200 Pegawai Daop 1 Jakarta Turun Langsung Jadi Porter, Sebagai Bentuk Permohonan Maaf atas Keterlambatan Kereta Api

Minggu, 02 Maret 2025 | 02:08:06 WIB
200 Pegawai Daop 1 Jakarta Turun Langsung Jadi Porter, Sebagai Bentuk Permohonan Maaf atas Keterlambatan Kereta Api

JAKARTA — Sebagai bentuk permohonan maaf dan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang, sebanyak 200 pegawai Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta turun langsung ke lapangan menjadi porter di stasiun-stasiun besar yang melayani rute kereta api (KA) Jabodetabek. Langkah ini diambil setelah adanya sejumlah keluhan dari para penumpang terkait keterlambatan jadwal keberangkatan kereta api yang cukup signifikan beberapa waktu terakhir.Para pegawai ini berpartisipasi dalam membantu proses keberangkatan penumpang dengan membawa barang-barang bawaan mereka ke peron dan membantu mereka untuk naik ke kereta. Aksi ini dilakukan sebagai wujud tanggung jawab sosial dan permohonan maaf dari pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang dikelola oleh Daop 1 Jakarta, yang menyadari bahwa keterlambatan kereta api yang terjadi cukup mengganggu kenyamanan perjalanan para penumpang.

Keterlambatan Kereta Api yang Mengganggu Kenyamanan Penumpang

Keterlambatan jadwal kereta api di Daop 1 Jakarta memang bukan hal baru. Sejumlah penumpang mengungkapkan keluhan mereka tentang keterlambatan yang terjadi beberapa kali selama sebulan terakhir, terutama di rute-rute yang sibuk seperti KA Argo Parahyangan, KA Ekonomi Lokal, dan berbagai kereta jarak jauh lainnya. Beberapa faktor penyebab keterlambatan yang dilaporkan termasuk kondisi cuaca buruk, gangguan pada jalur rel, serta beberapa masalah teknis yang menyebabkan jadwal keberangkatan menjadi mundur.Salah satu penumpang, Andi Setiawan, yang hendak melakukan perjalanan dari Stasiun Gambir ke Bandung, mengungkapkan keluhannya. "Saya sudah menunggu lebih dari satu jam, dan kereta yang saya naiki baru berangkat. Tentu saja, ini cukup mengganggu waktu saya yang seharusnya lebih efisien," ujar Andi. Hal serupa juga dirasakan oleh banyak penumpang lainnya yang mengeluhkan waktu tunggu yang terlalu lama di stasiun.

200 Pegawai Daop 1 Jakarta Turun Langsung ke Lapangan

Sebagai bentuk respons dan upaya PT KAI Daop 1 Jakarta dalam memberikan pelayanan lebih baik kepada para penumpang yang terdampak keterlambatan, 200 pegawai yang tergabung dalam berbagai divisi di Daop 1 Jakarta diterjunkan untuk membantu penumpang. Mereka yang biasanya bertugas di bagian administrasi, teknis, dan pengawasan, kini berperan sebagai porter untuk membantu penumpang yang membawa barang-barang berat. Menurut Joni Kusumanto, General Manager PT KAI Daop 1 Jakarta, “Langkah ini kami ambil sebagai bentuk tanggung jawab kami atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang. Kami ingin menunjukkan bahwa kami serius dalam memperbaiki pelayanan dan memastikan penumpang merasa dihargai. Kami meminta maaf atas keterlambatan yang terjadi dan berharap aksi ini bisa sedikit meringankan beban penumpang yang terpaksa menunggu lebih lama.”Para pegawai ini terlihat bergerak aktif di stasiun-stasiun besar seperti Stasiun Gambir, Stasiun Senen, dan Stasiun Pasar Senen, membantu penumpang dengan barang bawaan mereka, serta memberikan informasi terkait jadwal kereta yang terlambat. Mereka juga membantu memastikan agar penumpang yang terdampak dapat dengan cepat naik ke kereta tanpa harus menunggu lama. Selain itu, mereka turut membantu menjaga keamanan dan kenyamanan di peron.

Permohonan Maaf dari PT Kereta Api Indonesia

Seiring dengan aksi langsung dari pegawai Daop 1 Jakarta, PT KAI juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh penumpang yang mengalami keterlambatan dalam perjalanan mereka. Melalui Joni Kusumanto, pihak perusahaan menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk memperbaiki segala permasalahan yang mengganggu kelancaran operasional kereta api."Setiap keterlambatan yang terjadi tentunya berpengaruh pada pengalaman perjalanan penumpang. Kami menyadari bahwa hal ini mengganggu, dan kami ingin memastikan bahwa langkah-langkah perbaikan akan terus dilakukan. Selain itu, kami juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi kendala yang ada dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan," tambah Joni.Sebagai langkah jangka panjang, PT KAI juga tengah merencanakan sejumlah perbaikan infrastruktur, seperti pemeliharaan jalur rel yang lebih rutin, peningkatan sistem sinyal, serta pengembangan aplikasi yang memungkinkan penumpang untuk memantau keberangkatan kereta secara real-time guna meminimalisir rasa ketidakpastian.

Keterlibatan Pegawai dalam Pelayanan Pelanggan

Inisiatif yang dilakukan oleh 200 pegawai Daop 1 Jakarta ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk para penumpang yang merasakan langsung dampaknya. Salah satu penumpang, Budi Santoso, yang hendak bepergian dari Jakarta ke Surabaya, mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi langkah yang diambil PT KAI ini. Tidak hanya memberikan permohonan maaf, tetapi mereka juga benar-benar turun langsung membantu penumpang. Ini menunjukkan bahwa mereka peduli dengan kenyamanan pelanggan.”Lebih lanjut, Budi menyebutkan bahwa kehadiran pegawai yang membantu membawa barang-barang berat sangat membantu, terutama bagi penumpang lansia atau mereka yang membawa koper besar. "Biasanya saya harus menunggu lama di peron, tetapi sekarang ada banyak pegawai yang siap membantu. Ini benar-benar langkah yang bagus dan membuat saya merasa lebih dihargai sebagai penumpang."

Proses Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan

PT KAI Daop 1 Jakarta juga menekankan bahwa aksi yang dilakukan oleh pegawai mereka ini bukanlah langkah yang dilakukan sesaat, melainkan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas layanan. Evaluasi internal juga sedang dilakukan untuk mencari penyebab utama keterlambatan kereta api dan menemukan solusinya. Beberapa faktor yang dianggap menjadi penyebab utama keterlambatan antara lain kondisi cuaca yang ekstrem, kerusakan pada infrastruktur, dan kapasitas penumpang yang terlalu tinggi pada jam-jam sibuk.“Evaluasi dan perbaikan akan terus dilakukan agar penumpang dapat merasakan perjalanan yang nyaman dan tepat waktu. Kami juga terus memperbaiki koordinasi antara pihak operasional dan manajemen di lapangan agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ungkap Joni Kusumanto.

Terkini