JAKARTA - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal di Jawa Tengah terus menunjukkan pertumbuhan positif dengan berhasil menarik investasi senilai Rp 141 triliun sejak pendiriannya pada tahun 2016 hingga 2024. Dari total investasi tersebut, sekitar Rp 86 triliun telah terealisasi, mencerminkan kemajuan pesat dalam pengembangan kawasan industri ini.
Juliani Kusumaningrum, Executive Director KEK Kendal, mengungkapkan bahwa periode 2023-2024 menjadi titik puncak masuknya investor, dengan banyak pelaku usaha yang merelokasi atau memperluas bisnis mereka di kawasan ini. “Sejak awal, KEK Kendal memang dirancang untuk menarik investasi berskala besar. Saat ini, investasi yang berhasil kami raih telah mencapai Rp 141 triliun, dengan realisasi sebesar Rp 86 triliun. Kami optimistis angka ini akan terus meningkat seiring dengan perkembangan industri di kawasan,” ujar Juliani dalam acara media gathering di Menara Batavia, Jakarta Pusat.
Hingga kini, KEK Kendal telah menjadi rumah bagi 124 perusahaan dari berbagai negara. Dari jumlah tersebut, 39% berasal dari China, sementara seperempatnya merupakan investor dalam negeri. Selebihnya berasal dari Hong Kong, Korea Selatan, dan Jerman, mencerminkan daya tarik global kawasan ini sebagai pusat industri.
KEK Kendal menampung berbagai sektor industri, termasuk fashion, furniture, alas kaki, otomotif, dan elektronik. Berbagai insentif fiskal yang ditawarkan, seperti tax holiday dan tax allowance, menjadikan kawasan ini semakin menarik bagi investor yang memenuhi kriteria investasi minimal Rp 100 miliar.
Tak hanya mencatat pertumbuhan investasi, KEK Kendal juga berkontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Sejak 2016, sebanyak 61.984 orang telah bekerja di kawasan ini, dengan 17.635 tenaga kerja baru bergabung sepanjang 2024. Mereka tersebar di berbagai sektor, baik di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di dalam kawasan maupun dalam proyek konstruksi dan pengembangan infrastruktur.
KEK Kendal memiliki keunggulan lokasi yang strategis, hanya berjarak sekitar 25 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, yang dapat ditempuh dalam waktu 35 menit. Faktor ini semakin memperkokoh perannya sebagai pusat industri dan investasi yang penting di Indonesia.
Dengan dukungan infrastruktur yang terus berkembang serta kebijakan fiskal yang kondusif, KEK Kendal berkomitmen untuk terus menarik lebih banyak investasi, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah serta Indonesia secara keseluruhan.
(kkz/kkz)