Kuota Produksi Timah Indonesia Pentingnya Menjaga Keseimbangan Pasar Global

Rabu, 04 Desember 2024 | 20:28:07 WIB
Kuota Produksi Timah Indonesia Pentingnya Menjaga Keseimbangan Pasar Global

JAKARTA – Dalam upaya untuk menjaga kestabilan harga timah di pasar internasional, Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengingatkan pentingnya pengaturan kuota produksi timah yang sesuai dengan permintaan global. Hal ini dianggap penting mengingat pengalaman masa lalu ketika over supply dari Indonesia menyebabkan harga timah anjlok drastis.

Pentingnya pengaturan ini disampaikan oleh Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI yang berlangsung pada hari Rabu, 4 Desember 2024. Dalam pertemuan tersebut, Hendi menekankan bahwa pelajaran dari masa lalu harus menjadi acuan dalam membuat kebijakan bagi masa depan industri mineral, khususnya bagi timah.

"Contohnya di masa lalu, seperti kita tidak mempunyai batasan atau pemahaman mengenai konteks supply demand dunia. Akhirnya waktu di masa lalu, produksi timah kita membanjiri pasar dunia. Akhirnya harganya jatuh signifikan," ujar Hendi, memberikan gambaran jelas mengenai dampak buruk dari ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan di pasar global.

Indonesia sebagai salah satu penghasil timah terbesar dunia memegang peranan penting dalam stabilitas harga global. Oleh karena itu, kesalahan dalam menetapkan kuota produksi dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi negara. Anjloknya harga komoditas ini tidak hanya berpengaruh pada perekonomian nasional, tetapi juga mengurangi pendapatan devisa yang seharusnya bisa dioptimalkan untuk pembangunan.

"Jadi saya harap kita selalu, regulator dalam memberikan kuota produksi, itu juga memperhatikan agar RKAB yang diberikan itu tidak melebihi demand supply dunia," lanjut Hendi. Dia menyoroti pentingnya peran regulator dalam memastikan kuota produksi diselaraskan dengan kebutuhan pasar internasional untuk menjaga stabilitas harga dan menghindari fluktuasi besar yang merugikan.

Strategi pengendalian produksi ini menjadi tantangan bagi pemerintah dan perusahaan pertambangan di Indonesia. Berbagai pendekatan harus dipertimbangkan dengan matang untuk memastikan kesesuaian produksi dengan permintaan, termasuk melakukan pemetaan pasar dan analisis tren permintaan global. Selain itu, komunikasi dan koordinasi antara pemerintah, perusahaan, dan pemangku kepentingan lainnya sangat diperlukan untuk implementasi kebijakan yang efektif dan efisien.

Menanggapi tantangan ini, Hendi menyatakan bahwa MIND ID berkomitmen untuk terus meningkatkan koordinasi dengan kementerian, lembaga terkait, serta para pemangku kepentingan di sektor pertambangan. "Kita harus bergerak bersama dalam satu irama yang harmonis, sehingga tidak hanya mempertahankan daya saing, tetapi juga mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional," tambahnya.

Langkah lain yang dapat diambil meliputi peningkatan teknologi dalam proses produksi sehingga efisiensi dapat dicapai tanpa harus meningkatkan volume produksi yang berlebihan. Selain itu, dilakukan juga diversifikasi produk turunannya, sehingga dapat membuka pasar baru dan mencegah ketergantungan terhadap satu jenis produk.

Adanya perhatian terhadap kuota produksi yang tepat juga selaras dengan upaya menciptakan ekonomi berkelanjutan, dengan memastikan sumber daya mineral dikelola dengan bijak dan memberikan dampak positif jangka panjang. Keberhasilan dalam mengelola produksi tidak hanya membawa manfaat secara finansial, tetapi juga menjadi wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Pengawasan terhadap kuota produksi dan penerapan kebijakan yang tepat akan memberikan dampak positif bagi seluruh pihak. Diharapkan dengan adanya pengaturan yang lebih ketat dan terukur, Indonesia dapat memaksimalkan potensi timah, tetap mempertahankan posisi strategis di pasar global, dan memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan negara.

Dengan demikian, pengaturan kuota produksi timah yang dilakukan dengan tepat akan membantu Indonesia dalam menjaga keseimbangan permintaan dan penawaran global, menciptakan stabilitas harga timah, serta meningkatkan cadangan devisa negara. Kehati-hatian dalam menentukan kebijakan ini diharapkan dapat menghindarkan Indonesia dari krisis harga timah di masa mendatang, serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonominya.

Terkini