8 Penyebab Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai Para Wanita
- Rabu, 19 Maret 2025

Penyebab kanker serviks merupakan informasi penting yang perlu dipahami untuk menjaga kesehatan.
Dengan mengetahui penyebab dari kanker serviks, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif yang efektif. Kanker serviks adalah penyakit yang sangat berbahaya dan menjadi salah satu penyebab kematian utama di kalangan wanita.
Agar terhindar dari risiko ini, penting untuk mengenali faktor-faktor penyebab kanker serviks dan gejala-gejalanya. Dengan deteksi dini, penanganan yang tepat bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks semakin berkembang.
Baca Juga15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks adalah jenis kanker yang berkembang pada sel-sel leher rahim, dan biasanya gejalanya baru terlihat ketika penyakit ini sudah mencapai stadium lanjut.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui keberadaan penyakit ini sejak dini agar dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Serviks adalah bagian dari rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina, memiliki peran dalam menghasilkan lendir yang membantu sperma bergerak menuju rahim.
Selain itu, serviks juga melindungi rahim dari berbagai bakteri dan benda asing yang bisa masuk ke dalam tubuh.
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling sering dialami oleh wanita, dengan sekitar 342.000 kematian dari 600.000 kasus yang tercatat pada tahun 2020.
Kanker ini menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian terbanyak setelah kanker payudara, dengan 21.000 kematian dan 36.000 kasus baru yang dilaporkan pada tahun tersebut.
Jenis Kanker Serviks
1. Squamous Cell Carcinoma
Jenis kanker ini adalah yang paling sering ditemukan pada wanita dan bermula pada sel skuamosa yang terletak di bagian luar leher rahim.
2. Adenocarcinoma
Adenokarsinoma adalah jenis kanker serviks yang berkembang pada sel-sel kelenjar yang terdapat di saluran leher rahim.
Tanda dan Gejala Kanker Serviks
Beberapa gejala yang bisa muncul jika Anda mengidap kanker serviks antara lain pendarahan yang keluar dari vagina di luar periode menstruasi, cairan vagina yang berbau tidak sedap dan bercampur dengan darah, rasa sakit saat berhubungan seksual, serta nyeri di daerah panggul.
Jika kanker ini menyebar ke jaringan sekitarnya, gejala lain yang mungkin timbul termasuk rasa sakit saat buang air kecil, kesulitan buang air kecil, urine bercampur darah, diare, kaki bengkak, mual dan muntah, darah pada tinja, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, perut membengkak, kejang, serta rasa lelah yang berlebihan.
Faktor Risiko dan Penyebab Kanker Serviks
Kanker serviks disebabkan oleh berbagai faktor dan kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risikonya.
Mengetahui penyebab kanker serviks dan faktor-faktor risiko yang ada sangat penting untuk pencegahannya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
1. Human papillomavirus (HPV)
Hampir seluruh kasus kanker serviks pada wanita dipicu oleh infeksi HPV. Ketika sel-sel di leher rahim terinfeksi virus ini, mereka bisa berkembang secara abnormal.
Wanita yang terpapar HPV lebih berisiko jika mereka terlibat dalam hubungan seksual berisiko, seperti sering berganti pasangan atau tidak menggunakan kondom.
2. Penyakit menular seksual
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang memiliki riwayat penyakit menular seksual (PMS) lebih rentan terhadap kanker serviks. Biasanya, infeksi HPV juga akan menyertai PMS, yang memperburuk risiko terkena kanker serviks.
3. Pola hidup tidak sehat
Pola hidup yang tidak sehat, termasuk obesitas dan pola makan yang buruk, dapat memperbesar kemungkinan terjadinya kanker serviks.
Kebiasaan merokok juga menjadi salah satu faktor utama, karena zat kimia dalam tembakau dapat merusak DNA sel dan mengurangi daya tahan tubuh dalam melawan infeksi HPV.
4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah lebih rentan terhadap infeksi HPV. Pengobatan yang menekan daya tahan tubuh, seperti terapi kanker atau pengobatan autoimun, dapat membuat wanita lebih mudah terinfeksi virus ini.
5. Penggunaan pil KB
Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker serviks, meskipun masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan kaitannya.
Untuk mengurangi risiko, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk memilih metode kontrasepsi lain yang lebih aman.
6. Hamil di usia muda atau sering hamil dan melahirkan
Wanita yang hamil di bawah usia 17 tahun atau yang telah melahirkan lebih dari tiga kali memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker serviks.
Hal ini berkaitan dengan penurunan kekebalan tubuh dan perubahan hormon yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi HPV.
7. Pernah mengonsumsi obat hormon DES
Obat diethylstilbestrol (DES), yang dulu digunakan untuk mencegah keguguran, dapat meningkatkan risiko kanker serviks, baik pada wanita yang mengonsumsinya maupun pada anak perempuan yang terpapar DES di dalam kandungan.
8. Keturunan
Faktor genetik berperan dalam peningkatan risiko kanker serviks. Jika ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit ini, kemungkinan seseorang untuk mengalaminya juga lebih besar, meskipun penyebab pasti masih perlu diteliti lebih lanjut.
Pengobatan dan Diagnosis Kanker Serviks
Jika Anda sudah terdiagnosis mengidap kanker serviks, jangan khawatir karena ada berbagai pilihan pengobatan yang dapat membantu Anda pulih.
Penting untuk rutin memeriksa kondisi tubuh Anda agar penyakit ini bisa dideteksi lebih awal, sehingga penanganan yang tepat bisa segera diberikan oleh dokter yang berkompeten.
Di sini, kami akan menjelaskan berbagai jenis pengobatan dan prosedur diagnosis yang kemungkinan akan Anda jalani untuk memastikan kondisi Anda.
Anda mungkin perlu menjalani serangkaian tes untuk memastikan apakah Anda benar-benar mengidap kanker serviks. Selain itu, waspadai juga komplikasi yang mungkin timbul akibat penyakit ini.
Pengobatan Kanker Serviks
1. Operasi Pengangkatan Tumor
Tumor dapat dihilangkan dengan berbagai teknik, seperti menggunakan laser untuk menghancurkan sel kanker dengan sinar laser yang ditembakkan melalui vagina, cryosurgery untuk membekukan dan menghancurkan sel kanker dengan nitrogen cair, atau kinosasi yang mengangkat jaringan sel kanker menggunakan pisau bedah.
2. Trakelektomi Radikal
Metode ini mengangkat bagian atas serviks, vagina, dan kelenjar getah bening di area panggul. Rahim tetap dipertahankan, dan bagian bawah vagina akan langsung disambungkan, memungkinkan pasien untuk memiliki anak di masa depan.
3. Histerektomi
Pada prosedur ini, rahim dan leher rahim diangkat melalui sayatan perut, vagina, atau laparoskopi. Jika kanker telah menyebar luas, vagina, ligamen, dan jaringan sekitar juga akan diangkat, termasuk ovarium, saluran indung telur, dan kelenjar getah bening.
Pasien yang menjalani prosedur ini mungkin akan mengalami menopause dini dan tidak bisa hamil.
4. Pelvic Exenteration
Operasi ini dilakukan jika kanker serviks muncul kembali setelah pengobatan, namun belum menyebar ke area lain. Seluruh kanker, serta vagina, kandung kemih, dan rektum akan diangkat.
Sebagai pengganti, dokter akan membuat lubang di perut untuk saluran urine dan tinja yang dikumpulkan dalam kantong kolostomi. Setelah itu, vagina baru akan dibentuk menggunakan kulit dan jaringan tubuh pasien.
5. Radioterapi
Radioterapi menggunakan sinar radiasi tinggi, seperti sinar proton, untuk membunuh sel kanker. Prosedur ini bisa dilakukan sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan dengan bedah.
Dalam beberapa kasus, radioterapi digabungkan dengan kemoterapi untuk mengontrol rasa sakit dan perdarahan akibat kanker serviks.
Radioterapi dapat dilakukan dengan cara menembakkan gelombang energi tinggi ke area panggul untuk membunuh sel kanker, atau dengan memasukkan implan radioaktif melalui vagina, atau bahkan menggabungkan keduanya.
Penembakan gelombang energi tinggi biasanya dilakukan selama 5 hari dalam 5 minggu. Prosedur ini cocok untuk pasien yang tidak menjalani kemoterapi dan bedah.
Brachytherapy, salah satu jenis radioterapi, bisa menggunakan dosis rendah atau tinggi.
Dosis rendah diberikan selama beberapa hari, sedangkan dosis tinggi hanya dilakukan dalam hitungan menit.
Radioterapi dapat menyebabkan kemandulan, sehingga pasien dianjurkan untuk mengambil sel telur sebelum pengobatan untuk memungkinkan program bayi tabung di masa depan.
Ovarium biasanya dipindahkan ke area panggul untuk menghindari efek radiasi dan mencegah menopause dini.
6. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan antikanker yang dapat diberikan dalam bentuk suntikan atau pil. Obat ini menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, efektif membunuh kanker.
Kemoterapi sering digabungkan dengan radioterapi untuk meningkatkan hasil pengobatan.
Contoh obat kemoterapi yang digunakan adalah cisplatin, yang diberikan setiap minggu sebagai obat tunggal atau dengan obat lain setiap 4 minggu.
Pengobatan ini digunakan untuk kanker yang telah menyebar ke organ tubuh lain, dengan obat tambahan seperti carboplatin, gemcitabine, dan paclitaxel.
Kemoterapi juga dapat digunakan sebagai terapi tunggal untuk menghambat penyebaran kanker dan mengurangi gejala.
Namun, obat ini bisa merusak ginjal, sehingga pasien perlu menjalani tes darah secara rutin untuk memantau kesehatan ginjal.
7. Terapi Target
Terapi target melibatkan pemberian obat kemoterapi secara spesifik untuk menghambat pertumbuhan tumor tanpa menimbulkan efek samping yang berlebihan.
Obat dalam terapi ini memiliki fungsi yang berbeda dibandingkan obat kemoterapi konvensional. Salah satu contoh obat terapi target adalah bevacizumab, yang menghambat angiogenesis, proses pembentukan pembuluh darah pada tumor.
Dengan mengurangi pembuluh darah di tumor, obat ini membantu memperlambat pertumbuhan tumor dan mengurangi ukurannya.
Cara Mencegah atau Pencegahan Kanker Serviks
Melakukan hubungan seksual dengan aman, seperti menggunakan kondom, dan menghindari bergonta-ganti pasangan.
Rutin menjalani pemeriksaan IVA dan medical check-up untuk memantau kondisi serviks, sehingga deteksi dini dapat dilakukan dan penanganan cepat bisa diterapkan jika kanker terdeteksi.
Menghindari kebiasaan merokok.
Sebagai penutup, memahami penyebab kanker serviks dan langkah-langkah pencegahannya dapat membantu kita menjaga kesehatan secara lebih baik dan mengurangi risiko terkena penyakit ini.

Muhammad Anan Ardiyan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025