INDEF Mendesak Evaluasi BPI Danantara dalam Setahun Investasi Naik atau Lupakan

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:42:56 WIB
INDEF Mendesak Evaluasi BPI Danantara dalam Setahun Investasi Naik atau Lupakan

JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memberikan peringatan tegas kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai perlunya evaluasi kinerja Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam waktu satu tahun ke depan. Hal ini merespon peluncuran badan pengelola dana investasi tersebut yang diharapkan mampu memicu pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam skala nasional.

Didik J. Rachbini, seorang ekonom senior di INDEF, menegaskan pentingnya keberadaan Danantara untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar minimal 6 persen. “Pak Prabowo setahun ini harus mengevaluasi apakah ada denyut untuk bersaing di pasar internasional, ada denyut investasi yang bekerja, kalau tidak ada itu, maka ekonomi akan tumbuh 5 persen atau di bawahnya,” ujar Didik dalam sebuah diskusi publik bertajuk ‘Danantara bertanya Bagaimana dan Untuk Siapa?’ yang diadakan secara daring pada Senin, 24 Februari 2025.

Investasi dan Tantangan Ekonomi

Rachbini menyoroti pentingnya peran Danantara dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi dan ekspor. Ia berpendapat jika pertumbuhan industri terus berada di kisaran 3 hingga 4 persen, maka hal itu menandakan bahwa Danantara belum memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional. “Nanti dilihat apakah investasi itu naik, ekspor naik, kalau itu tidak naik, lupakan,” tegasnya.

Pandangan ini menggarisbawahi bahwa meski memiliki potensi besar dengan aset kelola senilai US$ 900 miliar, Danantara wajib membuktikan diri mampu menarik investasi baik domestik maupun asing. Rachbini juga menjelaskan, jika Danantara hanya berfungsi sebagai superholding untuk perusahaan-perusahaan BUMN, maka tidak banyak yang bisa diharapkan. Saat ini, BUMN yang akan diawasi oleh Danantara mencakup beberapa raksasa ekonomi seperti PT Pertamina, PT PLN, PT Telkom Indonesia, dan tiga bank terkemuka lainnya.

Komitmen dan Target Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya meluncurkan BPI Danantara di Istana Kepresidenan, menekankan kebanggaan nasional atas berdirinya salah satu sovereign wealth fund terbesar di dunia tersebut. “Jangan salah, apa yang kami luncurkan hari ini bukan sekedar dana investasi, melainkan instrumen alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” tutur Prabowo dalam pidatonya yang disiarkan langsung melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Pada peluncuran tersebut, Prabowo mengumumkan strategi investasi awal senilai US$ 20 miliar, yang akan disalurkan ke sekitar 20 proyek strategis nasional. Proyek-proyek ini mencakup hilirisasi logam seperti nikel dan tembaga, pengembangan pusat data kecerdasan buatan, dan pengembangan energi terbarukan, menempatkan fokus besar pada diversifikasi ekonomi dan peningkatan daya saing global.

Dukungan dan Sinergi Pemerintah

Selain kritik dan harapan yang diajukan INDEF, penting juga untuk mengakui upaya pemerintah yang berkelanjutan dalam mendukung kinerja Danantara. Diharapkan badan ini tidak hanya bergantung pada BUMN tetapi juga bekerja sama secara sinergis dengan pengusaha swasta dan investor internasional. Hal ini dinilai krusial untuk membawa perbaikan nyata dalam perekonomian, yang selama ini masih menghadapi tantangan kompetisi global dan distribusi investasi yang merata.

Peran aktif pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang pro-investasi dan ramah bisnis akan menjadi penentu utama keberhasilan badan pengelola investasi ini. Danantara diharapkan mampu menjadi pemimpin transformasi ekonomi Indonesia, tidak hanya melalui investasi, tetapi juga dengan mendorong inovasi dan penerapan teknologi yang lebih luas di berbagai sektor.

Satu tahun ke depan nampaknya akan menjadi periode krusial bagi BPI Danantara dan strategi ekonomi nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Dengan adanya tekanan dari INDEF, maka evaluasi yang ketat serta transparansi dalam pengelolaan dan realisasi proyek akan menjadi fokus penting. Masyarakat menunggu langkah lebih lanjut mengenai mekanisme operasional dan kebijakan spesifik yang dapat menjamin arah pengembangan yang diinginkan.

Akhirnya, meskipun tantangan ke depan tidaklah ringan, dengan kemauan politik yang kuat serta keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, berhasilnya misi Danantara untuk memaksimalkan potensinya dalam pembangunan nasional menjadi hal yang mungkin diraih. Keberhasilan Danantara dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.

Terkini

KPR Aman Dengan Cicilan Maksimal 35 Persen Gaji

Senin, 08 September 2025 | 17:27:30 WIB

Gen Z Indonesia Didorong Cerdas Atur Finansial

Senin, 08 September 2025 | 17:27:27 WIB

Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia

Senin, 08 September 2025 | 17:27:24 WIB

Investasi Mudah dan Aman Bagi Perintis Pemula

Senin, 08 September 2025 | 17:27:21 WIB

Pertumbuhan Investor Pasar Modal RI Meningkat Pesat

Senin, 08 September 2025 | 17:27:17 WIB