Sebagai salah satu negara penghasil dan cadangan nikel terbesar di dunia, nikel di Indonesia memiliki seluas 520.877,07 hektar tambang nikel tersebar di beberapa wilayah, terutama di kawasan timur seperti provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara (Kementerian ESDM, 2020). Sehingga, nikel sebagai komponen penting dalam produksi bahan baku baterai lithium-ion yang menjadi sumber tenaga utama kendaraan listrik (EV) secara global, menempatkan Indonesia pada posisi strategis untuk menjadi pusat industri baterai yang akan mendukung mobilitas hijau di negara ini. Namun, meskipun nikel dapat membantu perekonomian nasional negara dan mendukung mobilitas hijau di Indonesia, produksi nikel telah menghasilkan limbah yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan sosial.