace juga mengungkapkan bahwa hingga kuartal I-2025, rasio NPL kartu kredit BNI masih terjaga dengan baik dan berada di bawah rata-rata NPL industri. "Untuk NPL, kami masih terjaga di bawah 2,5%," ujar Grace. BNI terus melakukan mitigasi risiko dengan memberikan kartu kredit hanya kepada nasabah yang terpilih dan melakukan pendekatan aktif terhadap nasabah berisiko untuk menjaga kualitas portofolio tetap sehat.

Target Pertumbuhan Lebih dari 5% di 2025

Mengantisipasi tren positif yang ada, BNI memproyeksikan bahwa hingga akhir tahun 2025, volume dan nilai transaksi kartu kredit BNI akan terus meningkat lebih dari 5%. Grace menambahkan, "Kami akan fokus untuk meningkatkan jumlah pengguna kartu kredit dan utilisasi kartu melalui program promosi serta fitur layanan yang memberikan lebih banyak manfaat bagi pemegang kartu."

Selain itu, BNI juga mengembangkan kemitraan strategis di tingkat nasional maupun regional, dan memperkuat layanan digital dengan pengembangan aplikasi Wondr by BNI yang diharapkan dapat menjadi saluran utama untuk meningkatkan transaksi kartu kredit.

Bank Mandiri Optimis dengan Pertumbuhan Kartu Kredit

Tak hanya BNI, Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam bisnis kartu kredit mereka. Agus Hendra Purnama, Senior Vice President Credit Card Bank Mandiri, mengatakan bahwa hingga Maret 2025, volume transaksi kartu kredit Mandiri telah tumbuh sebesar 23% yoy, dengan total 2 juta kartu kredit yang telah beredar di masyarakat.

“Transaksi kartu kredit Mandiri diproyeksikan akan terus tumbuh sebesar 30% tahun ini. Kami akan mengoptimalkan fitur digital di SuperApp Livin’ by Mandiri untuk meningkatkan pengalaman bertransaksi nasabah,” ujar Agus. Selain itu, Bank Mandiri juga menawarkan kemudahan pembayaran dengan fitur e-billing dan pengaturan pembayaran otomatis melalui direct debit instruction yang terintegrasi dengan Mandiri Tabungan.

Inovasi Digital dan Virtual Card

Salah satu strategi utama Bank Mandiri dalam mengembangkan bisnis kartu kredit adalah memanfaatkan teknologi digital. Agus menjelaskan bahwa kini nasabah dapat mengajukan kartu kredit langsung melalui SuperApp Livin’ by Mandiri, tanpa perlu mengajukan kartu fisik. Fitur kartu kredit virtual juga memungkinkan nasabah melakukan transaksi dengan QRIS, menarik dana tunai, atau berbelanja di e-commerce menggunakan kode virtual card.

"Fitur baru yang kami tawarkan melalui SuperApp Livin’ by Mandiri memberikan kemudahan lebih bagi nasabah, terutama dalam hal fleksibilitas pembayaran dan kenyamanan bertransaksi," tambah Agus.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Panduan Memilih Asuransi Jiwa Terbaik Tahun 2025

Panduan Memilih Asuransi Jiwa Terbaik Tahun 2025

Jadwal Lengkap Pemutihan Pajak Kendaraan 2025

Jadwal Lengkap Pemutihan Pajak Kendaraan 2025

Cermat Pilih KPR Agar Cicilan Tak Hanya untuk Bunga

Cermat Pilih KPR Agar Cicilan Tak Hanya untuk Bunga

6 Pilihan Investasi Terpopuler untuk Masa Depan Cerah

6 Pilihan Investasi Terpopuler untuk Masa Depan Cerah

10 Ide Kreatif Mahasiswa untuk Bisnis Sambil Kuliah

10 Ide Kreatif Mahasiswa untuk Bisnis Sambil Kuliah