JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengintensifkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Program ini menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Budi Arie Setiadi, bersama dengan Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyampaikan beberapa langkah strategis yang akan diambil setelah menghadiri rapat yang dipimpin oleh Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 24 Februari 2025.
Program MBG bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap makanan bergizi, sekaligus memanfaatkan secara optimal peran koperasi dan sektor industri susu lokal. “Kami baru saja mengakhiri rapat penting dengan Pak Presiden. Diskusi kami berkisar pada langkah-langkah konkret terkait ketahanan pangan dan program Makan Bergizi Gratis. Di dalamnya termasuk peran koperasi, Kementerian Pertanian, dan hal lainnya, serta percepatan pembangunan di pedesaan yang menjadi bagian sentral dari agenda kami untuk memperbaiki pangan,” jelas Budi Arie kepada media.
Pemerintah mengidentifikasi koperasi sebagai aktor kunci dalam distribusi pangan dan pelaksanaan program MBG. Koperasi diharapkan dapat berfungsi sebagai penghubung vital antara petani, industri, dan masyarakat pada umumnya. Dalam wawasan yang lebih dari sekadar distribusi, koperasi juga dianggap sebagai platform penting untuk edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam mengelola pangan mereka sendiri.
Menteri Budi Arie menekankan bahwa peran koperasi menjadi sangat penting dalam mencapai efektivitas program MBG. “Koperasi merupakan roda penggerak ekonomi di banyak daerah. Dengan memperkuat koperasi, kita tidak hanya meningkatkan akses terhadap pangan, tetapi juga meningkatkan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya,” ujar Budi Arie.
Selain itu, sektor industri susu lokal juga dianggap memiliki potensi besar dalam mendukung pelaksanaan program ini. Produksi susu lokal yang ditingkatkan dapat memberikan gizi tambahan yang diperlukan dan mengurangi ketergantungan pada impor. "Industri susu lokal merupakan tulang punggung dalam menyediakan nutrisi harian yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama untuk anak-anak dan generasi muda yang merupakan masa depan bangsa," tambah Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono.
Dalam rangka memastikan ketersediaan bahan baku dan distribusi yang efisien, kerja sama antara pemerintah, koperasi, dan industri susu perlu terus ditingkatkan. Salah satu langkah yang akan diambil adalah optimalisasi rantai pasokan, sehingga susu segar dapat langsung diolah dan didistribusikan ke berbagai titik distribusi di seluruh Indonesia. Ini merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk melakukan edukasi masif kepada masyarakat mengenai pentingnya mengonsumsi makanan bergizi. Edukasi ini akan dilakukan melalui program-program di tingkat komunitas, sekolah, dan media nasional. "Kampanye gizi merupakan salah satu fokus utama untuk memastikan bahwa masyarakat tidak hanya mendapatkan makanan yang cukup, tetapi juga makanan yang sehat dan bergizi," lanjut Sudaryono.
Untuk mewujudkan semua upaya tersebut, diperlukan sinergi antara berbagai sektor, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dan masyarakat itu sendiri. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi program sekaligus melahirkan inovasi-inovasi baru dalam pengelolaan pangan dan pemberdayaan koperasi.
Kejelasan strategi dan komitmen pemerintah dalam melaksanakan program MBG ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk para pemangku kepentingan di bidang pertanian dan koperasi. Diharapkan, program ini tidak hanya sekadar memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan.
Dengan langkah-langkah strategis dan komitmen yang kuat sebagaimana diungkapkan oleh pejabat tinggi negara, program MBG ini diprediksi akan menjadi motor penggerak penting bagi penguatan perekonomian lokal dan perbaikan pola makan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Pemerintah bertekad untuk merealisasikan tujuan tersebut secara konkret dan berkelanjutan, demi terciptanya Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.