JAKARTA - Bukit Pelangi, sekali waktu menjadi primadona wisata alam di Sinjai, kini hanya menjadi bayangan dari kejayaannya yang lalu. Terletak di Lingkungan Gojeng, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, objek wisata ini kini menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan daya tariknya setelah sebelumnya viral dan menjadi tempat yang wajib dikunjungi.
Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi Bukit Pelangi telah merosot drastis. Semua fasilitas yang dulu menjadi daya tarik utama seperti taman, gazebo, hingga spot selfie dan permainan kini tampak tidak terawat. Infrastruktur jalan menuju lokasi juga menjadi salah satu penghalang bagi wisatawan. Jalan yang rusak, berlubang, dan bergelombang membuat perjalanan menuju Bukit Pelangi menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan.
Pada 16 Februari 2025, terlihat jelas bahwa destinasi ini sudah mulai ditinggalkan oleh pengunjung. "Hanya ada dua orang pemuda yang terlihat duduk di bangku kayu yang kondisi fisiknya sudah rusak," demikian laporan yang disampaikan. Tidak ada kehadiran petugas pemungut karcis yang biasanya bertugas di lokasi, menunjukkan penurunan operasional situs ini.
Mantan pengunjung setia, Ihsan, yang ditemui langsung di lokasi, mengungkapkan alasannya mengapa ia tetap mengunjungi Bukit Pelangi meski dalam kondisi yang jauh dari sempurna. “Hanya menikmati sore hari di lokasi ini sambil minum kopi,” ujarnya sembari mengingat masa kejayaan Bukit Pelangi. Ia menambahkan, “Sekitar tahun 2017-2018 lokasi ini sangat indah karena banyaknya spot foto. Sekarang sudah tidak ada semua,” katanya dengan nada kecewa. Ihsan mengingat saat-saat di mana pengunjung rela antre untuk memasuki area ini. “Dulu pengunjung rela antre untuk masuk, sekarang sangat sepi,” jelasnya lebih lanjut.
Bukit Pelangi sebenarnya menawarkan pemandangan yang spektakuler. “Sebenarnya sangat keren karena kita bisa melihat kota Sinjai dari ketinggian, bahkan Pulau Sembilan tampak jelas dari lokasi ini,” ungkap Ihsan. Selain itu, tempat ini juga menawarkan pemandangan matahari terbit yang memukau. “Biasanya saya berkunjung pagi untuk melihat sunrise atau sore hingga malam hari untuk melihat keindahan kota Sinjai,” tambahnya. Namun, keindahan tersebut seolah tertutupi oleh kurangnya perawatan dan perhatian yang diberikan kepada lokasi wisata ini.
Pengelolaan objek wisata yang sepenuhnya dilakukan oleh warga setempat menjadi kendala tersendiri. Dengan dana yang terbatas dan kurangnya dukungan dari pihak berwenang, upaya untuk memulihkan Bukit Pelangi menjadi tempat yang menarik kembali bagi wisatawan tampak sulit. Tidak ada rencana restorasi yang jelas yang disampaikan kepada publik sejauh ini.
Keadaan ini menimbulkan pertanyaan tentang pengelolaan berkelanjutan dari destinasi wisata di daerah pedesaan, di mana sumber daya seringkali terbatas, tetapi potensi wisata sangat besar. Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan dukungan lebih bagi pengembangan wisata lokal dan infrastruktur pendukung agar tempat-tempat seperti Bukit Pelangi bisa kembali menjadi favorit masyarakat.
Tak dapat dipungkiri, daya tarik visual dari pemandangan yang ditawarkan oleh Bukit Pelangi masih sangat mengagumkan. Namun tanpa perhatian yang layak untuk memperbaiki fasilitas dan infrastruktur, serta promosi yang konsisten, maka sulit bagi Bukit Pelangi untuk kembali meraih popularitasnya di mata wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Sekarang, langkah apa yang harus diambil untuk membangkitkan Bukit Pelangi dari keterpurukannya? Kolaborasi antara warga setempat, pelaku usaha, dan pemerintahan lokal sangat dibutuhkan. Pemberdayaan masyarakat setempat juga bisa menjadi jalan untuk memberikan perhatian dan pengelolaan yang lebih baik terhadap lokasi wisata ini. Investasi jangka panjang di infrastruktur dan fasilitas juga harus dipertimbangkan agar keberlanjutan jangka panjang dari wisata Bukit Pelangi dapat terwujud.
Semoga, dengan adanya perhatian yang lebih, Bukit Pelangi bisa kembali menjadi destinasi favorit dan memberikan manfaat ekonomi serta sosial kepada masyarakat Sinjai. Sejarah telah menunjukkan bahwa tempat ini memiliki daya tarik yang kuat, kini tinggal bagaimana kita semua bisa bergandeng tangan untuk mengembalikan pesona Bukit Pelangi yang memukau.