Harga BBM Turun di Akhir Februari 2025: Penurunan di SPBU VIVO, BP, dan Shell Menjadi Kabar Baik bagi Konsumen

Selasa, 25 Februari 2025 | 09:39:34 WIB
Harga BBM Turun di Akhir Februari 2025: Penurunan di SPBU VIVO, BP, dan Shell Menjadi Kabar Baik bagi Konsumen

JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami penurunan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terkemuka menjelang akhir Februari 2025. Berita ini menjadi angin segar bagi para pengendara dan masyarakat umum yang selama beberapa bulan terakhir harus bertahan dengan naik turunnya harga minyak dunia yang mempengaruhi harga di pasaran dalam negeri.

SPBU VIVO: Revvo 90 Turun Harga

SPBU VIVO, salah satu pemain utama dalam industri penjualan bahan bakar di Indonesia, mengumumkan penurunan harga pada produk andalannya, Revvo 90. Dalam pengumuman yang disampaikan melalui akun resmi media sosial VIVO pada Sabtu, 22 Februari 2025, harga Revvo 90 kini menjadi Rp 13.150 per liter. Harga ini turun sebesar Rp 110 dari harga sebelumnya sebesar Rp 13.260 per liter. "Kami berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik bagi pelanggan kami dengan menyesuaikan harga di tengah perubahan harga minyak global," kata manajemen VIVO dalam keterangannya.

Produk Revvo 90 ini kerap disandingkan dengan Pertalite dari Pertamina, baik dari sisi kualitas maupun harga. Namun, untuk BBM jenis lainnya di SPBU VIVO, harga masih tetap sama seperti yang berlaku sejak 1 Februari 2025.

BP Menurunkan Harga BP 92

Tidak hanya VIVO, penurunan harga juga terjadi di SPBU BP. Per 9 Februari 2025, harga BP 92 mengalami penurunan signifikan dari Rp 13.350 menjadi Rp 13.200 per liternya. Sebelumnya, BP baru saja menaikkan harga BBM ini dari Rp 12.810 ke Rp 13.350 per liter pada awal bulan, sehingga penurunan ini tentu menjadi kabar baik bagi konsumen.

Untuk produk BBM lainnya seperti BP Ultimate dan BP Diesel Ultimate, harga tetap sama dengan awal Februari 2025. BP 92 yang memiliki kadar oktan 92 ini adalah setara dengan Pertamax di SPBU Pertamina.

"Langkah ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek pasar dan upaya untuk terus memberikan layanan terbaik kepada pelanggan kami," jelas salah satu manajemen BP.

Pertamina: Stabil dengan Penyesuaian di Awal Bulan

Di pihak lain, SPBU Pertamina yang merupakan pemain dominan di pasar BBM nasional, menyesuaikan harga beberapa produk mereka pada awal Februari 2025. Hingga akhir bulan ini, harga Pertamax di Jakarta dan beberapa wilayah lainnya dipatok di angka Rp 13.200 per liter. Sama halnya dengan produk Pertamina lainnya yang menyesuaikan harga di mulai dari Pertalite hingga Bio Solar yang stabil di angka Rp 6.800 per liter.

Harga BBM yang berbeda di beberapa wilayah menunjukkan penyesuaian berdasarkan biaya distribusi dan operasional di daerah-daerah dengan akses lebih terbatas. Misalnya, di Free Trade Zone (FTZ) Sabang dan Batam, harga Pertamax lebih rendah masing-masing Rp 11.800 dan Rp 12.300 per liter.

Pertamina, sebagai perusahaan BBM BUMN terbesar di Indonesia, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau keadaan pasar dan memastikan ketersediaan stok agar harga dapat tetap terkendali.

Shell Terapkan Penyesuaian Nyaris Sama

SPBU Shell juga melakukan penyesuaian harga pada produk-produknya. Perubahan harga terbaru pada Shell Super menjadi Rp 13.350 per liter dari sebelumnya Rp 12.810. Shell V-Power juga mengalami kenaikan sebelumnya Rp 13.530 kini menjadi Rp 13.940 dan Shell V-Power Diesel meningkat menjadi Rp 15.030 dari sebelumnya Rp 14.030.

Sebagai pemain internasional yang cukup tangguh, Shell mengikuti pola penyesuaian dan dinamika pasar BBM domestik dengan tujuan meminimalisir dampak terhadap konsumen.

Prospek ke Depan: Apa yang Bisa Diharapkan Konsumen

Para pengamat industri optimis bahwa penurunan harga ini bisa memberikan sedikit ruang bernapas bagi masyarakat terutama di kalangan industri kecil dan menengah yang sangat bergantung pada BBM. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa fluktuasi harga minyak internasional masih menjadi variabel penentu utama.

"Ini adalah fase dimana konsumen bisa menikmati harga yang lebih terjangkau. Namun, kita harus tetap waspada terhadap perubahan global yang akan datang," ungkap seorang pengamat dari lembaga penelitian ekonomi nasional.

Akhirnya, kondisi pasokan dan permintaan yang lebih stabil bisa menjadi faktor kunci dalam menjaga harga di masa depan. Sementara itu, konsumen diharap terus memperbarui informasi harga dan menyesuaikan kebiasaan berkendara agar efisien dalam penggunaan bahan bakar.

Demikian perkembangan terbaru mengenai harga BBM di Indonesia hingga akhir Februari 2025. Masyarakat diharap terus mengikuti perkembangan berita untuk mendapatkan informasi terkini dari sumber-sumber terpercaya.

Terkini