Prabowo Subianto Resmi Luncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara

Selasa, 25 Februari 2025 | 14:22:50 WIB
Foto: Daya Anagata Nusantara (Danantara)

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2/2025). Lembaga ini akan mengelola aset sebesar US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.678 triliun (asumsi kurs Rp 16.310), menjadikannya dana kekayaan negara terbesar di dunia.

Dalam sambutannya yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Kepresidenan, Prabowo menegaskan bahwa peluncuran Danantara merupakan pencapaian monumental bagi Indonesia.

“Semua patut berbangga dengan total aset lebih dari US$ 900 miliar. Danantara akan menjadi dana kekayaan negara terbesar di dunia,” ujar Prabowo.

Namun, ia juga mengakui bahwa banyak pihak meragukan transparansi dan efektivitas pengelolaan Danantara mengingat ini adalah pertama kalinya Indonesia memiliki badan investasi sebesar ini.

“Saya memahami ada banyak pertanyaan dan keraguan tentang Danantara. Ini hal yang wajar karena kita belum pernah memiliki lembaga pengelola investasi seperti ini sebelumnya,” tambahnya.

Dasar Hukum dan Struktur Organisasi

Danantara beroperasi berdasarkan tiga landasan hukum utama:

Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola BPI Danantara.

Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana BPI Danantara.

Sebagai langkah awal, Danantara akan mengelola tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu BNI, BRI, Bank Mandiri, PLN, Pertamina, Telkom Indonesia, dan MIND ID. Lembaga ini juga akan mengelola dividen dari ketujuh BUMN tersebut untuk diinvestasikan kembali ke dalam proyek-proyek strategis.

Transformasi Investasi Indonesia

Peluncuran Danantara menandai era baru dalam transformasi pengelolaan investasi strategis oleh negara. Ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan Asta Cita, visi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang berkelanjutan dan inklusif.

Sebagai lembaga pengelola investasi, Danantara diharapkan beroperasi dengan prinsip yang mirip dengan Temasek Holdings di Singapura. Lembaga ini bertujuan mengoptimalkan modal dari BUMN untuk dialokasikan ke proyek-proyek berdampak tinggi, yang mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Peluncuran ini sekaligus menjadi tonggak baru bagi Indonesia dalam mengelola kekayaan negara secara profesional dan transparan, dengan harapan besar bahwa Danantara akan menjadi instrumen utama dalam membawa ekonomi Indonesia ke level global yang lebih kompetitif.

(kkz/kkz)

Terkini