JAKARTA - Pi Network adalah proyek kripto yang memungkinkan pengguna menambang PI coin melalui aplikasi seluler tanpa perangkat khusus. Meski proyek ini berhasil menarik komunitas besar sejak kemunculannya, tokennya belum bisa diperdagangkan selama bertahun-tahun, memicu perdebatan soal legitimasi dan masa depannya.
Setelah lama dinantikan, PI akhirnya resmi diperdagangkan pada 20 Februari di sejumlah bursa global ternama. Namun, alih-alih meroket, harga token ini justru mengalami volatilitas tinggi. Awalnya naik, tetapi kemudian anjlok tajam. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah Pi Network benar-benar siap bersaing di dunia kripto dan bagaimana prospek PI coin ke depan?
Mari simak analisisnya!
Volatilitas Tinggi Setelah Debut Perdana
Saat pertama kali tersedia untuk diperdagangkan, banyak investor dan komunitas Pi Network menyambutnya dengan antusias. Mereka berharap bahwa kehadiran PI di pasar kripto akan memperkuat adopsi dan meningkatkan nilainya dalam jangka panjang. Namun, pergerakan harga yang terjadi tidak sepenuhnya sesuai ekspektasi.Tak lama setelah listing, token ini mengalami fluktuasi harga yang cukup tajam. Saat artikel ini ditulis, harga 1 PI to USD berdasarkan CoinMarketCap tercatat di level 0.66 USD. Harga PI coin tersebut turun 61 persen sejak peluncurannya pada 20 Februari.
Beberapa analis menilai bahwa volatilitas ini disebabkan oleh aksi ambil untung dari investor yang ingin memanfaatkan hype peluncuran. Banyak pemegang token yang telah menunggu hingga enam tahun untuk momen ini, sehingga begitu token tersedia untuk diperdagangkan, aksi jual besar-besaran terjadi dan menekan harga secara signifikan.
Pi Network Siap Diperdagangkan atau Belum Matang?
Penurunan harga yang terjadi setelah debut perdana PI di pasar memunculkan pertanyaan mengenai kesiapan proyek ini untuk memasuki dunia perdagangan kripto yang kompetitif.