JAKARTA - Pelabuhan Benoa di Bali kini secara resmi telah menyelesaikan tahap pembangunannya, menandai sebuah langkah penting dalam upaya meningkatkan infrastruktur dan konektivitas di kawasan ini. Proyek ini diinisiasi oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), yang dikenal sebagai salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia. Pencapaian ini menegaskan dedikasi PTPP dalam menciptakan infrastruktur berkualitas dan berkelanjutan. Tidak hanya berfungsi sebagai pelabuhan, Benoa diharapkan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata di Pulau Dewata.
Pelabuhan Benoa: Pusat Kegiatan Maritim dan Pariwisata
Pelabuhan Benoa dirancang sebagai pusat kegiatan maritim yang terintegrasi. Fokus utamanya adalah untuk memperkuat peran Bali sebagai hub utama untuk wisata bahari serta mengembangkan ekonomi daerah secara lebih signifikan. Sekretaris Perusahaan PTPP, Joko Raharjo, menjelaskan bahwa proyek ini lebih dari sekadar pengembangan infrastruktur. "Pelabuhan ini merupakan upaya untuk meningkatkan konektivitas, mendukung pariwisata, dan memperkuat ekonomi daerah,” tegasnya dalam siaran pers baru-baru ini.
Pelabuhan multifungsi ini dilengkapi fasilitas yang mendukung kolaborasi lintas sektor sehingga diharapkan dapat mengakomodasi peningkatan arus pariwisata, baik domestik maupun internasional. Dengan infrastrukturnya yang telah diselesaikan, Benoa siap menjadi gerbang utama bagi kapal-kapal besar yang sebelumnya tidak dapat merapat di Bali, sejalan dengan proyeksi meningkatnya jumlah wisatawan.
Inovasi pada Pembangunan Pelabuhan Benoa
PTPP menerapkan berbagai inovasi selama pembangunan Pelabuhan Benoa. Salah satu inovasi utama adalah sistem "deck on pile" yang berfungsi pada area mangrove untuk memastikan sistem pengairan yang berkelanjutan tanpa merusak lingkungan sekitar. "Inovasi ini memastikan bahwa mangrove yang eksis tetap dapat mengaliri air sebagai bagian dari upaya mempertahankan ekosistem alam," kata Joko.
Selain itu, penggunaan material logam dalam pengerjaan patung ditujukan agar lebih menonjolkan detail arsitektural yang sesuai dengan kearifan lokal dan identitas budaya Bali sebagai pusat kerajinan patung. Penggunaan material ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan yang datang untuk melihat langsung kekayaan budaya lokal.
Ekosistem Ramah Lingkungan
Dalam upaya menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir, PTPP juga aktif melakukan rehabilitasi terhadap ekosistem yang terdampak oleh proyek ini. Langkah-langkah tersebut termasuk penanaman kembali mangrove dan inisiatif konservasi serta transplantasi terumbu karang. Ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak mengorbankan lingkungan.
Dampak Ekonomi Positif
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan optimisme terhadap dampak positif dari Pelabuhan Benoa bagi sektor pariwisata. “Pelabuhan Benoa juga akan menaikkan jumlah turis domestik dua kali lipat dan turis internasional 1,5 kali lipat,” jelasnya saat mengunjungi pelabuhan beberapa waktu lalu. Dengan adanya pelabuhan yang mampu menampung kapal besar, kesempatan ekonomi untuk Bali, terutama dalam sektor pariwisata bahari, diharapkan dapat lebih dioptimalkan.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, juga mengemukakan harapannya terhadap pelabuhan ini. Menurutnya, "Pelabuhan Benoa dapat bermanfaat untuk kemaslahatan masyarakat Bali, khususnya Kota Denpasar," ujarnya. Proyek ini, yang telah rampung dengan progres 100 persen, membawa angin segar bagi perekonomian lokal, memberi dampak positif tidak hanya bagi pariwisata tetapi juga bagi peluang bisnis lainnya.
Komitmen PTPP dalam Infrastruktur Berkelanjutan
Pelabuhan Benoa hanya satu dari banyak proyek yang telah menunjukkan komitmen PTPP terhadap pembangunan infrastruktur berkualitas dan berkelanjutan. Berbagai strategi dan inovasi telah dilakukan untuk memastikan bahwa setiap proyek tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga proses yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sebagai BUMN, PTPP diharapkan terus berpartisipasi dalam pembangunan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga memberi dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. “Melalui proyek Pelabuhan Benoa, PTPP telah menunjukkan komitmennya dalam membangun infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata Joko Raharjo.
Dalam melihat potensi besar dari Pelabuhan Benoa dan infrastruktur pendukungnya, bukan hanya Denpasar atau Bali yang akan merasakan manfaatnya, tetapi juga seluruh Indonesia yang menawarkan pariwisata sebagai salah satu sektor ekonomi utamanya. Melalui pelabuhan ini, daya tarik wisata Indonesia di mata internasional diharapkan terus meningkat, membawa lebih banyak wisatawan dan investasi ke negeri ini.