JAKARTA - Dalam semangat menyambut bulan suci Ramadan, Indonesian Boarding School (IBS) menggelar serangkaian kegiatan berbagi dan edukasi yang tak hanya dipfokuskan pada ritual keagamaan, tetapi juga pada kesehatan mental, di mana acara puncaknya adalah Ifthoria yang melibatkan 300 santri. Acara ini mengangkat tema kesehatan mental, sebuah isu krusial yang berfokus pada remaja sebagai audiens utama.
Mengapa kesehatan mental diangkat sebagai tema utama? Berdasarkan World Health Organization (WHO), antara 10-20 persen remaja di seluruh dunia mengalami masalah kesehatan mental, dan mirisnya, sekitar 60 persen dari mereka tidak mendapatkan perawatan yang memadai. Hal ini menjadi perhatian utama bagi IBS untuk menyuarakan pentingnya kesehatan mental, terutama di kalangan remaja yang sedang berada dalam masa perkembangan dan pencarian jati diri.
Tasya, Relationship Management IBS, menegaskan bahwa "pondok pesantren seringkali kurang memperhatikan edukasi mengenai kesehatan mental santri. Padahal, edukasi kesehatan mental dapat membantu santri mengenali dan mengatasi masalah psikologis, sehingga santri dapat berkembang secara optimal, baik akademik maupun emosional," ungkapnya kepada awak media, Senin (24 Februari 2025).
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, IBS menerapkan prinsip 5M; yaitu Memuliakan, Membahagiakan, Melayani, Menginspirasi, dan Mengedukasi yang diimplementasikan dalam berbagai program. Ifthoria, acara andalan IBS selama Ramadan, tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual dengan berbuka puasa bersama, tetapi juga bertindak sebagai wadah pertukaran pengetahuan dan semangat. “Dalam rangkaian acara Ifthoria, kita enggak cuma buka puasa bersama, tapi juga berbagi hadiah, berbagi ilmu, memperkuat semangat ibadah melalui doa bersama,” tambah Tasya.
Tidak berhenti di situ, IBS juga menyusun berbagai aktivitas lainnya untuk memperkaya bulan Ramadan dengan misi sosial dan edukasional. Beberapa program tersebut meliputi Berbagi Puasa dan Sahur Ramadan, Paket Hadiah untuk Santri Yatim dan Dhuafa, Paket Hadiah untuk Hamba Allah Istimewa, Berbagi Quran, BorongSai, NgabubuREAD, dan Heart2Heart. Setiap kegiatan dirancang untuk mendorong partisipasi dan memberikan dukungan, baik material maupun non-material, kepada golongan yang membutuhkan.
Program Berbagi Puasa dan Sahur Ramadan, misalnya, menyediakan makan sahur dan berbuka puasa bagi santri dan masyarakat sekitar yang membutuhkan dukungan. Sementara itu, paket hadiah ditujukan untuk anak yatim serta dhuafa sebagai wujud cinta kasih dan empati sesama. Adapun program Berbagi Quran adalah sebuah upaya untuk meningkatkan literasi dan kecintaan terhadap kitab suci di kalangan umat Muslim, terutama para santri.
"IBS berharap di bulan Ramadan ini, banyak umat Muslim yang tergerak untuk melakukan aktivitas berbagi setiap hari dan menciptakan kebiasaan positif dalam kehidupan, bahkan setelah Ramadan berakhir," lanjut Tasya. Harapan ini sejalan dengan esensi Ramadan, yakni berbagi dan saling peduli terhadap sesama, yang diharapkan mampu menjadi kebiasaan yang lestari di kalangan masyarakat.
Program baru lain yang dicanangkan adalah BorongSai, sebuah inisiatif yang mendorong masyarakat membeli produk lokal dari para pedagang kecil yang sering terlewati selama Ramadan. Ini juga merupakan bentuk dukungan nyata bagi para pelaku usaha mikro agar dapat bertahan dan berkembang.
Adapun NgabubuREAD didesain untuk menumbuhkan kembali minat baca di kalangan santri dan masyarakat. Acara ini melibatkan berbagai kegiatan seperti diskusi buku, lomba menulis, dan pembacaan karya untuk meningkatkan pengetahuan serta wawasan para peserta.
Sementara itu, Heart2Heart mengajak para peserta, termasuk santri, untuk menyelami dan berbagi pengalaman hidup yang dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi yang lain. Acara ini juga mendorong kemunculan rasa saling memahami dan meringankan beban emosional melalui cerita.
Seluruh rangkaian acara ini memiliki satu tujuan utama: mengaktifkan nurani dan kesadaran sosial masyarakat, tidak hanya selama Ramadan tetapi juga seterusnya. Dengan cara ini, IBS memberikan kontribusi nyata bagi edukasi dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Dengan mengedepankan semangat berbagi dan kolaborasi, IBS berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif serta harmoni antara peningkatan kualitas hidup spiritual dan kesehatan mental. Ramadan kali ini tidak hanya menjadi momen refleksi diri dalam ibadah, tetapi juga aksi nyata dalam memupuk kepedulian sosial.